Renovasi Gudang, Pria Ini Justru Temukan Tulang Mammoth Berusia 30.000 Tahun

Liputan6.com, Jakarta Andreas Pernerstorfer, seorang petani anggur lokal, menemukan tulang mammoth di gudang anggurnya di Gobelsburg, Krems, dekat Wina. Dia segera melaporkan temuan tersebut ke Kantor Monumen Federal Austria, yang kemudian merujuknya ke Institut Arkeologi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW).

Penemuan fosil ammoth ini menjadi penemuan yang paling signifikan dalam lebih dari satu abad di negara tersebut. Arkeolog menemukan lapisan tulang mammoth di dalam gudang anggur, bersama dengan artefak batu dan arang, yang membantu dalam menetapkan usia tulang mammoth tersebut.

Penemuan baru ini menambah catatan sejarah, sebelumnya, sekitar 150 tahun lalu, penemuan serupa dilaporkan di Gobelsburg. Di sana, para peneliti menemukan lapisan tulang, artefak batu api, fosil dekoratif, dan arang di ruang bawah tanah yang berdekatan. Penemuan baru ini di Gobelsburg memberikan wawasan baru tentang bagaimana manusia prasejarah memburu mamut.

“Kami menyadari bahwa manusia prasejarah memburu mamut, namun masih sedikit yang kita ketahui tentang metode mereka,” kata Parow-Souchon.

Ahli arkeologi percaya bahwa lokasi di ruang bawah tanah Pernerstorfer, di mana tulang mamut ditemukan, mungkin merupakan lokasi kematian hewan tersebut, mungkin karena pemburu memburu mamut dan menyiapkan perangkap di sana.

Para peneliti saat ini sedang memeriksa sisa-sisa mamut untuk mendapatkan wawasan baru sebelum jenazahnya dipindahkan dan dipulihkan di Museum Sejarah Alam Wina.

Fosil mammoth ditemukan di Danau Siberia, Rusia pada Agustus 2020, diperkirakan berusia 10.000 tahun menurut laporan The Guardian (28/6).

Fosil eukariota multiseluler ditemukan, berusia 1,63 miliar tahun, memecahkan rekor sebagai fosil tertua di dunia.

Mammoth, genus gajah purba yang telah punah, ditemukan dalam penelitian terbaru. Fosil mammoth yang dibantai manusia memberikan bukti keberadaan manusia di wilayah tersebut sejak 37.000 tahun yang lalu.

Perubahan iklim dan perburuan ekstrem dituduh berperan dalam kepunahan mammoth. Namun, penelitian terbaru menyoroti peran manusia sebagai penyebab utama atau setidaknya faktor terakhir.

Mammoth berbulu telah berkeliaran di belahan bumi utara selama lebih dari setengah juta tahun, mencapai puncak kejayaannya sekitar 20.000 tahun yang lalu. Namun, dalam rentang 10.000 tahun berikutnya, populasi mereka menyusut dan terisolasi di lepas pantai Siberia dan Alaska. Akhirnya, mereka pun punah sekitar 4.000 tahun yang lalu.