Liputan6.com, Jakarta - Seorang karyawan sekalipun perlu membangun pola pikir menjadi pengusaha. Terlebih, kewirausahaan seharusnya sudah dibangun sejak dari cara berpikir.
Namun, tentu saja tak mudah menjadi wirausahawan. Apalagi, menargetkan menjadi pengusaha yang sukses.
Baca Juga
Lantaran itulah, sebagai calon pengusaha, pelajari bagaimana menjadi proaktif. Banyak pemilik bisnis mulai sebagai karyawan dan mempelajari dasar-dasar berbisnis sembari berjuang demi mencapai tujuan mereka.
Advertisement
Lantas, bagaimana cara membangun pola pikir dari seorang karyawan menjadi seorang pengusaha? Berikut 7 sikap kunci yang harus ditumbuhkan oleh seorang pengusaha, seperti dilansir laman Freemalaysiatoday.com, Senin 3 Agustus 2020:
1. Energi atau Gairah
Pengusaha harus mempunyai gairah tentang pekerjaan mereka. Mereka membawa bahan bakar dan stamina tanpa akhir yang mendorong bisnis mereka maju.
Energi ini membantu mengatasi tantangan dan menyuntikkan kekuatan, untuk terus mengejar ambisi mereka dalam menghadapi kesulitan.
Pengusaha berpikir pekerjaan adalah hobi. Untuk memastikan keberhasilan bisnis, mereka memberikan dedikasi dan fokus 100 persen.
Mereka juga memahami bahwa tujuan memulai bisnis bukan hanya untuk uang. Berbeda dengan karyawan yang mendapatkan gaji bulanan untuk mendapatkan uang.
Intinya, pengusaha bakal mencurahkan seluruh energi mereka untuk pekerjaan mereka. Mereka harus dapat memfokuskan perhatian pada pekerjaan. Ini menjadi faktor sangat penting untuk mencapai keberhasilan sebagai pengusaha.
Video Pilihan
2. Tak Takut Gagal
Membuat kesalahan atau gagal dalam sesuatu tidak bisa dihindari. Bila seseorang tidak dapat menerima kesalahan, bagaimana seseorang bisa belajar dan tumbuh atau mendapatkan ide-ide segar?
Tidak menerima dan belajar dari kesalahan berarti pertumbuhan seseorang akan minimal. Perlu diingat bahwa untuk mencapai tingkat ahli di bidang apa pun harus ada kegigihan dan konsistensi.
Karyawan sering merasa diremehkan ketika ditegur karena melakukan kesalahan. Jika mereka tidak suka kritik, mereka mengundurkan diri atau mencari alternatif.
Kemampuan untuk pulih dari kegagalan adalah karakteristik penting dari seorang wirausahawan. Jika kesalahan telah dibuat, jangan berkecil hati. Bangun dan lakukan yang lebih baik lain kali.
Yang penting adalah apa yang telah dipelajari dari pengalaman ini dan bagaimana pelajaran tersebut berlaku untuk proyek-proyek masa depan.
Advertisement
3. Memecahkan Masalah
Pengusaha selalu mencari cara untuk meningkatkan atau melakukan sesuatu dengan lebih baik. Mereka mengambil alih tugas-tugas mereka.
Pengusaha tahu ada banyak kendala untuk melakukan sesuatu yang berharga. Mereka belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan menemukan cara untuk menyelesaikan masalah.
Pengusaha memastikan setiap proyek yang mereka kerjakan berhasil meskipun ada hambatan. Mereka tidak berkeliling menyalahkan, mengeluh dan membenarkan. Sebaliknya, mereka menghabiskan waktu mencari solusi untuk memastikan semua proyek berhasil.
4. Selalu dalam Mode Kerja
Menjalankan bisnis dan memastikan bahwa itu berkembang dengan baik dan lancar membutuhkan banyak pekerjaan. Pengusaha menyadari hal itu dan siap bekerja untuk memastikan kemajuan setiap hari.
Berbeda dengan karyawan yang hanya tertarik untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga mereka dapat menerima gaji bulanan saja. Pengusaha menginvestasikan banyak waktu dan upaya dalam membangun bisnis, seringkali mengaburkan batas antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.
Pengusaha akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuan mereka. Bahkan ketika para pebisnis turun, mentalitas mereka membuat dirinya cukup fleksibel untuk bangkit kembali berulang kali.
Advertisement
5. Fokus
Fokus adalah faktor terpenting dalam mencapai kesuksesan sebagai wirausaha. Banyak kemungkinan untuk sukses dan itu berarti ada banyak peluang, yang bisa mengganggu. Pengusaha belajar kemampuan untuk fokus demi memaksimalkan sumber daya mereka.
6. Berani Ambil Risiko
Mengapa sebagian besar karyawan tidak ingin memulai bisnis? Seringkali jawabannya adalah keamanan.
Yang sebaliknya berlaku untuk pengusaha. Mereka berkembang dengan risiko. Risiko memberikan imbalan dan ini memotivasi mereka untuk ke tahap selanjutnya.
Advertisement
7. Bertanggung Jawab dan Mengambil Kepemilikan Pekerjaan
Pengusaha sangat bertanggung jawab. Jika mereka tidak membawa hasil yang diharapkan, mereka merasa telah gagal dalam perusahaan.
Kebanyakan orang suka duduk dan bersantai dan bersenang-senang dengan teman dan keluarga, mengharapkan uang jatuh ke pangkuan mereka saat tidak bekerja.
Realitas uang tidak berfungsi seperti itu dan pengusaha memahami hal ini, mereka harus bekerja keras dan disiplin.