Liputan6.com, Jakarta - Berbagai macam gejala aneh telah dilaporkan sejak virus corona pertama kali merebak di seluruh dunia. Laporan gejala adakalanya sedikit berbeda dengan penyakit yang pernah ada, dan satu gejala aneh terkait seberapa banyak kita makan juga telah dicatat oleh beberapa pasien Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
Varian dominan saat ini adalah strain Omicron, yang mengambil alih Delta, dan sejumlah besar orang telah melaporkan gejala 'seperti pilek' yang lebih ringan. Bagaimanapun, terdapat gejala utama virus ini. Seperti batuk yang terus-menerus, kehilangan atau perubahan pada indera penciuman atau rasa, dan suhu tinggi.
Yang jelas virus ini tidak mempengaruhi semua orang dengan cara yang sama - dan bahkan gejala yang paling umum pun belum tentu dirasakan oleh seseorang yang mengidap Covid. Jadi apa lagi yang harus kita perhatikan?
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Â
Apakah Covid menyebabkan hilangnya nafsu makan?
Perlu ditegaskan bahwa tidak semua orang yang terjangkit Covid akan mengalami kehilangan nafsu makan, namun hal tersebut sudah dilaporkan oleh banyak orang yang dinyatakan positif Covid.
Studi ZOE Covid merilis artikel pada Maret 2021 - yang belum diperbarui sejak varian Delta masih dominan - bahwa kehilangan nafsu makan dan melewatkan makan telah ditemukan pada orang dengan Covid.
Ia mengklaim: "Satu dari tiga orang yang terinfeksi Covid-19 kehilangan selera makan mereka sehingga melewatkan makan. Ini paling umum pada orang di atas 65 tahun di mana sekitar empat dari sepuluh orang (43%) mengalami kehilangan nafsu makan di beberapa titik selama penyakit mereka. "
Â
Â
Advertisement
Apa yang harus dilakukan jika kehilangan nafsu makan?
Tidak jelas apakah gejala ini mempengaruhi orang dengan Omicron dengan cara yang sama. Menurut penelitian, kemungkinan besar jika Anda memiliki gejala kehilangan nafsu makan, itu sudah disertai dengan gejala lain.
"Hilangnya nafsu makan jarang satu-satunya gejala yang dimiliki seseorang (3% usia di atas 65-an dan 2% atau kurang usia di bawah 65-an)."
Anda harus melakukan tes PCR jika Anda merasa memiliki gejala Covid atau umumnya merasa tidak enak badan.
Tes PCR dilakukan agar tetap waspada terhadap virus karena beberapa orang dapat terinfeksi virus tersebut meski tanpa gejala.
Â
Gejala umum Omicron
Data yang dikumpulkan oleh ZOE Covid Study menunjukkan gejala Omicron yang paling umum dan dikumpulkan oleh Business Insider.
Lima gejala paling umum yang dilaporkan orang adalah:
Hidung meler - 73%
Sakit kepala - 68%
Kelelahan - 64%
Bersin - 60%
Sakit tenggorokan - 60%
Laporan lain termasuk berbagai gejala termasuk batuk terus-menerus, demam, menggigil dan 'kabut otak'.
Perlu dicatat bahwa daftar tersebut tidak membedakan antara orang yang divaksinasi atau tidak divaksinasi dan hanya didasarkan pada data awal.
Â
Advertisement