Liputan6.com, Jakarta - Wajah mungil semut terungkap baru-baru ini di media sosial dan mendapat berbagai macam respons dari warganet. Banyak publik yang terkejut dengan wajah asli semut yang dipebesar hingga lima kali karena terlihat begitu menyeramkan bak monster.
Tersebarnya foto semut ini berawal dari kompetisi foto tahunan Nikon yang bertajuk "2022 Nikon Small World Photomicrography Competition."
Seorang fotografer satwa liar bernama Eugenijus Kavaliauskas berhasil menangkap wajah semut yang menyeramkan.
Advertisement
Melalui kompetisi ini, Kavaliauskas menyajikan foto semut secara detail yang belum tentu bisa dilihat dengan mata telanjang oleh manusia.
Meski berhasil menangkap foto semut yang menyeramkan, Kavaliauskas tak meraih hadiah utama dalam kompetisi tersebut. Dirinya hanya mendapatkan hadiah satu item Nikon senilai 35 dollar.
Setelah melihat wajah semut yang menyeramkan, kalian akan menyadari bahwa posisi mata semut tidak berada di bagian depan, melainkan di bagian samping.
Dilansir dari Misfitanimals, Selasa (25/10/2022), mata semut tidaklah seperti manusia yang dapat melihat berbagai macam warna. Semut memiliki susunan warna LED yang mirip dengan lampu lalu lintas yang terbuat dari ommatidium.
Warna yang dapat dilihat dan terdeteksi oleh semut berada dalam rentang hijau hingga biru. Selain itu, mereka bisa membedakan cahaya yang terpolarisasi melalui bentuk cahaya acak.
Lantas, muncul pertanyaan apakah semut dapat melihat secara jelas? Jawabannya, sebagian semut itu buta. Semut yang dapat melihat berjenis carpenter ants dan semut api.
Semut memanglah serangga yang memiliki penglihatan buruk dibandingkan serangga lainnya. Mata semut tersusun dari 600-1200 ommatidium.
Wajah Asli Semut Jika di Zoom Lima Kali
Tampilan semut yang diperbesar hingga lima kali sontak menarik perhatian publik, khususnya para pengguna jejaring sosial Twitter.
Salah satu base @tanyakanrl memperlihatkan foto semut yang menyeramkan layaknya monster berwarna hitam.
Melalui base ini pengirim memberi informasi, seperti inilah bentuk muka semut jika bagian kepalanya diperbesar hingga lima kali.
Melihat unggahan tersebut, warganet ramai memberikan tanggapan terkejut hingga menjelekan tampilan semut.
“Pantes kalo digigit nyeri, giginya kayak gitu,” kata pemilik akun @rxmoul.
“Serem ternyata, pantesan kalo digigit sakit ternyata giginya kayak duri,” sahut akun @haii_nuuuuu.
“Jelek banget ya ternyata. Untung kecil jadi gak keliatan,” tulis akun @aposhean.
Bahkan, ada komentar nyeleneh yang menyangkutkan dengan kondisi kulit semut yang kurang ideal, seperti kebanyakan masalah pada wajah manusia.
“Acne prone skin ternyata dia tuh,” kata akun @nunataekoo.
“Pori-porinya gede amat, pasti semutnya jarang eksfoliasi,” komentar akun @chimolattea.
Advertisement
Cara Semut Mencari Makanan
Dengan keterbatasan yang dimiliki, semut tetap bisa mencari makan, meskipun pandangannya tidak sejernih mata manusia.
Semut memakan berbagai macam makanan, tergantung dari jenisnya. Contoh, semut carpenter lebih menyukai daging dan makanan yang mengandung lemak dan gula.
Sama halnya dengan serangga kebanyakan, semut memiliki kemampuan chemosense untuk mendeteksi gula dan makanan lainnya.
Mereka memiliki kemampuan untuk mengenali zat kimia di lingkungan sekitar mereka. Meski bahan kimia tersebut berkonsentrasi rendah, semut tetap bisa mendeteksi bau melalui penciuman menggunakan bulu-bulu kecil di tubuhnya.
Dilansir dari Terminix, semut lebih sering mencari makanan pada malam hari. Saat musim panas biasanya mereka akan berpindah tempat dan melakukan perjalanan hingga 100 meter dari sarang mereka untuk mencari makan.
Fungsi Antena Pada Semut
Semut merupakan serangga yang berkoloni dan menggunakan zat pheromones untuk menangkap sinyal secara baik.
Hewan mungil satu ini memiliki antena di bagian kepalanya dan berfungsi sebagai reseptor untuk mendapatkan informasi. Antenna ini berbentuk seperti siku-siku yang terdiri dari berbagai macam segmen.
Selain itu, antena pada semut juga digunakan untuk membedakan spesies mereka, sehingga mampu berkomunikasi dengan mudah.
Dilansir dari Kidadl, komunikasi yang terjadi pada semut dibantu dengan CHC atau hidrokarbon kurtikula. Hal ini menjadi identitas untuk sekumpulan semut.
Perkumpulan semut saling mengenali dirinya dengan menggunakan sejumlah bahan kimia hidrokarbon yang menempel pada bagian kutikula mereka.
Tak hanya semut, serangga lainnya seperti lebah juga menggunakan zat kimia hidrokarbon untuk saling mengenali jenisnya.
Advertisement