Liputan6.com, Jakarta - Emosi menjadi salah satu karunia yang dimiliki setiap makhluk hidup, khususnya manusia. Setiap manusia dapat dengan cepat menyadari emosi yang dirasakannya. Namun, kebanyakan tidak menyadari bagaimana perasaan tersebut memengaruhi cara kita berpikir dan berperilaku.
Sebagian individu pandai menyadari apa yang mereka rasakan dan mampu menenangkan diri atau menyesuaikannya dengan perilaku mereka. Akan tetapi, tidak jarang emosi tersebut dapat dirasakan begitu kuat dan membuat kita merasa kewalahan.
Baca Juga
Ketika hal ini terjadi, beberapa orang yang tidak memiliki kontrol kuat terhadap emosinya bisa meledak dan bertindak di luar kendali mereka.
Advertisement
Situasi ini seringkali terjadi saat seseorang sangat marah dan mulai melontarkan kata-kata yang tidak seharusnya mereka ucapkan. Mereka baru akan menyadari tindakan tersebut dan menyesalinya ketika sudah menenangkan diri.
Dalam keadaan seperti inilah setiap orang perlu menguasai cara mengendalikan emosi sehingga mereka dapat menghadapi situasi dengan lebih baik.
Berbicara mengenai asal emosi, melansir Very Well Mind, Senin (21/11/2022), emosi dipengaruhi oleh jaringan struktur di otak yang saling berhubungan dan membentuk sesuatu yang dikenal sebagai sistem limbik.
Struktur tersebut meliputi hipotalamus, hipokampus, amigdala, dan korteks limbik. Struktur-struktur ini memainkan peran penting terhadap emosi dan respons perilaku.
Manusia memiliki emosi supaya mereka dapat membangun koneksi dengan individu lain di sekitarnya. Emosi ini seperti kompas yang dalam diri kita. Ini membantu kita untuk mengetahui perasaan yang kita miliki terhadap situasi tertentu.
Perasaan ini kemudian membantu kita membuat keputusan tentang apa yang ingin kita lakukan dalam situasi tersebut. Hal ini kemudian memungkinkan kita mencari tahu apa yang ingin kita lakukan dan yang tidak ingin kita lakukan.
Emosi menjadi penting karena dapat memberikan seorang individu motivasi untuk mengambil tindakan, mencegah mereka terjebak dalam bahaya, menjadi faktor yang memengaruhi keputusan, dan membantu mereka untuk mengerti apa yang dirasakan orang lain.Â
Sebagai Motivasi untuk Mengambil Tindakan
Saat kita mengalami emosi tertentu, ini akan menciptakan motivasi bagi kita untuk mengambil tindakan dan melakukan sesuatu yang dapat membantu kita meraih perkembangan yang positif.
Misalnya, ketika kita perlu memberikan presentasi di depan kelas. Hal ini mungkin akan membuat kita merasa cemas tidak menampilkannya dengan baik.
Rasa cemas ini kemudian akan berubah menjadi sebuah dorongan untuk kita berlatih dan mempersiapkan materi presentasi lebih matang lagi.
Terkadang kita juga mendapatkan motivasi untuk melakukan sesuatu yang dapat menyebabkan kita merasakan emosi positif, karena kita tidak ingin merasakan emosi yang negatif.
Advertisement
Membantu Menghindari Bahaya
Hal ini dibuktikan melalui penelitian secara sains tentang emosi yang dilakukan oleh Charles Darwin. Ia mengatakan bahwa emosi merupakan sebuah adaptasi yang memungkinkan manusia dan hewan untuk bertahan hidup dan bereproduksi.
Tampilan emosional memainkan peran penting dalam keselamatan dan kelangsungan hidup setiap individu. Emosi kemudian mempersiapkan tubuh mereka untuk mengambil tindakan.
Inilah yang disebut sebagai respons tubuh terhadap emosi yang dirasakan. Respons ini biasanya akan bersifat fight-or-flight (lawan atau kabur), yang akan memutuskan tubuh untuk tetap tinggal dan menghadapi bahaya atau melarikan diri.
Memengaruhi Proses Mengambil Keputusan
Dari sinilah yang menjadikan emosi memegang pengaruh besar akan keputusan yang seseorang buat. Mulai dari keputusan sederhana seperti memilih pakaian hingga perbincangan berat yang terjadi di ruang kantor.
Peran emosi yang satu ini menjadi faktor mengapa ada beberapa orang lebih sering membuat keputusan buruk.
Penelitian di 2019, menemukan bahwa orang-orang yang mengalami kerusakan di bagian tertentu pada otak memengaruhi kemampuan mereka mengenali emosi. Hal ini kemudian mengurangi keahlian mereka dalam membuat keputusan yang baik.
Ini alasan mengapa orang memerlukan kecerdahan emosional. Bahkan saat kita merasa sangat yakin dengan sebuah keputusan yang diambil berdasarkan logika dan rasionalitas, emosi tetap termasuk sebagai salah satu kuncinya.
Advertisement
Membantu Manusia untuk Saling Mengerti
Pada akhirnya, emosi yang dimiliki manusia mendukung salah satu aspek mereka sebagai makhluk sosial. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kita pasti menginginkan mereka untuk memahami perasaan kita.
Cara mengekspresikan perasaan dapat dilakukan melalui bahasa tubuh, seperti ekspresi wajah. Kita juga dapat menunjukkan emosi melalui tindakan yang dapat menunjukkan perasaan bahagia, sedih, atau takut. Cara-cara ini dapat membantu orang lain memahami apa yang kita rasakan.
Sebaliknya, tindakan ini juga dapat membantu kita mengerti emosi orang lain. Ekspresi emosi yang ditampilkan orang lain memberikan banyak informasi sosial. Komunikasi sosial ini menjadi bagian penting dalam membangun hubungan dengan orang lain dalam sehari-hari.
Saling berbagi respons emosi dengan tepat, dapat membantu kita membangun hubungan sehingga lebih dalam dan lebih bermakna. Keahlian kita dalam mengenali dan mengendalikan emosi kemudian turut akan memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara lebih efektif dalam berbagai situasi sosial.