Liputan6.com, Jakarta Di tengah kesibukan ibu kota dengan hiruk-pikuk lalu lintas dan megahnya gedung-gedung pencakar langit di kawasan Semanggi, suara musisi indie kembali menggaung dalam acara Jakarta Musik Memukau (JMM) Vol. 6. Bertempat di Treeangelo Coffee, ajang ini menghadirkan 6 grup band, 2 solois, dan 2 rapper muda yang menampilkan kreativitas tanpa batas di atas panggung.
Dipandu trio MC jenaka—Panca Atis, Takur Gawat, dan Daus Rojali—acara ini menjadi selebrasi musikalitas penuh warna.
Advertisement
Baca Juga
Malam penuh semangat dibuka oleh Bad To Say, band pop punk yang langsung menyulut energi penonton dengan aksi panggung bertenaga. Tak lama, giliran Sulthan, solois cilik berbakat berusia 11 tahun, memukau penonton dengan suara khasnya yang melampaui usianya.
Advertisement
248, band reggae berbakat, kemudian mengambil alih panggung dengan permainan musik yang memadukan alat manual dan sequencer. "Kemampuan mereka menjaga stabilitas ketukan sambil bermain dengan sequencer itu seni tersendiri," puji Takur Gawat, yang langsung disambut tepuk tangan meriah.
Penonton diajak bernostalgia ke era 90-an saat Go Project menghidupkan hits legendaris dari Ace of Base hingga The Cranberries. Penampilan Kaalia membawa sentuhan emosional, sementara rapper muda Ratih Hitar dan Bongskuy menghadirkan dinamika lewat lirik tajam dan beatboxing yang memukau.
Ada penampilan stand up comedy
Sorak-sorai terus menggema hingga penghujung acara, apalagi dengan celoteh jenaka Panca Atis dan Takur Gawat yang memadukan skill stand-up comedy dengan gaya MC interaktif.
“Keberagaman genre di JMM adalah bukti kekayaan musik kita,” ujar Arie Dote, founder Efek Positif sekaligus promotor acara.
Malam itu mencapai puncaknya dengan parade penutup oleh tiga band berbakat. The Bups membakar semangat dengan punk yang membara, The Rubber menambah tensi lewat perpaduan rock dan grunge, sementara Ever Vean menutup acara dengan performa enerjik yang meninggalkan kesan mendalam bagi semua penonton.
Advertisement
Ruang eksplorasi musisi muda
“Ini adalah bukti nyata bahwa kreativitas musisi muda tidak pernah habis,” tegas Daus Rojali saat menutup JMM Vol. 6.
Lebih dari sekadar konser, JMM Vol. 6 adalah ruang eksplorasi bagi musisi muda untuk menunjukkan karya dan idealisme mereka. Malam yang membuktikan bahwa musik indie terus memiliki tempat di hati pencinta seni di Jakarta.