Sederet Artis Terkenal Indonesia Ini Ternyata Punya Garis Keturunan Pahlawan Nasional

Liputan6.com, Jakarta Indonesia, sebagai negara yang kaya akan budaya dan sejarah, terutama dalam lingkup perjuangan pahlawan nasional untuk merdeka. Namun, banyak yang mungkin tak tahu bahwa dalam dunia hiburan, terdapat artis terkenal Indonesia yang memiliki keturunan pahlawan nasional.

Salah satunya adalah Ashanty, seorang artis multitalenta yang rupanya memiliki darah pahlawan nasional mengalir dalam dirinya. Ashanty adalah cucu dari Prof. DR. KH Abdullah Siddik SH, yang sangat dihormati oleh masyarakat Bengkulu.

Penasaran siapa saja artis lainnya yang memiliki keturunan pahlawan nasional? Simak informasi selengkapnya, dikutip dari berbagai sumber pada Selasa (7/11/2023).

Ternyata, Ashanty, yang lahir di Jakarta pada (4/11/1984), adalah cucu dari Prof. DR. KH Abdullah Siddik SH. Prof. DR. KH Abdullah Siddik SH merupakan seorang tokoh yang sangat dihormati oleh masyarakat Bengkulu dan berperan penting dalam mendukung Presiden Soekarno selama masa pemerintahannya.

Kabar tentang usulan Prof. DR. KH Abdullah Siddik SH sebagai pahlawan nasional sepertinya telah disampaikan oleh Ashanty melalui postingan di akun Instagram pribadinya, yaitu @ashanty_ash pada beberapa waktu yang lalu.

Celine Evangelista merupakan artis yang lahir di Roma, Italia pada (2/4/1992). Ia memiliki garis keturunan dari Haji Fadeli Luran, yang dikenal sebagai tokoh pendiri aspirasi kelompok-kelompok Islam.

Lebih dari itu, kakek buyut Celine memegang peran penting karena beliau yang mempersatukan umat Islam di Makassar, Sulawesi Selatan. Tahun 2019 lalu, Celine pernah berbagi foto saat melakukan ziarah ke makam kakek buyutnya.

Dian Sastrowardoyo, seorang artis yang lahir di Jakarta pada (16/3/1982), rupanya memiliki garis keturunan sebagai cucu keponakan dari Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo. Pada tahun 2016, Dian Sastrowardoyo pernah berbagi sebuah kolase foto yang memuat dirinya bersama sang kakek.

Profesor Mr. Sunario Sastrowardoyo terkenal sebagai penasehat dalam panitia Kongres Pemuda II pada tahun 1928. Artinya, kakeknya adalah figur penting dalam peristiwa Sumpah Pemuda. Beliau juga berperan dalam dua peristiwa bersejarah, yakni Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II.

Maia Estianty, yang lahir di Surabaya pada (27/1/1976), rupanya adalah keturunan langsung dari pahlawan nasional, Raden Hadjie Oemar Said Tjokroaminoto, atau yang lebih dikenal dengan HOS Cokroaminoto. HOS Cokroaminoto dikenal sebagai seorang guru dan juga pernah menjadi mertua dari Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia.

Silsilah keluarga Maia berasal dari sang ayah, Harjono Sigit, yang merupakan cucu dari pahlawan nasional tersebut. Melalui akun Instagram pribadi Maia @maiaestiantyreal, ia pernah berbagi sebuah foto yang menampilkan sang nenek, Oetari Tjokoaminoto, yang merupakan istri pertama dari Presiden Ir. Soekarno.

Asri Welas, kelahiran Jakarta pada (7/3/1979), merupakan keturunan generasi ketujuh dari Pangeran Diponegoro, atau lebih dikenal dengan Pangeran Harya Dipanegara, yang memegang peran utama dalam memimpin Perang Jawa atau Perang Diponegoro melawan pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1825-1830.

Raden haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto, yang dilahirkan di Ponorogo pada tanggal 16 Agustus 1882 dan meninggal pada 17 Desember 1934, adalah salah satu tokoh yang memimpin organisasi pertama di Indonesia, yaitu Sarekat Islam (SI), yang didirikan pada tahun 1912.

Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto, atau HOS Tjokroaminoto, adalah seorang pahlawan terkemuka yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui kontribusinya yang berharga. Beliau terkenal sebagai seorang pendidik yang memainkan peran penting dalam pembentukan beberapa pemimpin terkemuka Indonesia, termasuk salah satunya adalah Ir. Soekarno.

Pria yang berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat ini secara resmi diakui sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 30 Agustus 1959 oleh keputusan Presiden Soekarno, menjadikan Abdul Muis sebagai Pahlawan Nasional pertama di Indonesia.