Studi: Botol Air Minum Mengandung Lebih Banyak Bakteri Daripada Dudukan Toilet

Banyak yang tak menyangka bahwa botol air minum dapat membahayakan lantaran mengandung banyak bakteri jika tak rutin dibersihkan.

oleh Camelia diperbarui 14 Jan 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2024, 18:00 WIB
Botol Kaca
Ilustrasi Botol Kaca Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Air minum merupakan kebutuhan pokok manusia sama pentingnya seperti makanan. Itu mengapa kita disarankan untuk minum cukup air untuk memenuhi kebutuhan cairan setiap harinya. 

Tak jarang orang yang lantas menjalani aktivitas sehari-hari dengan membawa botol minum. Namun sebuah studi baru memberikan temuan yang meresahkan tentang botol minum favorit semua orang.

“Mereka (botol minum) adalah objek yang tidak bisa kita tinggalkan,” psikolog klinis Australian Catholic University dan pakar gangguan penimbunan, Associate Professor Keong Yap, mengatakan kepada The Sydney Morning Herald. 

“Mereka dapat diandalkan, tidak seperti orang yang dapat menyakiti kita.”

Namun ternyata botol minum bisa membahayakan Anda jika Anda tidak membersihkannya secara teratur. Dilansir dari New York Post, sebuah studi baru-baru ini dari waterfilterguru.com yang berbasis di AS menemukan bahwa botol yang dapat digunakan kembali dapat menampung bakteri 40.000 kali lebih banyak daripada rata-rata dudukan toilet

Para peneliti menyeka bagian-bagian botol air yang berbeda masing-masing sebanyak tiga kali, termasuk tutup cerat, tutup sedotan, dan menemukan dua jenis bakteri yang ada batang Gram-negatif dan basil.

Bakteri gram negatif dapat menyebabkan infeksi yang semakin resisten terhadap antibiotik, sementara jenis basil tertentu dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Botol minum dapat menampung bakteri empat kali lebih banyak dibandingkan mouse komputer

botol tumbler
Ilustrasi botol tumbler yang bersih dan indah. (Foto: Unsplash/Ello)

Membandingkan kebersihan botol dengan barang-barang rumah tangga juga memberikan gambaran yang kotor. Botol tersebut mengandung kuman dua kali lebih banyak daripada wastafel dapur, dapat menampung bakteri empat kali lebih banyak dibandingkan mouse komputer dan 14 kali lebih banyak dari mangkuk minum hewan peliharaan.

“Mulut manusia adalah rumah bagi sejumlah besar dan beragam bakteri berbeda,” kata ahli mikrobiologi molekuler Imperial College London, Dr. Andrew Edwards.

“Jadi tidak mengherankan jika wadah minum dipenuhi mikroba.”

Meskipun botol dapat menjadi tempat berkembang biaknya sejumlah besar bakteri, ahli mikrobiologi Universitas Reading, Dr. Simon Clarke, mengatakan itu belum tentu berbahaya.

“Saya belum pernah mendengar ada orang yang sakit karena botol air. Demikian pula, keran jelas tidak menjadi masalah: kapan terakhir kali Anda mendengar seseorang jatuh sakit karena menuangkan segelas air dari keran?

“Botol air kemungkinan besar terkontaminasi bakteri yang sudah ada di mulut manusia.”

Para ahli merekomendasikan untuk mencuci botol setidaknya sekali sehari

Botol tidak sekali pakai (Unsplash/Marvin Meyer)
Botol tidak sekali pakai (Unsplash/Marvin Meyer)

Botol dengan tutup remas adalah yang paling bersih dari ketiga model yang diuji, dengan sepersepuluh jumlah bakteri dibandingkan botol dengan tutup ulir atau tutup sedotan.

Dapat dikatakan bahwa membersihkan botol harus menjadi bagian dari rutinitas harian Anda. Para ahli merekomendasikan untuk mencucinya setidaknya sekali sehari dengan air sabun panas, dan mensterilkannya setidaknya sekali seminggu namun tingkatkan kebiasaan ini jika Anda sedang tidak sehat, meminumnya sambil makan, atau mengisinya dengan sesuatu selain air.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya