Liputan6.com, Jakarta - Pasangan yang baru menikah pasti sering mengalami perubahan saat menjalani rumah tangga, karena harus banyak berkompromi dengan pasangan. Salah satunya termasuk dalam urusan finansial.
Selain itu, hampir semua pasangan suami-istri tentu ingin segera memiliki momongan, termasuk bagi mereka yang sudah menikah bertahun-tahun.
Baca Juga
Sayangnya, tidak semua orang bisa segera memiliki anak. Ada juga pasangan suami-istri yang harus menunggu waktu sekian lama untuk merasakan kebahagiaan tersebut. Di samping menunggu dan berhubungan secara rutin, pasti banyak di antara Anda yang mencoba melakukan program hamil (promil). Namun, saat menjalaninya sendiri, ternyata membutuhkan biaya dan pengeluaran yang tidak sedikit.
Advertisement
Untuk itulah, sebelum menjalani program tersebut, penting sekali bagi para calon orangtua agar membuat perencanaan keuangan secara detail. Jangan sampai di tengah jalan menjadi kewalahan, hingga tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Sebab, akan ada banyak pengeluaran yang dibutuhkan agar program kehamilan ini dapat berhasil.
Seperti biaya untuk kontrol ke dokter spesialis, obat-obatan, atau treatment tertentu yang perlu diberikan dan diulangi supaya berhasil. Dengan memahami cara mengatur keuangan keluarga ini, akan membuat kalian mampu mengontrol serta dapat menyesuaikan dengan pendapatan bulanan.
Lalu, bagaimana cara mengatur yang tepat saat program hamil? Biar tidak salah dan keliru, mari simak tips mengatur keuangan untuk Anda yang ingin promil seperti yang sudah dihimpun dari berbagai sumber, Senin (29/5/2023).
Tips Mengatur Keuangan Saat Ingin Memiliki Anak
Ada beberapa cara yang bisa Anda dan pasangan lakukan dalam mengatur keuangan saat ingin melakukan program ini. Tips ini juga bisa berlaku bagi Anda yang sedang mempertimbangkan kehamilan berikutnya.
1. Anggarkan dana darurat
Sebelum merencanakan program hamil, pastikan Anda sudah memiliki anggaran dana darurat. Dana ini dibutuhkan untuk hal-hal yang tidak terduga, seperti contohnya anggota keluarga sakit atau tiba-tiba mendapatkan pemutusan kontrak kerja.
Besar anggaran biasanya minimal 10 kali lipat dari besarnya biaya kebutuhan pokok per bulan. Hal ini supaya kondisi finansial tetap terjaga, termasuk saat Anda membutuhkan biaya besar untuk promil.
2. Membandingkan biaya tempat pengobatan
Hal selanjutnya yang bisa Anda dan pasangan lakukan yaitu mencari klinik atau rumah sakit untuk menjalani program hamil ini. Apalagi saat ini banyak sekali pilihan fasilitas kesehatan yang bisa Anda pilih. Selain itu, perawatan soal kesuburan bisa dibilang cukup mahal.
Jadi, dengan menemukan klinik atau rumah sakit dengan harga yang "cocok" dan wajar" bisa memengaruhi kondisi finasial rumah tangga.
Saat mencari dan menilik setiap rumah sakit, Anda juga akan menemukan berbagai penawaran dan opsi penawaran. Termasuk, apakah fasilitas kesehatan ini menerima asuransi atau tidak.
Advertisement
3. Konsultasi untuk mengetahui kondisi kesuburan
Setelah menemukan klinik atau rumah sakit yang cocok, selanjutnya mencari tahu kondisi kesuburan Anda dan pasangan lebih dulu. Perlu diketahui sebelumnya, gangguan kesuburan yang menyebabkan sulit memperoleh keturunan, tidak hanya disebabkan oleh suami atau istri saja, tapi juga bisa dari keduanya.
Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kesuburan ini, antara lain:
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
- Usia lebih dari 35 tahun
- Adanya masalah impotensi atau ejakulasi
- Keguguran berulang
- Kekurangan atau kelebihan berat badan
- Penyakit kronis
- Peminum alkohol
- Kebiasaan merokok
4. Cek info jenis dan biaya program hamil
Setelah mencari fasilitas kesehatan dan bertemu dengan dokter, pasti Anda dan pasangan sudah memahami apa yang menjadi kendala dan penyebab sulit hamil ini. Hal ini juga dapat diketahui jenis program kehamilan yang nantinya akan dijalani sehingga lebih mudah dalam mempersiapkan bianya.
Namun sebelumnya, gangguan kesuburan baik dari suami atau istri akan diatasi terlebih dahulu oleh dokter sebelum program hamil dijalani. Seperti misalnya Anda diminta untuk meminum obat-obatan untuk merangsang ovulasi, atau diminta untuk menjalani operasi karena ditemukan kista atau endometriosis.
5. Waspada biaya yang tersembunyi
Ketika sudah memilih fasilitas kesehatan dan mengetahui paket harga yang ditawarkan, pastikan untuk tetap menanyakan total biaya seperti tindakan apa yang sudah termasuk atau belum termasuk dalam layanan yang Anda cari.
Sebab, ditakutkan ada biaya tersembunyi yang tidak disangka dan bisa memengaruhi kondisi keuangan yang sudah dipersiapkan dengan baik. Contoh pertanyaan yang bisa diajukan, antara lain:
- Apakah semua obat sudah termasuk dalam paket harga?
- Bagaimana ada obat tambahan yang diresepkan, apakah harus dibayar sendiri?
- Berapa persen program ini akan berhasil?
6. Manfaatkan asuransi kesehatan
Tips keuangan terakhir yang bisa dilakukan yaitu dengan memanfaatkan asuransi kesehatan yang Anda dan pasangan miliki. Cobalah cek dan cari tahu apakah asuransi kesehatan kalian bisa digunakan untuk melaksanakan program hamil atau tidak. Kalau iya, manfaatkanlah sebaik mungkin sehingga bisa menghemat biaya.
Selain menanyakan pada agen asuransi, Anda juga bisa mencobanya dengan menghubungi langsung klinik, rumah sakit, atau pusat fertilitas dan menanyakan apakah asuransi ini bisa menanggung semua atau sebagian biaya program hamil.
Advertisement