7 Hewan yang Melakukan Reproduksi Tanpa Cinta, Hanya untuk Kesenangan

Liputan6.com, Malang Banyak orang beranggapan bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk yang bisa melakukan hubungan seksual tanpa melibatkan perasaan cinta. Namun, beberapa hewan juga terlibat dalam aktivitas seksual hanya untuk kesenangan. Sebagai contoh, bonobo seringkali berhubungan seks bahkan saat sedang hamil, yang menunjukkan bahwa mereka menikmati momen intim tersebut.

Selain itu, ada juga spesies lain yang terlibat dalam perkawinan sesama jenis tanpa tujuan reproduksi, hanya untuk kesenangan pribadi. Hal ini membedakan mereka dari spesies lain yang hanya melakukan hubungan seksual untuk tujuan reproduksi. Simak artikel berikut tentang hewan-hewan yang melakukan reproduksi tanpa cinta dan alasan di balik perilaku mereka, dirangkum dari berbagai sumber pada Selasa (18/2/2025).

Bonobo sering melakukan reproduksi dalam posisi berhadapan. Biasanya, bonobo jantan mengambil posisi belakang saat berhubungan, sementara bonobo betina lebih suka berhadapan.

Ketika jantan mencoba posisi belakang, betina sering beralih ke posisi berhadapan karena klitorisnya yang membesar membuatnya lebih nyaman dalam posisi itu.

Lumba-lumba hidung botol memiliki klitoris yang besar dan memberikan sensasi menyenangkan saat berhubungan seksual. Meskipun berbeda dengan manusia, bentuk vulva manusia dan lumba-lumba cenderung mirip.

Saraf di klitoris lumba-lumba sangat besar, beberapa bahkan memiliki panjang lebih dari 0,019 inci. Vagina mereka terletak di area yang sangat responsif terhadap rangsangan seksual. Lumba-lumba menggunakan sirip, moncong, dan cacing untuk saling menyentuh alat kelamin.

Singa menikmati proses reproduksi sebagai kegiatan untuk kesenangan, karena mereka berhubungan secara intens dalam periode singkat dan dapat berkembang biak sepanjang tahun.

Setelah menyapih anak, singa betina segera tertarik untuk berhubungan kembali dan menggoda singa jantan tanpa ragu. Singa betina ovulator, sehingga mereka akan kawin berkali-kali dalam beberapa hari. Selama periode ini, mereka tidak berburu atau makan, hanya minum untuk tetap terhidrasi. Singa jantan dan betina bahkan berupaya berhubungan dengan sesama jenis.

Para peneliti menemukan bahwa kera melakukan reproduksi untuk kesenangan, mirip dengan manusia dalam perubahan fisiologis seperti peningkatan detak jantung dan kejang vagina selama kawin.

Wanita kera menunjukkan perilaku yang menyerupai manusia saat orgasme, seperti memandang pasangannya dan meraih tangannya. Meskipun belum pasti bahwa perilaku ini murni disebabkan oleh kesenangan, kesamaan ini menarik perhatian dalam studi perilaku seksual kera dan manusia. Kera juga cenderung mengalami orgasme lebih sering saat berhubungan dengan jantan yang memiliki status sosial tinggi, menyoroti peran hierarki sosial dalam gairah seksual mereka.

Gorila betina melakukan reproduksi atas dasar kesenangan, bahkan bisa melakukan aktivitas lesbis jika ditolak oleh pejantan. Banyak primata lain juga dikenal karena perilaku homoseksual.

Ilmuwan telah mengamati perilaku intim gorila betina yang menunjukkan aspek seksualitas mereka, bukan orientasi seksual. Meskipun hubungan sesama jenis umumnya terjadi setelah ditolak oleh pejantan, terkadang terjadi setelah mereka terangsang oleh aktivitas kawin. Ada juga teori bahwa perilaku ini mungkin dimaksudkan untuk menarik perhatian pejantan.

Simpanse betina memiliki lebih banyak kebebasan dalam memilih pasangan dan cenderung menunggu lebih lama antara kelahiran. Strategi seksual simpanse jantan dan betina juga lebih beragam daripada manusia.

Tanda yang paling mencolok bahwa simpanse melakukan reproduksi atas dasar kesenangan adalah ketika mereka melakukannya meskipun tidak mungkin untuk berkembang biak, seperti saat betina sudah hamil.

Simpanse betina sering berpasangan dengan beberapa simpanse jantan selama periode kesuburannya, meskipun kadang-kadang pejantan dominan akan menghalangi mereka dari hubungan dengan pejantan lain. Beberapa kelompok simpanse juga meninggalkan komunitas mereka untuk berkembang biak berulang kali, sementara beberapa betina bergabung dengan kelompok lain untuk terlibat dalam reproduksi berkelompok.

Berang-berang laut jantan menunjukkan perilaku agresif dalam proses reproduksi, dengan menangkap dan menggigit betina yang sering mengakibatkan luka parah.

Setelah inseminasi, pejantan melepaskan cengkeramannya, namun sering kali betina mengalami cedera parah bahkan kematian. Fenomena serupa terlihat pada anjing laut pelabuhan, di mana pejantan sering menyebabkan cedera fatal pada anak yang lebih agresif dan frustrasi karena kesempatan berkembang biak yang terbatas.

Beberapa pejantan bahkan terlibat dalam hubungan seksual dengan anak-anak betina setelah kematian mereka. Alasan di balik perilaku ini masih belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa ilmuwan menduga kesenangan atau ketidakseimbangan gender dapat memainkan peran dalam hal ini. Jumlah berang-berang laut jantan yang melebihi betina membuat mereka

Adakah Hewan Biseksual yang Hidup di Dunia?

Ya, ada. Beberapa hewan bisa melakukan hubungan seksual dengan hewan berjenis kelamin sama dengannya. 

Hewan Biseksual Apa Saja yang Ada di Dunia?

Hewan-hewan seperti bonobo, angsa hitam, burung camar, sunga, cumi-cumi dan hewan lainnya bisa berhubungan dengan hewan berjenis kelamin sama dengannya.

Apakah Ada Hewan yang Berhubungan Tanpa Tujuan Reproduksi?

Tidak hanya manusia, namun hewan-hewan seperti lumba-lumba, singa, bonobo, gorilla, simpanse, kera, dan beberapa jenis primata lainnya dapat berhubungan seks tanpa tujuan reproduksi.

Bagaimana Bonobo Melakukan Proses Reproduksi?

Bonobo sering melakukan proses reproduksi secara berhadapan. Jantan biasanya berada di belakang, sementara betina cenderung memilih posisi berhadap-hadapan.

Hewan Apa Saja yang Bisa Berhubungan Hanya untuk Kesenangan?

Hewan jenis primata seperti kera, gorilla, bonobo, simpanse melakukan hubungan tanpa rasa cinta, melainkan hanya untuk kesenangan semata dan tanpa bertujuan untuk reproduksi.