Liputan6.com, Jakarta Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan talenta digital. Berdasarkan data Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2024 yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada tahun 2030, Indonesia membutuhkan 12 juta talenta digital, sementara perguruan tinggi hanya mampu menghasilkan sembilan juta talenta. Artinya, ada kekurangan tiga juta talenta digital yang harus segera diatasi.
Untuk menjawab tantangan ini, Lazada Indonesia kembali menggelar pelatihan Training of Trainer (ToT). Program ini berfokus pada pemberdayaan 105 guru vokasi dari 35 SMK di Jawa Barat dengan keterampilan digital di bidang eCommerce. Berada di bawah payung program Gerakan Akselerasi Karya Rakyat (AKAR) Digital Indonesia, pelatihan ini dirancang untuk membekali guru dengan pengetahuan yang relevan, sehingga mereka dapat melatih generasi muda agar menjadi talenta digital unggul.
Baca Juga
“Kami percaya bahwa transformasi pendidikan digital hanya dapat tercapai melalui kolaborasi. Guru adalah kunci dalam membentuk generasi muda yang inovatif dan siap bersaing di era digital. Dengan membekali mereka keterampilan eCommerce, kami berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan digital yang adaptif. Pengetahuan ini akan diteruskan kepada siswa untuk mendorong lahirnya wirausahawan muda yang kompetitif,” ujar Yovan Sudarma, Head of Government Affairs Lazada Indonesia.
Advertisement
Pelatihan ini merupakan bagian dari program Naik KeLaz, yang sebelumnya juga sukses dilaksanakan pada Agustus 2024. Dengan dukungan Dinas Pendidikan Jawa Barat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian UMKM, Lazada berharap dapat mengurangi kesenjangan talenta digital melalui kolaborasi lintas sektor.
Apresiasi Wakil Menteri Kementerian UMKM
Helvi Moraza, Wakil Menteri Kementerian UMKM Republik Indonesia, menyampaikan apresiasinya, “Inisiatif Lazada memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan ekosistem digital sekaligus ekosistem wirausaha. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan wirausaha muda yang kompeten di era ekonomi digital.”
Dukungan juga datang dari Dr. Arie Wibowo Kurniawan, Direktur SMK Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. “Program ini sejalan dengan upaya kami meningkatkan pendidikan vokasi yang lebih adaptif. Pelatihan ini memberi guru bekal keterampilan digital yang dapat diterapkan langsung kepada siswa, sehingga mereka siap menghadapi dunia kerja sekaligus mampu menciptakan peluang usaha,” ungkapnya.
Advertisement
Respons peserta
Salah satu peserta, Hestiningsih dari SMKN 6 Kota Bekasi, berbagi antusiasmenya. “Pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan kami sebagai pendidik. Ilmu yang kami dapatkan di sini akan kami teruskan kepada siswa, agar mereka mampu menghadapi tantangan era digital dan menjadi wirausaha muda yang tangguh,” ujarnya.
Selain pelatihan, Lazada juga membuka akses ke Lazada University, sebuah platform pembelajaran interaktif untuk wirausaha digital. Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi penjual dalam mengembangkan bisnis di platform eCommerce.
“Komitmen kami adalah menciptakan ekosistem eCommerce inklusif dan berkelanjutan. Dengan memberdayakan guru, kami ingin menanamkan semangat kewirausahaan digital kepada generasi muda, sehingga mereka dapat meraih kesuksesan di masa depan,” tutup Yovan.
