Liputan6.com, Jakarta - Budaya masa kini seringkali menggambarkan anak tengah selalu terjepit di antara sang kakak yang luar biasa dan sang adik yang menggemaskan.
Buat kamu yang merupakan anak tengah, sikap mengalah dan kurang mendapatkan perhatian mungkin sering kamu alami yang membuatmu menjaga jarak dari orangtua. Tak jarang, hal ini membuat si anak tengah haus akan perhatian.
Baca Juga
Namun, kamu perlu berhati-hati apabila merasa bahwa kamu adalah anak buangan. Hal ini berkaitan dengan Middle Child Syndrome yang merupakan keyakinan bahwa menjadi anak tengah yang tidak memiliki peran penting dapat mengembangkan sifat pemberontak dan pencari perhatian.
Advertisement
Faktanya, mengutip PsychCentral, Senin (12/12), kepribadian anak tengah lebih mungkin dipengaruhi oleh persepsi, alih-alih oleh urutan kelahiran. Untuk itu, bagi kamu yang merupakan anak tengah, tak selamanya anak tengah menjadi saudara yang tak berarti.
Justru, anak tengah memiliki cara sendiri untuk bersinar karena mereka berada di antara sang saudara tertua dan sang adik yang mempengaruhi kepribadian mereka. Berikut kepribadian anak tengah dilansir dari beberapa sumber.
1. Perasaan Bersaing
Karena mereka bukan anak sulung atau anak bungsu, anak tengah mungkin merasa perlu bersaing untuk mendapatkan perhatian orangtua. Mereka mungkin merasa terlalu cemburu pada saudara kandung mereka dan bersaing dengan mereka kapan pun memungkinkan.
2. Mediator Andal
Mengutip Readers Digest, berada di tengah-tengah saudara, anak tengah pandai menjadi mediator dan menginginkan keadilan dalam situasi. Gina Marie Guarino, seorang Terapis Keluarga Konselor Kesehatan Mental Berlisensi, mengatakan bahwa anak tengah juga cenderung mengelola konflik di antara saudara kandung mereka.
"Anak tengah akan memiliki hubungan khusus dengan setiap saudara kandung, yang membantunya mampu menengahi di antara keduanya dan memberikan keseimbangan antara yang tertua dan termuda," kata Guarino.
3. Mudah Bergaul
Anak tengah cenderung memprioritaskan hubungan di luar dari keluarga. Hal ini dikarenakan mereka lebih mengandalkan hubungan dengan teman sebaya karena mereka melihat orang luar memenuhi kebutuhan mereka akan dukungan emosional.
Advertisement
4. Senang Merantau
Mengutip Mind Body Green, mereka seringkali merupakan saudara kandung pertama yang pindah dari rumah. Mereka juga cenderung berpindah paling jauh. Hal ini dikarenakan mereka cenderung membentuk hubungan yang sehat di luar rumah.
Katie Davis, seorang Psikolog Amerika menyatakan bahwa anak tengah tidak terlalu banyak berkompensasi dalam hal mengambil tanggung jawab keluarga seperti saudara tertua atau bergantung pada orang lain seperti si bungsu.
"Mereka mendapat manfaat dari jarak emosional yang mereka butuhkan untuk membedakan diri mereka sebagai individu," tambahnya.
5. Lebih Mandiri
Rasa mandiri mendorong anak tengah untuk membuat mereka memotivasi diri sendiri. Anak tengah terbiasa bekerja keras untuk pencapaian mereka - serta pengakuan dari orang tua mereka.
Jadi, para pencari keadilan yang bekerja keras ini berjuang untuk apa yang mereka inginkan dalam hidup. Hal ini juga berkaitan dengan persaingan tinggi yang dimiliki si anak tengah untuk menunjukkan bahwa ia juga mampu seperti saudaranya yang lain.
6. Merupakan Rekan Kerja yang Baik
Mengutip Psychology Today, dengan saudara kandung yang lebih muda dan lebih tua, anak tengah mendapatkan yang terbaik dari kedua dunia. Mereka memiliki satu saudara kandung untuk diteladani dan satu lagi untuk dijadikan contoh. Ditambah lagi, berhubungan baik dengan orang yang lebih tua dan lebih muda merupakan bonus tambahan untuk hubungan kerja mereka.
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam The Journal of Genetic Psychology, studi ini menemukan bahwa anak tengah lebih baik dalam kegiatan kelompok dan memiliki skor sosial yang lebih tinggi daripada anak sulung atau bungsu, menjadikan mereka anggota tim yang hebat.
7. Inovatif
Menurut Katrin Schumann, salah satu penulis The Secret Power of Middle Children, anak tengah lebih suka melakukan perubahan daripada urutan kelahiran lainnya. Hal ini berkat keterbukaan dan kesediaan mereka untuk mencoba hal-hal baru.
Sementara itu, satu studi menemukan bahwa anak tengah 85 persen lebih terbuka terhadap ide-ide baru dibandingkan dengan 50 persen anak pertama.
Advertisement