Hari Diabetes Sedunia 2023: Ini Mitos Penyakit Gula yang Masih Dipercaya Sampai Sekarang

Hari Diabetes Sedunia atau World Diabetes Day diperingati setiap tanggal 14 November tiap tahunnya. Oleh karena itu, ketahui berbagai mitos mengenai diabetes yang masih dipercaya hingga kini.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 14 Nov 2023, 13:11 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2023, 13:10 WIB
Hari Diabetes Sedunia 2023: Ketahui Mitos Penyakit Gula yang Masih Dipercaya Sampai Sekarang
Hari Diabetes Sedunia 2023: Ketahui Mitos Penyakit Gula yang Masih Dipercaya Sampai Sekarang - Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Hari Diabetes Sedunia atau World Diabetes Day diperingati setiap tanggal 14 November tiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang diabetes.

Diprakarsai oleh Federasi Diabetes Internasional dan Organisasi Kesehatan Dunia, Hari Diabetes Sedunia menyoroti pentingnya pencegahan, pengobatan dan dukungan bagi mereka yang mengidap diabetes di seluruh dunia.

Melalui kampanye, acara dan aktivitas, organisasi ini berupaya mengatasi kekhawatiran yang berkembang seputar diabetes, mendorong masa depan yang lebih sehat dan mengurangi dampak kondisi kronis ini terhadap individu dan komunitas secara global.

Oleh karena itu, ketahui berbagai mitos mengenai diabetes yang masih dipercaya hingga kini, seperti melansir dari Times of India, Selasa (14/11/2023).

1. Hanya konsumsi gula yang menyebabkan diabetes

Meskipun asupan gula yang berlebih bisa memengaruhi kadar glukosa darah, ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap diabetes.

Genetika, gaya hidup, obesitas dan kurangnya aktivitas fisik juga memainkan peran penting dalam perkembangan diabetes.

2. Pengidap diabetes tidak bisa mengonsumsi karbohidrat

Karbohidrat memengaruhi gula darah, namun merupakan bagian penting dari diet seimbang. Memantau ukuran porsi dan memilih karbohidrat sehat seperti biji-bijian, buah-buahan dan sayuran sangatlah penting.

3. Hanya orang dengan berat badan yang berlebih yang terkena diabetes

Meskipun kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko diabetes tipe 2, kecenderungan genetik, gaya hidup dan faktor lain turut berkontribusi. Orang yang kurus juga bisa terkena diabetes.

 

4. Diabetes adalah penyakit ringan

Kadar Gula Darah Menjadi Tidak Stabil
Ilustrasi Diabetes Credit: pexels.com/PhotoMIX

Diabetes adalah suatu kondisi yang serius dan kronis. Jika tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan komplikasi parah seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kerusakan saraf dan gangguan penglihatan.

5. Hanya orang lanjut usia yang terkena diabetes

Meskipun diabetes tipe 2 lebih umum terjadi pada orang dewasa, penyakit ini semakin banyak didiagnosis pada anak-anak dan dewasa muda karena faktor gaya hidup, termasuk pola makan yang buruk dan kebiasaan kurang gerak.

 

6. Suntikan insulin bisa menyebabkan ketergantungan

Insulin penting bagi banyak pengidap diabetes untuk mengatur kadar gula darahnya. Ini bukan tentang ketergantungan, tetapi tentang menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi.

7. Insulin adalah pilihan terakhir dalam penanganan diabetes

Insulin adalah pengobatan umum untuk diabetes, tetapi tidak hanya digunakan pada stadium lanjut. Banyak pengidap diabetes, termasuk pengidap diabetes tipe 2, memerlukan insulin pada berbagai tahap untuk mengelola kondisinya secara efektif.

Infografis Journal
Infografis Journal: Gaya Hidup Buruk, Diabetes Mengancam Kaum Muda (Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya