Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang tentu ingin memiliki pasangan yang setia. Tapi kenyataannya, perselingkuhan dapat terjadi sepanjang waktu. Jika Anda bertanya kepada 10 orang yang berhubungan dengan Anda tentang apakah mereka mengenal seseorang yang telah diselingkuhi atau apakah mereka pernah berselingkuh, pasti salah satu dari 10 jawaban itu adalah “iya.”
Baca Juga
Advertisement
Sangat disayangkan tapi sayangnya hal ini benar. Mengapa semakin banyak pasangan yang putus karena perselingkuhan? Apa yang terjadi dengan persatuan pernikahan yang suci? Siapa yang harus disalahkan? Dan apakah ada yang bisa kita lakukan untuk menghentikannya?
Jika Anda mengabaikan pernikahan Anda, itu pun akan menjadi gagal. Perkawinan itu seperti tanaman, jika Anda berhenti memberi mereka makan, mereka akan mati.
Seperti yang dikatakan penulis, Andre Maurois, "Pernikahan yang sukses adalah bangunan yang harus dibangun kembali setiap hari." Dan, jika Anda ingin menghindari pasangan yang selingkuh, pastikan Anda selalu memiliki tiga hal ini dalam pernikahan Anda dilansir dari Yourtango, Rabu (20/7/2022).
1. Komunikasi
Jika Anda ingin pernikahan Anda bertahan, Anda benar-benar harus berkomunikasi satu sama lain. Dan bukan hanya tentang hari Anda.
Lakukan percakapan jujur satu sama lain tentang bagaimana perasaan Anda, apa yang Anda harapkan, apa yang berhasil, atau tidak, dan jangan pernah membiarkan adanya hal-hal yang hanya membuat Anda dan pasangan saling salah sangka. Itulah pentingnya komunikasi dalam sebuah pernikahan.
2. Menghargai
Pastikan Anda menghargai pasangan Anda setiap hari, bahkan untuk hal-hal kecil. Biasanya hal-hal kecil itulah yang paling berarti. Apa pun yang Anda lakukan, jangan mengomel atau mencaci-maki pasangan Anda atas semua hal yang menurut Anda salah.
Pastikan Anda memberi tahu pasangan betapa berartinya dia bagi Anda. Karena jika tidak, orang lain akan melakukannya.
3. Waktu Bersama
Jaga agar kehidupan intim Anda tetap berkobar. Ini adalah salah satu hal yang tidak boleh diabaikan. Luangkan waktu untuk satu sama lain, dan berhubungan seks secara teratur.
Berkencan seperti yang Anda lakukan saat pertama kali mulai berkencan. Dan terbuka untuk ide-ide baru, dan eksperimen, dan pastikan untuk meluangkan banyak waktu untuk dinner romantis.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Frustrasi dalam Pernikahan, Salah Satu Pemicu Perselingkuhan
Hampir semua orang setuju bahwa selingkuh merupakan hal yang salah. Meski begitu, masih banyak pula yang melakukannya termasuk dalam pernikahan.
Perselingkuhan sendiri dapat terjadi karena berbagai macam hal. Jurnal yang dipublikasikan dalam American Psychological Association menemukan bahwa lebih dari 40 persen pasangan yang menikah diterpa oleh masalah perselingkuhan.
Mengutip laman Verywell Mind, terdapat banyak faktor-faktor yang dapat memicu perselingkuhan dalam pernikahan. Mulai dari masalah pada diri sendiri hingga masalah yang dipicu dari orang lain.
Faktor risiko tersebut seperti gangguan kepribadian, masalah masa kanak-kanak, serta peluang seperti media sosial dan batasan dalam hubungan yang buruk.
Tak hanya itu, frustrasi dalam pernikahan juga menjadi salah satu pemicu umum perselingkuhan. Biasanya, pelaku perselingkuhan juga telah melakukan beberapa upaya untuk menyelesaikan persoalan dalam pernikahan. Namun ketika itu tidak berhasil, banyak pelaku akhirnya memilih untuk berselingkuh.
Faktor lainnya seperti perasaan terabaikan, pelecehan yang pernah terjadi, atau orangtua yang berselingkuh pun bisa berkontribusi pada kemampuan seseorang untuk mempertahankan hubungan yang sehat.
Perselingkuhan juga tidak terjadi satu-satunya karena faktor pelakor yang kerap dianggap "gatal." Melainkan ada ragam penyebab lainnya yang bisa berkontribusi.
"Banyak alasan kenapa orang selingkuh. Lebih rumitnya lagi, terkadang batasan selingkuh bagi setiap orang itu berbeda," ujar psikiater dan penulis buku Infidelity: Why Men and Women Cheat, Kenneth Paul Rosenberg mengutip laman Prevention pada Jumat, (8/7/2022).
Advertisement
Hubungan Tidak Berjalan Memuaskan
Studi oleh Journal of Sex Research ikut mengungkapkan bahwa alasan dibalik perselingkuhan seringkali dihubungkan dengan tiga hal seperti masalah pribadi, keyakinan, dan karakteristik.
"Salah satu alasan paling umum dari perselingkuhan adalah hubungan tersebut tidak berjalan memuaskan," ujar profesor psikologi di University of Minnesota, Ashley E. Thompson, Ph.D.
Jika hubungan Anda dan pasangan renggang, tidak selalu memiliki sesuatu untuk dibicarakan, atau bahkan Anda tidak dapat mengingat kapan terakhir kali berjumpa, pasangan mungkin akan mencari koneksi tersebut pada orang lain.
Tak hanya itu, beberapa orang yang berselingkuh juga tidak memikirkan konsekuensi dari tindakan tersebut. Beberapa di antaranya bahkan tidak merasa bersalah.
"Ada karakteristik tertentu yang ditunjukan oleh pelaku perselingkuhan. Biasanya pelaku mengatakan bahwa mereka terbawa suasana. Tetapi, sebenarnya ada yang memang karena keimpulsifan dan tabiat mereka," ujar Ashley.
Hubungan Tidak Sehat
Hubungan yang tidak berjalan sehat juga dapat menjadi penyebab perselingkuhan, karena beberapa orang justru berselingkuh untuk lari dari hubungan yang tidak sehat.
"Jika Anda tidak dapat mengakhiri hubungan yang buruk, berselingkuh kemudian dijadikan pilihan. Walaupun bukan cara yang baik, tapi itu bisa jadi pengingat bahwa Anda juga berhak untuk hidup bahagia dengan hubungan yang memuaskan," ujar seksolog Tammy Nelson.
Begitupun dengan orang yang tidak memiliki kepercayaan diri cukup. Mereka dinilai tidak dapat mengatasi masalah dengan cara yang sehat. Sehingga, seringkali orang-orang tersebut memilih mengakhiri hubungan dengan konflik. Salah satunya dengan perselingkuhan.
"Mereka mungkin mencari orang lain untuk meningkatkan ego mereka yang goyah atau membangun rasa kendali atas hidup mereka," ujar terapis keluarga dan pernikahan, Gilza Fort Martinez.
Ketika Anda pernah dikhianati oleh pasangan, seringkali kemarahan itu masih membekas dan terungkit kembali di masa yang akan datang. Sehingga balas dendam juga seringkali menjadi salah satu motif dari perselingkuhan.
"Banyak orang yang selingkuh akan melakukan segala cara untuk tidak diketahui. Tapi beberapa orang justru ingin pasangannya mengetahui perselingkuhan tersebut untuk balas dendam," ujar Ashley.
Advertisement