Menjaga Warisan Budaya Lewat Perspektif Kontemporer di Grand Batang City

Kedua tokoh memberikan wawasan tentang bagaimana perempuan masa kini dapat berperan aktif dalam melestarikan warisan budaya sambil tetap relevan di era modern.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 14 Agu 2024, 19:24 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024, 18:30 WIB
Menjaga Warisan Budaya Lewat Perspektif Kontemporer di Grand Batang City
dok: ist

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menggelar acara yang menggabungkan keindahan budaya dengan sentuhan modern.

Acara bertajuk “Srikandi Grand Batang City: Eksistensi Perempuan dan Warisan Budaya Kontemporer” berlangsung pada Selasa, 13 Agustus 2024, di Ballroom Gedung Pengelola KITB. 

Ratusan tamu hadir dalam acara tersebut, yang menampilkan dua tokoh penting, Indri Septa Respati, Direktur Pemasaran & Pengembangan PT KITB, dan Anne Avantie, desainer busana yang berkomitmen pada pelestarian budaya Indonesia.

Keduanya memberikan wawasan tentang bagaimana perempuan masa kini dapat berperan aktif dalam melestarikan warisan budaya sambil tetap relevan di era modern.

“Setiap langkah yang kita ambil untuk melestarikan budaya adalah langkah untuk merangkai masa depan yang lebih indah. Kebaya, sebagai simbol keanggunan perempuan Indonesia adalah salah satu wujud nyata dari upaya kami untuk menjaga warisan leluhur," ucap Anne Avantie, dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024).

Sementara itu, Indri Septa Respati mengatakan Grand Batang City adalah cerminan dari semangat inovasi dan pelestarian budaya.

"Kami percaya bahwa perempuan memiliki peran penting dalam membentuk masa depan yang lebih baik, yang selaras dengan akar budaya kita. Melalui acara ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk bangkit dan berkontribusi bagi bangsa," lanjut Indri.

 

Hidupkan kembali nilai-nilai budaya

Tidak hanya sekadar talkshow, acara ini juga menampilkan fashion show yang menonjolkan kebaya-kebaya anggun karya desainer lokal dari Batang.

Dengan latar belakang Ballroom Gedung Pengelola KITB yang megah dan pemandangan laut yang mempesona, setiap momen dalam acara ini terasa semakin istimewa.

Ballroom dengan kapasitas 500 orang ini dirancang dengan detail dan elegansi ini memang menjadi pilihan sempurna untuk acara-acara eksklusif yang mengedepankan estetika dan kenyamanan. PT KITB meyakini bahwa kemajuan Batang tak lepas dari sinergi antara tradisi dan inovasi.

Gedung Pengelola KITB, dengan ballroom-nya yang mewah dan modern, tak hanya menjadi tempat berkumpulnya ide-ide besar, tetapi juga ruang untuk merayakan dan melestarikan kekayaan budaya kita.

Acara ini bukan sekadar peringatan, tetapi sebuah perayaan semangat perempuan Indonesia dalam menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya melalui cara-cara yang kreatif dan relevan.

Infografis Tahap Pengajuan Kebaya Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Infografis Tahap Pengajuan Kebaya Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Infografis Tahap Pengajuan Kebaya Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya