Selain Kawal Joe Biden di G20, Ini Sederet Aksi Memukau Pesawat C-17 Globemaster III

Pesawat C-17 Globemaster III mengawal kedatangan Joe Biden untuk KTT G20

oleh Dito Pramudyaseta diperbarui 15 Nov 2022, 13:55 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 09:00 WIB
Pesawat angkut berat Boeing C-17 Globe Master US Air force. Pesawat angkut berat ini pernah mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado pada 16 Juni 2019. (Dok TNI AU)
Pesawat angkut berat Boeing C-17 Globe Master US Air force. Pesawat angkut berat ini pernah mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado pada 16 Juni 2019. (Dok TNI AU)

Liputan6.com, Denpasar - Pelaksanaan KTT G20 menarik perhatian banyak orang, yang tentunya kemudian menjadi pembicaraan warganet.

Banyak sekali hal menarik yang meliputi KTT G20 yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 15 dan 16 November 2022 ini. 

Misalnya tari pendet yang digunakan sebagai tarian untuk menyambut kedatangan para petinggi negara delegasi KTT G20 Bali, seperti Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak.

Lalu ada juga tentang pembicaraan baju batik yang dipakai orang terkaya nomor satu dunia, Elon Musk. Perlu diketahui bahwa pemilik baru Twitter tersebut tampil secara virtual dalam pertemuan Business Leaders Summit (B20) B20 bagian dari KTT G20. Terlihat Elon Musk memakai baju batik Bomba dari Sulawesi Tengah.

Kini yang tidak kalah seru adalah pembicaraan tentang pesawat U.S Air Force yang terlihat di langit dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Pesawat berjenis C-17 Globemaster III ini mengundang banyak respons warganet untuk mengomentari kegagahannya.

"ngeri sih C17 globemaster, A400M mah lewat dah"

"Amerika (Serikat) emg no counter (memang tidak ada lawan)"

"pesawat semua medan mah itu, mau pendek (landasannya), desert (di daerah gurun), terus (jalan) gak rata, (tetap) bisa landing (mendarat). As mah top kalo buat pesawat."

Dilansir situs resmi Boeing pada Selasa (15/11), Boeing telah bermitra dengan U.S Air Force dalam pemeliharaan C-17 Globemaster III sejak 1993.

Pesawat C-17 Globemaster III ini bisa digunakan di berbagai kondisi dan berbagai kebutuhan.

Selain di KTT G20 Bali, pesawat C-17 Globemaster III ini juga pernah beraksi di beberapa peristiwa besar lainnya. Paling sering adalah aksi kemanusiaan. Berikut beberapa contoh peristiwa tersebut.

Topan Haiyan di Filipina 2013

topanfilipina-4-131111.jpg
Dua orang wanita berjalan diantara puing bangunan dan pohon yang tumbang akibat topan Haiyan di Filipina. Topan Haiyan menghancurkan 70 hingga 80 persen dari struktur jalan di provinsi Leyte. (AFP/Noel Celis/wwn)

Dilansir Air Force, beberapa hari setelah Topan Haiyan menghancurkan pesisir timur Filipina pada 8 November 2013, kru C-17 Globemaster III dari Skuadron Angkutan Udara ke-535 melakukan penyelamatan sebagai bagian dari Operasi Damayan.

"Upaya pertolongan seperti ini adalah tentang membantu orang lain dengan cara yang kita ingin dibantu pada saat kita membutuhkan," kata Kapten Michael Hank, dari 535th AS dan komandan pesawat C-17. 

"Kru C-17 kami hanyalah sebagian kecil dari upaya itu." dia melanjutkan.

Dilansir World Vision, perlu diketahui bahwa Super Typhoon Haiyan, yang juga dikenal sebagai Super Typhoon Yolanda, terjadi di Filipina pada 8 November 2013.

Topan ini menghancurkan pulau Visayas, wilayah tengah negara itu dan rumah bagi 17 juta orang. Haiyan adalah topan paling kuat pada tahun 2013 dan salah satu topan paling kuat sepanjang masa.

@onecupsmile Buset dah jadi keren gini bandara 😂 #g20 #us #airforce #bali ♬ sonido original - scoterry

Gempa Bumi Nepal 2015

Gempa Nepal Luluhlantakan Kuil Bersejarah
Pejalan kaki melintas di sisi salah satu bangunan bersejarah yang hancur akibat gempa berkekuatan 7,8 di sekitar Kathmandu, Nepal (30/4/2015). Gempa berkekuatan 7,8 yang meluluhlantakkan Nepal pada 25 April 2015 lalu. (Nicolas Asfouri/AFP)

Pada 2015, tepatnya tanggal 25 April, terjadi gempa bumi besar di negara Nepal. Dilansir World Vision, gempa ini memiliki kekuatan sebesar 7.8 skala richter. 

Gempa ini terjadi di ibu kota Kathmandu dan menciptakan tanah longsor dan longsoran salju di Pegunungan Himalaya. Hampir 9.000 orang meninggal dan lebih dari 22.000 menderita luka-luka. Ini merupakan gempa paling mematikan di wilayah seismik aktif dalam 81 tahun terakhir.

Dalam merespons bencana alam ini, U.S Air Force mengirim pesawat C-17 Globemaster III sebagai bentuk kepedulian dan kemanusiaan.

"Pagi ini sekitar pukul 11:18, sebuah C-17 Globemaster (III) Angkatan Udara AS berangkat dari Pangkalan Angkatan Udara Dover menuju Nepal," ujar kolone Steve Warren, Juru bicara Pentagon Angkatan Darat, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 26 April 2015.

"Pesawat itu mengangkut hampir 70 personel, termasuk Tim Tanggap Bantuan Bencana USAID, tim Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan Fairfax County dan beberapa jurnalis, bersama dengan 45 ton kargo persegi." tambahnya seperti dilansir situs resmi Air Force.

Penjemputan Warga Afghanistan 2021

Warga Afghanistan kejar pesawat AS.
Warga Afghanistan kejar pesawat AS. Dok: twitter morteza kazemian @morkazemian

Dilansir BBC, pada 15 Agustus 2021, ketika Taliban memasuki ibu kota Afghanistan, Kabul, pesawat C-17 Globemaster III dengan aman mengevakuasi 823 warga Afghanistan, yang di antaranya termasuk 183 anak-anak.

Rekaman penjemputan ini bahkan membuat heboh warganet. Terlihat banyak orang yang saling berebutan untuk menaiki pesawat kiriman U.S Air Force tersebut.

Bahkan ada juga rekaman yang menunjukan beberapa warga Afganistan yang jatuh hingga tewas saat mencoba menaiki pesawat tersebut di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.

Lalu di penjemputan lainnya ada juga kisah menarik. Salah satu wanita Afganistan yang dijemput melahirkan di pesawat C-17 Globemaster III.

Infografis KTT G20 Bali Tanpa Putin & Zelensky, Daftar Hadir Pemimpin Negara
Infografis KTT G20 Bali Tanpa Putin & Zelensky, Daftar Hadir Pemimpin Negara (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya