Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 masih terus mewabah hingga kini di berbagai belahan dunia. Banyaknya pasien terinfeksi Covid-19 membuat alat-alat medis kian menipis.
Â
Baca Juga
Advertisement
Seorang anak laki-laki Illinois berusia 12 tahun mengatakan kurangnya pasokan medis selama pandemi Covid-19 menginspirasinya untuk merancang ventilatornya sendiri.
Namun alih-alih menggunakan alat medis sungguhan, dia justru membuatnya menggunakan potongan Lego.
Dikutip dari ABC, Anthony Hartman, seorang siswa kelas tujuh Winnetka, mengatakan dia mendengar tentang proyek untuk membuat ventilator guna membantu memenuhi persediaannya dan memutuskan untuk mencoba membuatnya sendiri menggunakan kit robotika Lego Mindstorm EV3.
Â
Saksikan Video di Bawah Ini:
Ventilator dari Lego
"Saya melihat banyak universitas membuat unit respirator yang lebih murah dan lebih terjangkau. Saya ingin membuat versi saya sendiri dengan sedikit hal berbeda yaitu menggunakan bagian Lego," kata Anthony.
Hartman menggunakan bahan-bahan dari rumah untuk membuat penemuannya, yang membutuhkan waktu beberapa minggu untuk menyelesaikannya. Dia mengatakan keterampilan yang dia pelajari saat menjadi kepala insinyur untuk tim Robotika Liga LEGO sekolah menengahnya sangat membantunya dalam mewujudkan visinya. Dia memasukkan batu bata dan motor robotik LEGO Mindstorm EV3.Â
Advertisement
Selalu Berpikir Kreatif
"Dia selalu kreatif, dia selalu berpikir out of the box," kata ibu Anthony, Yuki.
Musim panas lalu, siswa kelas 7 ini memasukkan karyanya ke dalam kontes Kids Think Tank, yang telah ia ikuti sejak 2019. Meski tidak membawa pulang hadiah, ia tetap mendapat pengakuan atas idenya.
Karyanya Mendapat Pujian
"Kids Idea Tank adalah cara anak-anak dapat membawa ide mereka ke tingkat berikutnya dan mempraktikkan semua keterampilan kewirausahaan ini, seperti melempar, bertukar pikiran, dan berkolaborasi dengan seseorang," kata Lowey Sichol, pendiri Kids Idea Tank.
Pria berusia 12 tahun itu mengatakan bahwa dia akan mengirimkan ide EVentilator2020-nya ke LEGO dengan harapan dapat menciptakan kemitraan agar ventilatornya dapat ditangani oleh para profesional medis pedesaan.
Advertisement