Liputan6.com, Jakarta Hingga saat ini, nama Arawinda Kirana, pemeran utama film Yuni masih ramai diperbincangkan oleh warganet. Wanita berusia 20 tahun tersebut menjadi trending topic di Twitter lantaran diterpa isu menjadi pelakor dalam rumah tangga sepasang suami istri.
Kabar satu ini sebenarnya mencuat sejak Sabtu, 25 Juni 2022 lalu. Arawinda diduga berselingkuh dengan suami orang hingga melakukan hubungan intim di kamar milik pria dan istrinya tersebut.
Baca Juga
Selain bermain film, Arawinda juga diketahui menjadi aktivis yang aktif membicarakan soal kekerasan, pelecehan pada perempuan, dan pendidikan seks. Sehingga banyak warganet pun menyayangkan isu ini.
Advertisement
Tindakan Arawinda pun dituding tidak sesuai dengan citranya sebagai seorang aktivis. Hingga tulisan ini dipublikasikan, tweet soal Arawinda sudah diunggah lebih dari 43 ribu kali di Twitter.
Banyak warganet yang hanya berfokus menyalahkan Arawinda sebagai pelakor. Namun tak semua menyorot atau menyalahkan sosok pria dibaliknya. Padahal seperti diketahui, perselingkuhan bukanlah hanya persoalan satu pihak saja.
Perselingkuhan juga tidak terjadi satu-satunya karena faktor pelakor yang kerap dianggap gatal. Melainkan ada ragam penyebab lainnya yang bisa berkontribusi.
"Banyak alasan kenapa orang selingkuh. Lebih rumitnya lagi, terkadang batasan selingkuh bagi setiap orang itu berbeda," ujar psikiater dan penulis buku Infidelity: Why Men and Women Cheat, Kenneth Paul Rosenberg mengutip laman Prevention pada Kamis, (7/7/2021).
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Sex Research ikut mengungkapkan bahwa alasan dibalik perselingkuhan seringkali dihubungkan dengan tiga hal seperti masalah pribadi, keyakinan, dan karakteristik.
Ragam Penyebab Perselingkuhan
Lalu, apa sajakah ragam penyebab lainnya dari perselingkuhan? Berikut beberapa diantaranya menurut ahli.
1. Hubungan Tidak Memuaskan
"Salah satu alasan paling umum dari perselingkuhan adalah hubungan tersebut tidak berjalan memuaskan," ujar profesor psikologi di University of Minnesota, Ashley E. Thompson, Ph.D.
Jika hubungan Anda dan pasangan renggang, tidak selalu memiliki sesuatu untuk dibicarakan, atau bahkan Anda tidak dapat mengingat kapan terakhir kali berjumpa, pasangan mungkin akan mencari koneksi tersebut pada orang lain.
2. Tidak Memikirkan Konsekuensi
Bagi beberapa orang, perselingkuhan tidak memberikan efek yang besar bagi kehidupan mereka. Bahkan, beberapa pelakunya pun tidak merasa bersalah.
"Ada karakteristik tertentu yang ditunjukan oleh pelaku perselingkuhan. Biasanya pelaku mengatakan bahwa mereka terbawa suasana. Tetapi, sebenarnya ada yang memang karena keimpulsifan dan tabiat mereka," ujar Ashley.
3. Low Self-Esteem
Seseorang yang tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup dinilai tidak dapat mengatasi masalah dengan cara yang sehat. Sehingga, seringkali orang-orang tersebut memilih mengakhiri hubungan dengan konflik. Salah satunya dengan perselingkuhan.
"Mereka mungkin mencari orang lain untuk meningkatkan ego mereka yang goyah atau membangun rasa kendali atas hidup mereka, walaupun mereka tahu itu sebenarnya merusak diri mereka sendiri," ujar terapis keluarga dan pernikahan, Gilza Fort Martinez.
Advertisement
4. Hubungan yang Tidak Sehat
Hubungan yang tidak berjalan sehat juga bisa menjadi penyebab perselingkuhan, karena beberapa orang justru berselingkuh untuk lari dari hubungan yang tidak sehat tersebut.
"Jika Anda tidak dapat mengakhiri hubungan yang buruk, berselingkuh kemudian dijadikan pilihan. Walaupun bukan cara yang baik, tapi itu bisa jadi pengingat bahwa Anda juga berhak untuk hidup bahagia dengan hubungan yang memuaskan," ujar seksolog Tammy Nelson.
5. Balas Dendam
Ketika Anda pernah dikhianati oleh pasangan, seringkali kemarahan itu masih membekas dan terungkit kembali di masa yang akan datang. Sehingga balas dendam seringkali menjadi salah satu motif dari perselingkuhan.
"Banyak orang yang selingkuh akan melakukan segala cara untuk tidak diketahui. Tapi beberapa orang justru ingin pasangannya mengetahui perselingkuhan tersebut untuk balas dendam," ujar Ashley.
Selingkuh dalam Pernikahan
Sedangkan mengutip laman Verywell Mind, terdapat faktor-faktor lainnya yang dapat memicu perselingkuhan dalam pernikahan.
Jurnal yang dipublikasikan dalam American Psychological Association juga menemukan bahwa lebih dari 40 persen pasangan yang meningkah diterpa oleh masalah perselingkuhan.
Faktor risiko tersebut seperti gangguan kepribadian, masalah masa kanak-kanak, serta peluang seperti media sosial dan batasan dalam hubungan yang buruk.
Tak hanya itu, frustasi dalam pernikahan juga menjadi salah satu pemicu umum perselingkuhan. Pelaku perselingkuhan mungkin juga telah melakukan beberapa upaya untuk menyelesaikan persoalan dalam pernikahan. Namun ketika itu tidak berhasil, banyak pelaku akhirnya memilih untuk berselingkuh.
Faktor lainnya seperti perasaan terabaikan, pelecehan yang pernah terjadi, atau orangtua yang berselingkuh pun bisa berkontribusi pada kemampuan seseorang untuk mempertahankan hubungan yang sehat.
Advertisement