Studi: Omicron Tetap Bisa Menginfeksi Orang yang Sudah Divaksin Booster

Kini penelitian menemukan omicron bahkan menginfeksi orang-orang yang telah menerima dua atau tiga dosis vaksin virus corona.

oleh Camelia diperbarui 22 Feb 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 09:00 WIB
Kabar Baik! Sinopharm Resmi Jadi Vaksin Booster ke-6 Indonesia, Ini Efek Sampingnya
BPOM izinkan Sinopharm sebagai vaksin booster Covid-19. (pexels/maksim goncharenok).

Liputan6.com, Jakarta - Varian Omicron Covid-19 menyebar pada populasi di mana individu-individu sebelumnya telah terinfeksi SARS-CoV-2 dan telah divaksinasi. Dilansir Livemint, Selasa (22/2/2022), kini penelitian menemukan Omicron bahkan menginfeksi orang-orang yang telah menerima dua atau tiga dosis vaksin virus Corona.

“Meskipun bukti awal menunjukkan vaksin booster dapat meningkatkan perlindungan terhadap omicron, penelitian sedang dilakukan untuk sepenuhnya menentukan efektivitas vaksin,” kata studi lancet.

“Mengingat jeda alami antara infeksi dan hasil yang parah, kami menunggu data lebih lanjut tentang Omicron untuk efektivitas vaksinasi dalam mencegah penyakit parah, hasil utama yang diinginkan dari vaksinasi,” tambahnya.

“Sementara itu, Institut Nasional Penyakit Menular Afrika Selatan telah membagikan data awal yang menunjukkan pemisahan tingkat infeksi dari rawat inap dan kematian dengan Covid-19 varian Omicron. Data ini menunjukkan respons imun yang mendasari setelah infeksi dan bahwa vaksinasi primer dan booster mungkin melemahkan perjalanan penyakit.”

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mutasi Spesifik

Ilustrasi vaksin booster
Ilustrasi pemberian vaksin booster yang akan dilaksanakan mulai 12 Januari 2022 (dok.pexels)

SARS-CoV-2 Omicron (B.1.1.529) ditetapkan sebagai varian yang menjadi perhatian WHO karena mutasi spesifik yang dapat meningkatkan penularan, risiko infeksi ulang, atau infeksi terobosan vaksin, kata studi lancet.

“Banyak dari mutasi ini memengaruhi domain pengikatan reseptor dan domain terminal-N dari protein lonjakan, yang mungkin, secara paradoks, meningkatkan pengikatan ke ACE-2 sambil menghindari pengenalan antibodi,” tambahnya.


Terus Mereda

Vaksinasi booster di Surabaya mulai sasar warga umum. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Vaksinasi booster di Surabaya mulai sasar warga umum. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Sementara itu, pandemi Covid-19 terus mereda minggu ini, dengan lebih sedikit kematian dan jumlah kasus baru menurun di sebagian besar wilayah di dunia.

Setelah lonjakan yang berlangsung selama tiga setengah bulan, jumlah rata-rata kasus harian global turun selama tiga minggu berturut-turut, turun kembali sebesar 22 persen menjadi 1,97 juta, menurut penghitungan AFP hingga Kamis.


Situasi Membaik di Sebagian Besar Wilayah Dunia

Kota Tianjin China Tes Semua Penduduk Usai Temuan Omicron
Wanita berjalan dekat hiasan harimau yang dipajang di Kawasan Pusat Bisnis Beijing, Minggu (9/1/2022). Tianjin memulai pengujian massal terhadap 14 juta penduduknya setelah sekelompok anak-anak dan orang dewasa dinyatakan positif COVID-19, beberapa dengan varian omicron. (AP Photo/Andy Wong)

Kasus yang dikonfirmasi hanya mencerminkan sebagian kecil dari jumlah infeksi yang sebenarnya, dengan praktik penghitungan yang bervariasi dan tingkat pengujian di berbagai negara.

Situasi membaik di sebagian besar wilayah dunia selama tujuh hari terakhir. Jumlah kasus harian turun 43 persen di zona Amerika Serikat/Kanada, 35 persen di Timur Tengah, 23 persen di Eropa dan kawasan Amerika Latin/Karibia, dan 22 persen di Afrika. Situasi tetap hampir stabil di Asia, dengan penurunan satu persen dalam kasus.


Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan
Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya