6 Cara Gampang Atasi Emosi dan Marah Saat Puasa Ramadan

Menahan rasa marah bahkan dirasa lebih sulit daripada menahan lapar dan haus.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 02 Mei 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 14:00 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menahan marah dan emosi. Saat puasa, emosi semakin meningkat karena faktor lapar dan haus.

Sangat sulit rasanya untuk menahan rasa marah, apalagi di bulan Ramadan ini. Selain mengurangi pahala puasa, rasa marah yang berlebihan bahkan bisa membatalkan puasamu. Bagi sebagian orang, menahan marah memang menjadi tantangan tersendiri.

Menahan rasa marah bahkan dirasa lebih sulit daripada menahan lapar dan haus. Nah, beberapa tips ini bisa kamu terapkan untuk membantumu meredam rasa marah.

 

1. Arahkan Kemarahanmu Pada Hal Produktif

 

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Alih-alih mengalihkan kemarahanmu pada orang lain dan bisa berdampak buruk, kamu bisa mengarahkan rasa marahmu pada aktivitas lain.

Kamu bisa menjadi produktif dengan membersihkan rumah, berolahraga, atau melakukan tugas yang sempat tertunda. Dengan begitu, kamu bisa menyalurkan emosimu sambil melakukan sesuatu yang produktif.

2. Bersabar dan Fokus Pada Ibadah

Jika saat berpuasa kamu berada dalam posisi sulit yang pada akhirnya membuatmu marah, cobalah untuk bersabar. Munculkan berbagai pikiran positif yang bisa membantumu meredakan sedikit rasa marah.

Yakinkan dirimu sendiri bahwa masalah ini akan segera berlalu dan kamu cukup kuat untuk bisa mengatasinya sendiri. Selain itu, kamu juga harus memahami bahwa rasa marah tersebut tidak akan berlangsung selamanya dan hanya perasaan sementara saja.

Pikirkan berbagai dampak buruk yang bisa saja terjadi jika kamu menuruti emosimu. Setelah kamu merasa tenang, kamu bisa memfokuskan diri pada ibadah dan berbagai amalan lain yang bisa kamu kerjakan.

Selain bisa mendapatkan ketenangan, kamu juga menjadi lebih bisa menahan diri saat beribadah. Jadikan peristiwa tersebut sebagai ujian yang bisa membuatmu lebih bersabar dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Niscaya, kamu akan bisa menemukan banyak hikmah di balik setiap cobaan.

3. Perhatikan Sumber Emosi yang Sebenarnya

Akar dari rasa marahmu bisa berasal dari faktor internal atau eksternal. Faktor internal ini bisa berupa kegagalan yang dirasakan, perasaan ketidakadilan, dan rasa frustrasi.

Sedangkan, faktor eksternal bisa berupa perasaan kehilangan, ejekan, atau penghinaan. Secara tidak sadar, akan sangat mudah bagimu untuk marah pada orang lain sebagai bentuk penyaluran emosi.

4. Beristirahat Sejenak

Jika kamu merasa marah pada seseorang, berikan waktu istirahat pada dirimu sendiri. Hal tersebut dilakukan untuk menenangkan diri dan menghindarkanmu dari luapan emosi yang meledak-ledak.

Jika kamu sudah bisa mengendalikan diri dan mengatur perasaanmu terhadap orang yang membuatmu marah, maka kamu akan cenderung terhindar dari konflik.

5. Lepaskan Rasa Dendam

Menyimpan rasa dendam pada berbagai hal yang terjadi di masa lalu adalah alasan utama yang bisa menimbulkan emosi pada seseorang. Menyimpan rasa dendam itu sangat tidak sehat, dengan melepaskan rasa dendam kamu akan lebih mudah dalam menjalani hidup.

6. Ambil Napas Dalam-dalam

Mengambil napas dalam-dalam dapat membantumu menenangkan diri dan menghindari rasa marah berlebihan pada seseorang. Untuk mendapatkan manfaat dan potensi relaksasi, kamu bisa mengambil napas dari bagian perut.

Letakkan tanganmu pada bagian diafragma (diantara perut dan dada) dan tarik napas dalam-dalam hingga tanganmu ikut bergerak saat perutmu mulai mengembang. Lalu bernapaslah dengan perlahan-lahan.

Pertahankan fokusmu hingga kamu merasa sudah bisa mengendalikan emosi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya