Anti Suntuk Tiap Senin, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Monday Blues

Selalu cemas menjelang hari Senin? Kamu perlu waspada, mungkin kamu mengalami monday blues. Ketahui penyebab dan cara mengatasinya!

oleh Agnessia Nurshinta Dewi diperbarui 06 Agu 2024, 09:03 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 09:03 WIB
7 Faktor Pengganggu Kesehatan Mental Seorang Karyawan
Bila selama bekerja Anda kerap merasa stres, berisiko mengalami penyakit mental seperti depresi dan cemas berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta Setelah menghabiskan akhir pekan bersama keluarga dan kerabat, pernahkah kamu merasa enggan untuk kembali beraktifitas di hari Senin? Ternyata, ada banyak orang lho yang berkelahi dengan hari Senin dan cemas untuk kembali produktif. Nah, kondisi ini akrab disebut monday blues. 

Jika kamu sering merasa malas untuk bangun dan memulai aktifitas di hari Senin, bisa jadi kamu terkena gejala monday blues. Yuk kenali apa itu monday blues, penyebabnya dan cara melawan monday blues ala SiloamHospitals.com!

Monday Blues, Senin yang Kelabu

Istilah monday blues menggambarkan perasaan gelisah, takut, dan khawatir saat seseorang akan kembali beraktifitas di hari Senin. Biasanya perasaan ini muncul pada Senin pagi atau pada Minggu malam. Oleh karena itu, istilah monday blues sering diserupakan dengan istilah sunday scariest. 

Baik monday blues maupun sunday scariest, keduanya hanya istilah non-medis yang tidak menggambarkan kondisi spesifik tertentu. Jadi keadaan ini tidak termasuk dalam gangguan mental. Namun tidak bisa dipungkiri perasaan negatif tentu akan sangat menghambat produktifitas. Untuk bisa mengatasi perasaan ini, kamu harus tau akar penyebabnya. 

Kenapa Senin Menakutkan?

Untuk membantu mengenal penyebab monday blues, SiloamHospitals.com menyebutkan beberapa kemungkinan medis dan non-medis yang menjadi alasan perasaan negatif muncul di setiap hari Senin. Berikut adalah penyebabnya:

1. Burnout

Burnout adalah kondisi di mana seseorang merasa sangat lelah baik secara fisik, mental, dan emosional. Kondisi ini akan diiringi oleh menurunnya motivasi, kinerja, dan sikap negatif terhadap diri sendiri dan orang lain. 

2. Antisipasi Berlebih terhadap Pekerjaan

Ilustrasi Mengantuk, Lelah, Begadang
Ilustrasi Mengantuk, Lelah, Begadang. Photo by Sander Sammy on Unsplash

Selain burnout, seseorang bisa merasakan monday blues karena terlalu memikirkan beban pekerjaan yang harus diselesaikan. Contohnya seperti memikirkan berbagai tugas kuliah atau pekerjaan yang sudah dekat dengan tenggat waktu.

3. Distorsi Kognitif

Dalam medis, distorsi kognitif didefinisikan sebagai kelainan pola pikir berlebih yang merubah cara pandang seseorang terhadap dunia. Contoh dari distorsi kognitif seperti seseorang yang hanya memikirkan hal buruk terhadap kegiatan yang dijalani. 

4. Kebiasaan Buruk di Akhir Pekan

Tidak sedikit seseorang yang menghabiskan akhir pekannya dengan menonton serial film hingga pagi, atau menghabiskan waktunya untuk tidur dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini bisa merusak pola tidur dan mempengaruhi mood di Senin pagi. 

Lalu, Bagaimana Cara Melawan Monday Blues?

Dinamika Era Masyarakat 5.0, Peran Psikolog Klinis Turut Berubah Demi Kesejahteraan Jiwa Masyarakat
Perubahan dan perkembangan zaman turut memengaruhi psikolog klinis dalam perannya untuk kesehatan jiwa masyarakat Indonesia. (Pexels/Polina Zimmerman)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, monday blues bukan lah suatu kondisi klinis sehingga tidak ada pengobatan pasti untuk mengatasinya. Namun jika kamu merasa mengalami monday blues dengan intensitas tinggi, kamu dapat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

1. Terapi Psikoterapi 

Seseorang yang positif mengalami gejala distorsi kognitif, bisa menjalani terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT). Terapi ini dapat membantu pasien untuk mengidentifikasi lebih jauh dan mengubah pola pikir yang tidak baik. 

Selain perawatan dari psikolog, kamu juga bisa meredakan gejala monday blues dengan perawatan mandiri yang dapat dilakukan di rumah. Penasaran? Berikut caranya!

2. Breathing Exercise

Latihan pernapasan 4-3-8
Latihan pernapasan 4-3-8. (Foto: Freepik/yanalya)

Liberty University mengungkapkan bahwa latihan pernapasan dapat meningkatkan ketahanan stress dengan membantu mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Latihan pernafasan bisa dilakukan selama satu menit dengan mencoba mengosongkan pikiran dan tidak memikirkan hal yang berat. 

3. Berolahraga

Ketika berolahraga, tubuh akan melepaskan berbagai hormon, seperti serotonin, dopamin dan endorfin. Hormon serotonin bermanfaat untuk meningkatkan suasana hati dan hormon dopamin berperan dalam meningkatkan mood (happy mood). Sementara itu, hormon endorfin akan mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan euforia atau gembira. 

4. Menjaga Relasi Sosial 

Ada banyak manfaat yang diperoleh dari menjaga relasi atau hubungan sosial. Dengan menjaga hubungan baik dengan lingkungan sosial, kamu akan mendapatkan dukungan emosional yang meningkatkan kesehatan mental. Tidak hanya itu, kepercayaan diri yang tinggi dari jalinan relasi, juga menjadi bakal pencegah kecemasan. 

5. Melakukan Aktivitas Menyenangkan

Ilustrasi konser, musik
Ilustrasi konser, musik. (Photo by Thibault Trillet: https://www.pexels.com/photo/group-of-people-inside-disco-house-167491/)

Meskipun kamu memikirkan berbagai beban pekerjaan di hari Senin, kamu bisa mendistraksinya dengan merencanakan aktivitas menyenangkan yang dilakukan di waktu luang. Misalnya dengan merencanakan makan siang bersama di restoran favoritmu bersama kolega atau merencanakan berkunjung ke konser musik sepulang bekerja. 

6. Menjaga Pola Tidur 

Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa seseorang akan terhindar dari stress dan gangguan kecemasan apabila menjalani pola tidur yang baik dengan memenuhi standar waktu tidur. Kebutuhan waktu tidur akan berbeda-beda, menyesuaikan umur setiap orang. Untuk kamu yang berusia 12-18 tahun, disarankan untuk tidur selama 8-9 jam sehari. Sedangkan untuk kamu yang berusia 18-40 tahun, idealnya tidur selama 7-8 jam setiap harinya. 

Meskipun informasi tersebut merujuk kepada instansi kesehatan, perlu diketahui bahwa penyebab monday blues setiap orang dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, kemungkinan terdapat pemicu lain yang tidak disebutkan. Jika kamu ingin mengetahui penyebab yang lebih spesifik, kamu dapat mengunjungi tenaga medis untuk mendapatkan konfirmasi diagnosis. 

Infografis Rincian Gaji PNS dan PPPK 2024 Usai Naik 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rincian Gaji PNS dan PPPK 2024 Usai Naik 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya