Pengertian Teks Eksplanasi Lengkap dengan Contohnya

Berikut ini adalah pengertian apa itu teks eksplanasi lengkap dengan contohnya.

oleh Camelia diperbarui 22 Agu 2023, 18:44 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2023, 18:01 WIB
Pengertian Teks Eksplanasi Lengkap dengan Contohnya
Pengertian Teks Eksplanasi Lengkap dengan Contohnya - Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Membaca adalah aktivitas yang lumrah dilakukan banyak individu setiap harinya. Ada berbagai jenis teks yang kita baca, contohnya saja membaca buku pelajaran, berita, atau novel.

Tak heran jika sejak di bangku sekolah kita sudah belajar tentang berbagai jenis teks. Nah, salah satunya ialah teks eksplanasi. Lantas apa kalian masih ingat apa itu teks eksplanasi? 

Teks eksplanasi sendiri merupakan jenis teks yang menjelaskan informasi tentang peristiwa alam, budaya, fenomena sosial, atau ilmu pengetahuan. Sesuai dengan namanya, teks ini memiliki fungsi untuk menjelaskan atau menerangkan bagaimana atau mengapa suatu hal terjadi.

Itu mengapa dalam teks eksplanasi, segala proses yang terjadi akan dijelaskan secara rinci dan logis. Saat menyusun teks eksplanasi perlu memasukkan tiga struktur penting, yakni pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi.

Setelah mengetahui apa itu eksplanasi, penting juga untuk kalian mengetahui secara pasti seperti apa contoh teks eksplanasi. Teks eksplanasi sebenarnya bisa kalian temukan dalam bacaan sehari-hari, terutama pada artikel. Berikut telah Liputan6.com rangkum tentang contoh teks eksplanasi.

Contoh Teks Eksplanasi yang Wajib Siswa Ketahui

Sekolah Online
Ilustrasi Belajar Secara Online Credit: pexels.com/pixabay

Dikutip dari Bola.com, Selasa (22/8/2023), berikut ini beberapa contoh teks eksplanasi:

Tanah Longsor

Pernyataan Umum

Tanah longsor menjadi satu di antara bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Secara ilmiah, perisitwa ini terjadi akibat pergerakan tanah dari atas sehingga bisa menimpa atau menimbun apa pun yang ada di bawahnya.

Tanah longsor sering kali terjadi pada daerah pegunungan atau perbukitan, terutama saat musim penghujan. Meski demikian, tidak jarang pula bencana alam ini terjadi di dataran rendah karena adanya faktor lain.

Urutan Sebab Akibat

Bencana alam ini terjadi karena ada sebab-sebab tertentu. Curah hujan tinggi dan terjadi dalam waktu yang relatif lama bisa menjadi penyebab utama terjadinya tanah longsor. Ketika musim kemarau, tanah akan menjadi sangat kering hingga muncul retakan/pori-pori di tanah.

Ketika menginjak musim hujan, retakan tersebut akan mudah terisi oleh air sampai pada titik jenuhnya. Struktur tanah yang sudah tidak kuat menahan resapan air akhirnya akan bergerak ke bawah dan terjadilah tanah longsor.

Meski terlihat sama saja, tanah memiliki struktur yang berbeda-beda. Struktur tanah yang tipis dan kurang tebal akan lebih mudah longsor. Misalnya tanah lempung yang notabene memiliki tekstur lembek lebih rentan terhadap pergeseran tanah. Selain itu jenis tanah liat memiliki ciri khas, yakni menjadi pecah-pecah jika terpapar panas dan akan lembek jika diguyur hujan lebat.

Selain murni karena faktor alam, manusia bisa menjadi penyebab tanah longsor. Penebangan liar yang dilakukan manusia akan mematikan sirkulasi air tanah. Air yang seharusnya diserap oleh tumbuhan akan masuk pori-pori tanah dan menyebabkan strukturnya tidak stabil.

Interpretasi

Kesimpulannya, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bencana alam tanah longsor. Baik faktor alam dan manusia sama-sama memberikan dampak yang besar pada bencana ini. Meski demikian, kita juga bisa mencegah terjadinya tanah longsor dengan meningkatkan kesadaran menjaga alam. Tidak melakukan pembakaran hutan, penggundulan hutan, dan melakukan reboisasi bisa menjadi langkah awal pencegahan yang baik.

Contoh Lain Teks Eksplanasi

Majas Pertentangan
Ilustrasi Mempelajari Majas Credit: pexels.com/pixabay

Kebakaran Hutan

Pernyataan Umum

Kebakaran hutan adalah sebuah fenomena alam yang merugikan untuk lingkungan. Fenomena ini ditandai adanya kobaran api dengan intensitas tinggi di area hutan yang kemudian api tersebut melahap pepohonan di sana. Akibatnya, kualitas udara serta lingkungan menjadi buruk dan bisa mengancam kehidupan di dalamnya.

Urutan Sebab Akibat

Kebakaran hutan tidak terjadi begitu saja tanpa sebab. Berdasarkan kejadiannya, fenomena ini bisa dibagi menjadi tiga jenis, yakni kebakaran permukaan, tajuk, dan api tajuk. Ketiga macam kebakaran hutan tersebut memiliki penyebab dan dampak yang berbeda-beda untuk keberlangsungan makhluk hidup di sekitarnya.

Kebakaran permukaan adalah jenis kebakaran hutan yang hanya melahap dasar lantai hutan saja. Dalam kasus ini adalah semak belukar, ilalang, dan tanaman lain yang tidak terlalu tinggi. Kebakaran ini mudah menyebar karena sifat semak-semak kering, namun juga mudah untuk dipadamkan.

Sedangkan kebakaran tajuk adalah jenis fenomena alam yang membakar seluruh tanaman (pepohonan, ilalang, semak, dan lain-lain) di area hutan tersebut. Jenis kebakaran hutan tajuk sangat sulit dipadamkan karena apinya juga turut melahap pepohonan. Sementara itu, kebakaran api tajuk ialah jenis yang melahap lapisan organik yang letaknya di bawah permukaan. Persebaran api dari jenis kebakaran yang satu ini berjalan sangat lamban.

Terlepas dari jenis-jenis di atas, kebakaran hutan bisa disebabkan oleh dua faktor utama yang datang dari manusia dan murni karena alam. Faktor alam yang dimaksud seperti kekeringan berkepanjangan, yang akhirnya menimbulkan titik-titik api. Manusia juga turut serta menciptakan kebakaran dengan membuang putung rokok sembarangan, sengaja melakukan pembakaran untuk membuka lahan, dan lain sebagainya.

Akibatnya, terjadilah pencemaran lingkungan, seperti asap yang menyebabkan polusi udara, jarak pandang berkurang akibat kabut asap, air sungai menjadi tidak jernih, dan lain sebagainya. Asap pembakaran yang terhirup masuk ke tubuh bisa menyebabkan beragam penyakit pernafasan seperti ISPA. Belum lagi kandungan gas berbahaya, yang mungkin saja ikut terbawa oleh asap.

Interpretasi

Kebakaran hutan lebih banyak terjadi di negara-negara tropis di sekitar garis khatulistiwa. Selain karena faktor alam, fenomena ini juga disebabkan oleh ulah manusia yang kurang bertanggung jawab. Padahal, dampak pembakaran bisa membahayakan lingkungan, ekosistem, dan makhluk hidup termasuk manusia. Sebagai seorang manusia beradab, harus bisa mengedukasi pentingnya menjaga hutan sebagai paru-paru dunia.

Infografis Sekolah Tak Lagi Seperti Dulu
Infografis Sekolah Tak Lagi Seperti Dulu (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya