Kreatif, Penulis Muda SMP Don Bosco II Luncurkan Cerpen Remaja Digital di Masa Pandemi

Karya-karya mereka diluncurkan secara digital

oleh Liputan6dotcom diperbarui 28 Apr 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2021, 18:00 WIB
Kreatif, Penulis Muda SMP Don Bosco II Luncurkan Cerpen Remaja Digital di Masa Pandemi
Doc: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Di masa pandemi, SMP Don Bosco II tetap berkarya. Dalam rangka memperingati hari buku, SMP Don Bosco II mengadakan peluncuran kumpulan cerpen remaja digital di platform Gramedia Writing Project pada 24 April 2021.

Hadir dalam acara tersebut, Hieronymus Sunarto, Kepala Bidang Pendidikan Yayasan Panca Dharma, Anastasia Rini, Kepala SMP Don Bosco II, para tamu internal sekolah dan eksternal dari Gramedia Writing Project, Buletin Psikologi UNTAR (BUPSI), Amanda dan Winda; Untung Dharmawan, dosen Psikologi Untar; Shalsa dari Hallyuvibe; Yels, project writer MNC Animation. Acara dihadiri oleh 130 peserta secara daring.

“Saya bangga dan mengapresiasi karya-karya cerpen digital para penulis muda, siswa-siswi SMP Don Bosco 2. Tetap berkarya meski pandemi,” ungkap Hieronymus.

Kepala Bidang Pendidikan ini juga terkesan dengan rangkaian acara yang dipandu oleh siswa-siswi, yakni Kenzie Budiman, Natasha, Mary, dan Davina. Ada 36 karya siswa-siswi SMP Don Bosco 2 yang dimuat dalam kumpulan cerpen digital berjudul ‘Misi Remaja’ di platform GWP.id.

Anastasia Rini turut mengapresiasi, “Semangat 36 siswa penulis, terus ciptakan karya-karya literasi di era digital ini.”  

Astrid, koordinator literasi digital SMP Don Bosco 2 memotivasi siswa-siswi untuk tidak takut saat karyanya dihujat, namun terus memperbaiki kualitas diri dan beradaptasi di era digital.

 

Selanjutnya

Kreatif, Penulis Muda SMP Don Bosco II Luncurkan Cerpen Remaja Digital di Masa Pandemi
Doc: Istimewa

Kegiatan dibuka dengan ulasan cerpen dari Gramedia Writing Project yang dihadiri oleh editor dan novelis. “Ide-idenya kekinian, anak-anak bisa mengolah ide-ide mereka ke dalam alur cerita yang asik untuk dibaca,” kata Wienny.

Para editor dan novelis lain menyampaikan hal senada. Aghni, Nonie, dan Wienny mengajak cerpenis muda agar lebih cinta kegiatan membaca dan belajar teknik penulisan dari sisi ejaan, tata bahasa, dll.

Kumpulan cerpen yang tayang di GWP.id terdiri dari beragam sub genre, komedi, petualangan ,fan-fiction, slice of life, romance, hingga masa PJJ yang seru, seperti cerpen Agatha, Felicia, Gladys dari 8C. Ada cerita Mahalia 7B, Natasha, 7A dan Mikhael 8A yang hadir dengan genre horror namun menghibur.

Ada juga cerita romantis Chelsea dan Janice 8B, Clara 7C yang membuat pembaca berbunga-bunga. Kisah inspiratif dari Sidney 9B, Mita 7B, Geraldine Valerie, Madeline Auskin 8A, Sean 8B, dan Kenzie 7C. Hingga cerpen yang membuat pembaca tertawa, seperti cerpen Clairine dan Holy 9B.

Yohanes Ari, guru TIK SMP Don Bosco 2 juga mengapresiasi flyer, cover digital, animasi singkat, dan template background literasi digital. “Karya Cathleen 7C, Kayla, Jennifer dan Karen 8B sangat kekinian, sesuai temanya. Hebat,” ucap Ari.

 

Selanjutnya

Kreatif, Penulis Muda SMP Don Bosco II Luncurkan Cerpen Remaja Digital di Masa Pandemi
Doc: Istimewa

Kumpulan cerpen juga diulas dari sisi psikologi oleh BUPSI dan Mas Untung, dosen psikologi Untar. “Cerpen Anak Lorongnya Clara seru. Ada remaja naksir kakak kelas populer.”

Untung menjelaskan ada nilai tolong-menolong antar teman yang membantu temannya agar bisa dekat dengan orang yang ditaksir. Cerpen Pearly juga mendapat apresiasi “Di karya ini ada art therapy-nya, diceritain makna lukisan yang dibuat, teratai itu apa, perahu, dll” kata Untung.

Untung memotivasi para penulis untuk tidak perlu takut mencoba dan jangan pernah bilang tidak bisa. Winda dan Amanda dari BUPSI juga mengulas cerpen, di antaranya ‘Gara-Gara Kepo’ milik Mahalia yang memiliki pesan moral bahwa mengekspresikan rasa kesal tidak harus dengan cara balas dendam.

Lalu cerpen ‘Lebih Peka’ dari Ashley mengajarkan pentingnya komunikasi dalam persahabatan. “Pencapaian terbesar penulis itu saat berhasil menyelesaikan karyanya sendiri, pesan Amanda.”

Di akhir acara, Shalsa dan Yels ikut mengajak para remaja untuk berani membranding diri dengan media sosial untuk mempromosikan karyanya.”Mengawali cerita  itu susah, tapi SMP Don Bosco 2 bisa dan itu keren banget,” tutup Yels.    

 

Penulis:

 

Clara Daviana dan Patricia Astrid

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya