UMKM Butuh Pasar, Pelaku Usaha Diminta Ikut Terlibat

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyadari masalah terbesar yang dihadapi oleh UMKM. Hal itu merujuk pada akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk UMKM.

oleh Arief Rahman H diperbarui 31 Jan 2025, 19:50 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 19:50 WIB
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyadari masalah terbesar yang dihadapi oleh UMKM. Hal itu merujuk pada akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk UMKM.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyadari masalah terbesar yang dihadapi oleh UMKM. Hal itu merujuk pada akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk UMKM.

Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani menerangkan tantangan UMKM saat ini adalah akses pasar. Bisa dibilang, terbatasnya pasar UMKM imbas tidak adanya akses yang terbuka jika dilakukan secara sendirian.

"Saya rasa tantangan terbesar sebenarnya adalah menghubungkan UMKM ini dengan pasar yang lebih luas," kata Shinta dalam HUT ke-73 Apindo, di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Dia menegaskan, pembukaan akses pasar bagi UMKM tak bisa dilakukan sendiri. Maka, diperlukan bantuan dari para pengusaha berskala besar.

Pada saat yang sama, UMKM juga harus memiliki daya saing yang kuat bagi produknya di pasaran. Hal tersebut bisa dilakukan melalui penguatan inovasi produknya.

Dalam menjawab tantangan di era moderen, Shinta juga menyoroti pentingnya digitalisasi proses bisnis UMKM.

"UMKM ini kita tidak bisa mereka bergerak sendiri. Tapi bagaimana juga para pelaku-pelaku usaha besar dapat membangun bersama untuk ke depan pasar yang lebih luas dengan mendigitalisasi juga proses bisnis dan meningkatkan daya saing ini melalui inovasi," jelas dia.

Punya Potensi

Shinta menyadari UMKM Indonesia menyimpan potensi yang besar. Salah satunya terlihat dari kemampuan bertahan di masa-masa krisis. Dia berharap Menteri UMKM Maman Abdurrahman bisa membawa gebrakan yang bisa menghidupi UMKM.

"Kondisi ini juga mencerminkan tantangan struktural yang mendalam. UMKM kita sejatinya memiliki potensi yang besar untuk menjadi kuat, berperan utama ekonomi nasional, namun potensi tersebut belum sepenuhnya tergali," ungkapnya.

"Jadi saya percaya di bawah kepemimpinan Pak Menteri Mamang, nanti ini UMKM bisa benar-benar memberikan dobrakan-dobrakan berani," sambung Shinta Kamdani.

 

Upaya UMKM Bisa Ekspor

Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Gedung Nawasena Bank Mandiri. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Gedung Nawasena Bank Mandiri. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)... Selengkapnya

Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sepakat mendukung Menteri Perdagangan Budi Santoso. Salah satunya terkait perluasan akses pasar UMKM ke kancah global.

Dia mengatakan, kerja sama itu akan membuat UMKM bisa melakukan ekspor produknya ke berbagai negara. Hal ini juga bisa memanfaatkan atase perdagangan dari Kemendag di 33 negara.

"Salah satunya kita akan mencoba mesinergikan beberapa program yang punya keberpihakan kepada UMKM. Kami melihat potensi daripada sinergi BUMN dengan pak Mendag, terutama bagaimana UMKM bisa go internasional, ini kita coba maksimalkan," kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2025).

Pada kesempatan yang sama, Mendag Budi Santoso mengatakan dia memiliki program bertajuk UMKM BISA Ekspor. Dia melirik banyaknya UMKM yang dibina oleh perusahaan pelat merah.

"Nah dari UMKM BISA Ekspor ini kan bagaimana UMKM yang juga banyak dibina oleh BUMN, oleh perusahaan-perusahaan BUMN, kami juga sudah berkomunikasi. Nah kita minta support, dukungan dari Kementerian BUMN agar UMKM yang siap ekspor ini bisa berkolaborasi dengan program kami," tutur Mendag Budi.

Dia bakal mengandalkan atase perdagangan RI di 33 negara. Nantinya, UMKM yang ingin ekspor bisa mempresentasikan produknya kepada perwakilan perdagangan tadi.

Setelah itu, perwakilan perdagangan RI akan berupaya mencari pembeli potensial. Setelah ditemukan, maka akan ada proses temu bisnis (business matching) antara UMKM dan pembeli di negara tujuan.

"Nah ketika ada, atau sudah dapat buyer, maka dilakukan business matching secara online juga, pertemuan antara UMKM dengan buyer yang difasilitasi oleh atase perdagangan," ungkap Budi.

 

Perkuat Kualitas Produk UMKM

Mendag Berikan Kuliah Umum di UGM, Ajak Generasi Muda Dorong Diversifikasi Ekonomi
Menteri Perdagangan Budi Santoso saat memberikan kuliah umum di UGM. (c) Kemendag... Selengkapnya

Budi Santoso juga menyoroti peran BUMN dalam memperkuat produk UMKM binaannya. Menurutnya, hal ini menjadi nilai tambah bagi produk-produk UMKM yang ingin diekspor.

"Nah ini kami lihat kan Kementerian BUMN banyak sekali men-support UMKM, ya terutama berbagai hal ya dari pelatihan, kemudian dari balancing-nya dan sebagainya," ucap dia.

"Nah itu yang kami perlukan sehingga akan memperkuat daya saing dari UMKM kita ini, sehingga mudah untuk masuk secara global bisa ekspor ke berbagai negara. Itu tujuan kami ke tempat pak Menteri untuk mendapatkan support-nya," sambung Budi Santoso.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya