5 Alasan Protein Penting Bagi Ibu Hamil, Salah Satunya Cegah Bayi Lahir Prematur

Protein berperan penting selama kehamilan, mendukung kesehatan ibu dan perkembangan optimal bayi yang sedang tumbuh. Berikut ini alasan mengapa protein selama kehamilan penting.

oleh Bella Zoditama diperbarui 26 Okt 2024, 10:04 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2024, 10:04 WIB
nutrisi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil sedang makan/copyright freepik.com/gpointstudio

Liputan6.com, Jakarta Saat hamil, Anda tentunya lebih sering dan wajib memperhatikan apa yang dikonsumsi sehari-hari. Salah satunya dalam memastikan pola makan Anda sudah mengandung banyak protein.

Alasannya karena protein selama kehamilan sangat penting bagi ibu dan bayi. Jadi, jika Anda tidak mendapatkan cukup protein, Anda dapat melahirkan bayi prematur. Selain itu juga untuk mengurangi risiko bayi lahir dengan berat badan rendah karena ia mungkin menghadapi tantangan seperti masalah pernapasan, kesulitan menjaga suhu tubuh, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

Tidak hanya sampai di situ, sebagai ibu hamil, Anda juga akan merasa sangat lelah dan mengalami kehilangan otot. Maka, mengonsumsi ayam, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat membantu memenuhi kebutuhan protein Anda, yang meningkat saat Anda semakin dekat dengan tanggal persalinan.

Melansir dari Health Shots, Rabu (23/10/2024), protein memainkan peran penting selama kehamilan, seperti mendukung kesehatan ibu hamil dan perkembangan optimal bayi yang sedang tumbuh. Berikut adalah manfaat memasukkan protein dalam pola makan kehamilan Anda:

1. Pertumbuhan dan perkembangan janin

Asupan protein yang rendah selama awal kehamilan dapat meningkatkan risiko keterlambatan perkembangan anak, menurut sebuah studi tahun 2023 yang diterbitkan dalam Pediatric Research.

"Protein terdiri dari asam amino, yang merupakan bahan pembangun jaringan dan organ bayi, termasuk otak, otot, dan tulang," kata ahli gizi Rakshita Mehra.

Protein yang cukup memastikan pembelahan dan pertumbuhan sel yang baik, yang merupakan hal mendasar bagi pembentukan sistem vital pada janin.

2. Mempengaruhi pertumbuhan jaringan ibu

ilustrasi ibu hamil
Kuning telur baik untuk perkembangan otak bayi/Copyright unsplash.com/freestocks

Protein mendukung pertumbuhan rahim dan perkembangan jaringan payudara sebagai persiapan untuk menyusui. Volume darah wanita hamil meningkat secara signifikan untuk mendukung pertumbuhan janin, dan protein sangat penting untuk memproduksi darah tambahan yang diperlukan.

3. Fungsi kekebalan tubuh

Protein diperlukan untuk produksi antibodi, yang membantu melindungi ibu dan bayi dari infeksi dan penyakit. Sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting selama kehamilan untuk menangkal patogen potensial dan memastikan hasil kehamilan yang sehat.

4. Pencegahan komplikasi kehamilan

“Asupan protein yang cukup memiliki risiko kelahiran prematur dan berat badan rendah saat melahirkan yang lebih rendah,” kata ahli. Ini berarti ada kemungkinan lebih tinggi untuk hasil kehamilan yang sehat.

5. Pemulihan pascapersalinan

Setelah melahirkan, protein membantu penyembuhan jaringan dan otot, mendukung pemulihan ibu. Selain itu, protein merupakan komponen penting dari ASI, sehingga memastikan bahwa bayi baru lahir menerima nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Banyaknya Protein yang Dibutuhkan Ibu Hamil

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil. (Gambar oleh Regina Petkovic dari Pixabay)

Protein per hari bergantung pada berat badan ibu hamil, tingkat aktivitas, dan tahap kehamilan. Jadi, kebutuhan protein meningkat seiring pertumbuhan bayi.

Selama trimester pertama kehamilan, wanita harus mengonsumsi sekitar 46 gram protein dalam sehari, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Nutrients pada tahun 2021. Jumlah tersebut akan meningkat menjadi 71 gram per hari selama trimester kedua dan ketiga. Pastikan untuk memberi perhatian pada asupan protein yang cukup untuk kehamilan yang sehat.

Tanda-tanda Kekurangan Protein pada Ibu Hamil

Kekurangan protein selama kehamilan dapat memiliki implikasi yang signifikan bagi ibu dan bayi yang sedang berkembang. Mengenali tanda-tandanya sejak dini sangat penting untuk memastikan kehamilan yang sehat dan perkembangan janin yang optimal.

Berikut ini beberapa tandanya:

  • Kelelahan terus-menerus dan kelemahan otot yang tidak berkurang dengan istirahat
  • Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, tangan, dan wajah karena retensi cairan
  • Kekebalan tubuh yang buruk dan meningkatnya infeksi
  • Kehilangan otot dan kekencangan otot yang buruk
  • Rambut menipis
  • Penyembuhan luka yang tertunda
  • Perubahan suasana hati
  • Kehilangan nafsu makan

Protein Terbaik untuk Dikonsumsi Ibu Hamil

Seafood
Ilustrasi Seafood Credit: pexels.com/Mike

Sumber protein terbaik untuk ibu hamil mencakup berbagai pilihan berbasis hewan dan nabati untuk memastikan profil asam amino yang lengkap dan menyediakan nutrisi penting lainnya. Berikut adalah sumber protein terbaik, antara lain:

1. Ikan dan makanan laut

Seperti salmon, trout, sarden, dan nila. Mereka terdiri dari asam lemak omega-3, yang penting untuk perkembangan otak dan mata bayi.

"Penting untuk mengonsumsi ikan rendah merkuri untuk menghindari potensi bahaya pada sistem saraf yang sedang berkembang," kata Mehra.

Hindari mengonsumsi ikan dengan merkuri tinggi seperti hiu, ikan todak, dan king mackerel.

2. Daging tanpa lemak

Ayam, potongan daging sapi tanpa lemak seperti sirloin atau tenderloin. Di mana daging tanpa lemak dapat menyediakan semua asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan janin. Selain itu, juga memiliki zinc dan vitamin B, yang mendukung fungsi kekebalan tubuh dan metabolisme energi.

3. Telur

ilustrasi telur
Ilustrasi/Copyright unsplash/Louis Hansel

Telur mengandung kesembilan asam amino esensial, dan dapat diolah dengan berbagai cara sesuai dengan preferensi yang berbeda. Pastikan telur dimasak hingga matang sempurna untuk mengurangi risiko infeksi salmonella.

4. Produk olahan susu

Dairy food atau produk olahan susu seperti susu, yogurt, dan keju. Selain protein, produk olahan susu juga mengandung kalsium dan vitamin D yang penting untuk perkembangan tulang dan gigi bayi. Pilih makanan rendah lemak atau bebas lemak untuk mengatur asupan kalori sekaligus tetap mendapatkan nutrisi penting.

5. Kacang-kacangan dan biji-bijian

Almond, walnuts, chia seeds, flaxseeds, pumpkin seeds, dan sunflower seeds. Makanan ini juga menyediakan asam lemak esensial yang penting untuk perkembangan otak janin.

Infografis Menanti Pembangunan Ibu Kota Baru di Kaltim. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menanti Pembangunan Ibu Kota Baru di Kaltim. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya