7 Gunung di Indonesia yang Mitosnya Punya Pasar Setan

Di Indonesia, ada pasar-pasar misterius yang terletak jauh dari pemukiman. Membawa aura ketegangan, pasar ini menyimpan keunikan dengan transaksi misterius, mengajukan pertanyaan tentang aktivitas supernatural dan entitas non-manusia.

oleh Haneeza Afra Nur Zhafirah diperbarui 23 Nov 2023, 20:56 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2023, 20:38 WIB
Pasar Setan
Ilustrasi Gunung Lawu (Netralnews.com)

Liputan6.com, Jakarta Ketika kita berbicara tentang pasar, yang mungkin terlintas dalam pikiran kita adalah keramaian kegiatan jual-beli antara pedagang dan pembeli. Baik itu jualan sayur, buah-buahan, atau barang elektronik, semua sepertinya dapat ditemui di pasar.

Namun, pasar tidak hanya sekadar tempat transaksi komersial; ia juga mencerminkan lokasi strategis yang mempermudah distribusi barang untuk dijangkau oleh konsumen dan produsen. Namun, bayangkan jika pasar tidak terletak di tengah pemukiman masyarakat dan transaksinya tidak melibatkan manusia.

Terungkaplah bahwa di Indonesia, terdapat pasar-pasar yang memiliki reputasi menakutkan. Meskipun pasar secara umum dianggap sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial yang ramai, ada pasar-pasar tertentu yang membawa aura misteri dan ketegangan.

Pasar yang terletak di lokasi yang jauh dari pemukiman masyarakat memperoleh identitasnya yang unik. Bagaimana pasar tersebut beroperasi, siapa yang bertransaksi di sana, dan apa yang dijual menjadi pertanyaan menarik.

Apakah pasar tersebut menjadi tempat aktivitas supernatural ataukah terdapat keunikannya dalam sistem transaksi yang melibatkan entitas non-manusia?

1. Pasar Bubrah Gunung Merapi

Memantau aktivitas Merapi
Petugas dari komunitas Siaga Merapi memantau aktivitas gunung merapi dari Lapangan Stiper, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (19/11/2020). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Gunung Merapi, yang terletak di tengah Pulau Jawa, melintasi beberapa kabupaten, menciptakan pemandangan spektakuler dan serangkaian lereng yang memanjang. Administratif, gunung ini berada di bawah kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Magelang di sebelah barat, Boyolali di utara dan timur, serta Klaten di sebelah tenggara.

Merapi dikenal sebagai gunung berapi paling aktif di Indonesia, dengan ancaman letusan yang selalu mengintai, menjadikannya sebagai objek penelitian dan pemantauan yang konstan. Pasar Bubrah, berlokasi tepat di bawah puncak Gunung Merapi, menghadirkan suasana unik dengan tanah lapang dan batu-batu sisa letusan.

Karena pendaki dilarang mendirikan tenda di puncak, Pasar Bubrah menjadi lokasi camping dan pos terakhir pendakian. Uniknya, meskipun disebut ‘pasar’ transaksi jual-beli di sini bukanlah dalam arti harfiah. Pasar Bubrah dikenal sebagai pasar besar di Keraton Merapi, dengan banyak warung dan penjual yang diyakini sebagai makhluk halus penunggu Gunung Merapi.

Tradisi menarik muncul saat pendaki mendengar suara-suara tersebut. Mereka sering melemparkan koin ke tanah dan mengumpulkan batu kerikil di sekitarnya. Praktik ini dianggap sebagai cara untuk mendapatkan keberuntungan dan menghormati makhluk halus yang dianggap sebagai penjaga Gunung Merapi.

2. Pasar Dieng Gunung Lawu

Diikuti Penunggu Setempat
Gunung Lawu di malam hari (Sumber: Pinterest/Evan Toam)

Gunung Lawu menawarkan pengalaman pendakian yang unik dengan keberadaan warung tertinggi di Indonesia, berdiri kokoh di ketinggian 3.105 mdpl. Warung ini, dikelola oleh wanita tangguh bernama Mbok Yem, telah menjadi primadona bagi para pendaki yang menaklukkan puncak Gunung Lawu.

Keberadaan warung ini menjadi tempat istirahat yang nyaman dan sarana mendapatkan perlengkapan pendakian di ketinggian yang cukup mencengangkan. Namun, di balik kepopuleran Mbok Yem dan warung tertingginya, Gunung Lawu menyimpan cerita mistis dengan keberadaan Pasar Setan atau dikenal sebagai Pasar Dieng.

Terletak di pos 5, dapat ditempuh dalam waktu sekitar 70 menit dari pos 4 jalur pendakian via Candi Cetho, pasar ini menghadirkan pengalaman unik bagi para pendaki. Saat melintasi Pasar Setan, pendaki mungkin akan mendengar suara bertanya, "beli apa dik?"

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pendaki diharapkan menjawab seolah-olah sedang bertransaksi untuk membeli barang, seperti tanah, batu, daun, dan benda lain di sekitarnya. Ritual selanjutnya adalah melemparkan uang ke arah suara yang terdengar.

Dipercayai bahwa jika pendaki tidak melibatkan diri dalam ritual ini, mereka dapat mendatangkan kesialan dalam perjalanan mendaki mereka.

3. Pasar Setan Gunung Salak

gunung salak
Pemandangan Gunung Salak di Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Gunung Salak, yang nama ‘salak’-nya diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti perak, tidak hanya menjadi puncak alam yang megah, tetapi juga memiliki makna mistis yang dalam menurut kepercayaan Sunda.

Bagi masyarakat Sunda, Gunung Salak dianggap sebagai gunung suci, terutama karena dianggap sebagai tempat hilangnya Prabu Siliwangi, pendiri Kerajaan Padjajaran. Mitos yang melingkupi gunung ini juga mencakup kepercayaan bahwa Gunung Salak merupakan tempat turun dan bersemayamnya para barata dari Kayangan.

Salah satu cerita seram yang beredar berkaitan dengan Pasar Setan Gunung Salak, di mana seorang pendaki membeli pisang goreng. Namun, beberapa saat kemudian, ia menyadari bahwa tidak ada seorang pun yang berjualan, apalagi menjual pisang goreng. Beruntung, pendaki tersebut masih dapat kembali menemui teman-temannya, meskipun telah menyantap makanan dari alam sebelah.

Pasar Setan Gunung Salak, dengan kisah mistisnya, menambahkan nuansa misteri pada pengalaman pendakian di gunung ini. Seakan-akan ada semacam batas tipis antara dunia nyata dan dunia gaib di sekitar gunung ini, menciptakan daya tarik dan ketertarikan tersendiri bagi para petualang yang mencari pengalaman unik di tengah keindahan alam yang menawan.

4. Pasar Setan Gunung Arjuno

Pemandangan Gunung Arjuno dari Gunung Butak
Pemandangan Gunung Arjuno dari Gunung Butak. (Dok: Instagram @yo.arifin)

Gunung Arjuno, gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Semeru dan Raung, menjadi destinasi populer bagi para pendaki yang mencari tantangan dan keindahan alam yang luar biasa. Terletak di perbatasan kota Batu, kabupaten Malang, dan kabupaten Pasuruan, gunung ini berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo.

Jalur pendakian menyuguhkan panorama menakjubkan dan objek wisata yang menarik, memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung. Namun, di balik kecantikan pemandangan dan keunikan gunung Arjuno, terdapat cerita mistis yang melingkupi keberadaannya.

Disebut sebagai Pasar Setan, lokasi ini dikatakan berada di luas sabana gunung Arjuno. Pasar ini muncul pada malam hari dan menghilang pada keesokan harinya. Banyak pendaki yang melaporkan mendengar keramaian seperti pasar pada umumnya, menciptakan aura misteri di ketinggian gunung.

Salah satu cerita terkenal mengisahkan seorang pendaki yang membeli jaket di pasar setan ini. Meskipun jaketnya tetap ada keesokan pagi, uang kembaliannya konon berubah menjadi daun, meninggalkan jejak keanehan yang membingungkan.

5. Pasar Setan Gunung Merbabu

Merbabu
Puncak Merbabu.

Pasar Setan Gunung Dieng, yang terletak di jalur pendakian menuju puncak Kenteng Songo, menawarkan pengalaman unik bagi para pendaki yang berani menyusuri keindahan alam sekaligus berinteraksi dengan kepercayaan lokal yang berkembang.

Lokasi ini bukan hanya menjadi tempat melepas lelah para pendaki sebelum mencapai puncak, tetapi juga menjadi tempat berkemah yang strategis. Meskipun tidak banyak kisah yang menceritakan secara rinci tentang Pasar Setan ini, cerita-cerita mistis dari para pendaki yang melalui daerah ini memberikan sentuhan keunikan dan keangkeran.

Beberapa cerita mistis yang berkembang di sekitar Pasar Setan Gunung Dieng melibatkan pengalaman para pendaki yang melalui jalur ini. Sebagian dari mereka melaporkan mendengar keramaian seperti kegiatan pasar pada umumnya, menciptakan atmosfer yang misterius di tengah malam.

Suara-suara ini terkadang disertai dengan penampakan suasana kawasan seperti pasar tradisional, membuat pendaki merasa seolah-olah mereka telah memasuki dunia lain.

6. Pasar Anjaya antara Gunung Lompobattang dan Gunung Bawakaraeng

Hantu Noni, Kisah Legenda dari Gunung Bawakaraeng.
Hantu Noni sering berbuat baik dan membantu para pendaki yang tersesat, kelelahan atau kehabisan perbekalan. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Pasar Anjaya, terletak di tengah hutan Sulawesi Selatan, menjadi destinasi yang menarik perhatian para petualang dengan lokasinya yang strategis di antara gunung Lompobattang dan gunung Bawakaraeng.

Kawasan ini menawarkan tanah lapang yang dikelilingi oleh hutan yang luas, menyajikan panorama alam yang memukau. Namun, di balik keindahannya, terselip kisah mistis yang membuat bulu kuduk merinding.

Para pendaki diberitahu untuk tidak mendirikan tenda di sini karena diyakini bahwa hal tersebut dapat membuka pintu bagi mereka untuk mendengar suara gemuruh keramaian dari pasar setan yang tersembunyi.

Dikatakan bahwa para pendaki yang mencoba mendirikan tenda di sana akan mengalami pengalaman yang cukup menyeramkan, terutama karena mereka dapat terpapar suara-suara keramaian pasar setan yang tak terlihat dengan mata manusia.

7. Pasar Setan Gunung Argopuro

Gunung Argopuro
Savana Gunung Argopuro.

Gunung Argopuro, selain dikenal sebagai gunung dengan jalur pendakian panjang di pulau Jawa, juga terkenal dengan reputasi mistisnya, terutama yang berkaitan dengan Pasar Setan. Para pendaki yang beruntung mungkin akan merasakan pengalaman unik saat mendaki gunung ini.

Suara-suara keramaian layaknya pasar bisa terdengar pada siang hari, memberikan atmosfer yang ajaib. Namun, sesuatu yang menarik terjadi saat para pendaki mendekati sumber suara tersebut. Saat mendaki, suara keramaian dari Pasar Setan Argopuro akan secara misterius menghilang.

Pasar Setan Gunung Argopuro memiliki lokasi yang menarik, terletak di antara Cikasur menuju Cisentor dan Rawa Embek, mendekati puncak Rengganis. Keberadaannya yang terletak di jalur pendakian menambah dimensi mistis bagi gunung ini.

Pasar Setan itu apa?

Pasar setan merupakan salah satu kisah terkenal di kalangan para pendaki gunung di Indonesia.

Apa yang dijual di Pasar Setan?

Berdasarkan keyakinan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lawu, dikatakan bahwa ketika berada di Pasar Setan, disarankan untuk melakukan pembelian, meskipun barang yang dijual mungkin berupa tanah, batu, daun, atau benda-benda sekitarnya.

Pasar Setan Gunung Lawu di pos berapa?

Pasar Setan terletak di sekitar Pos 5 pada jalur pendakian Gunung Lawu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya