Liputan6.com, Jakarta Jika kamu mengikuti perkembangan dunia musik dan hiburan di Indonesia, pasti tidak asing dengan nama Ifan Seventeen. Vokalis band Seventeen ini baru saja menghebohkan publik dengan penunjukannya sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) pada 10 Maret 2025. Keputusan ini tentu saja menjadi perbincangan hangat, mengingat latar belakangnya yang lebih dikenal sebagai musisi ketimbang profesional di bidang perfilman.
Penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN bukan hanya sekadar langkah biasa. Pemerintah melihat potensi besar yang dimiliki Ifan untuk menarik perhatian publik terhadap industri film Indonesia. Dengan popularitasnya yang tinggi, diharapkan Ifan dapat membawa perubahan positif dan inovasi dalam pengelolaan PT PFN.
Advertisement
Baca Juga
Namun, banyak yang mempertanyakan apakah seorang musisi bisa memimpin sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perfilman, dan bagaimana pengalaman serta jaringan yang dimilikinya akan berkontribusi dalam posisi barunya.
Advertisement
Perjalanan karier Ifan Seventeen tidaklah singkat. Ia memulai kariernya di dunia musik sejak masih di bangku SMA, di mana ia berhasil memenangkan festival vokal terbaik antar pelajar pada tahun 2001. Melalui audisi di tahun 2006, Ifan bergabung dengan band Seventeen, menggantikan vokalis sebelumnya. Bersama band ini, ia merilis beberapa album yang sukses dan menjadi bagian dari industri musik Indonesia.
Namun, perjalanan Ifan tidak selalu mulus. Tragedi tsunami Selat Sunda pada tahun 2018 yang menewaskan beberapa anggota Seventeen, termasuk istrinya, Dylan Sahara, menjadi titik balik dalam hidupnya. Meskipun mengalami kehilangan yang mendalam, Ifan tetap melanjutkan karier musiknya dengan merilis album solo 'Masih Harus Disini' pada tahun 2022. Ini menunjukkan ketahanan dan semangat juangnya dalam menghadapi cobaan hidup.
Awal Karier Musik Ifan Seventeen
Karier musik Ifan dimulai ketika ia masih remaja. Sejak SMA, ia sudah menunjukkan bakatnya di bidang menyanyi dengan memenangkan festival vokal. Pada tahun 2006, Ifan bergabung dengan Seventeen, sebuah band yang sudah terbentuk sejak tahun 1999. Bersama Seventeen, Ifan merilis album-album yang laris di pasaran, seperti 'Lelaki Hebat' (2008) dan 'Dunia yang Indah' (2011).
Seventeen dikenal dengan lagu-lagu hitsnya yang menyentuh hati, seperti 'Kemarin' dan 'Jaga Selalu Hatimu'. Keberhasilan band ini membuat Ifan semakin dikenal luas di kalangan penggemar musik Indonesia. Dengan suara khas dan penampilan yang memikat, Ifan berhasil mengukir namanya di industri musik.
Advertisement
Tragedi dan Kebangkitan Karier
Namun, perjalanan Ifan tidak lepas dari tragedi. Pada tahun 2018, tsunami Selat Sunda melanda dan merenggut nyawa beberapa anggota Seventeen, termasuk istrinya. Kejadian ini menjadi momen yang sangat kelam dalam hidup Ifan. Meski demikian, ia tidak menyerah dan terus berkarya. Pada tahun 2022, ia merilis album solo berjudul 'Masih Harus Disini', yang menjadi bentuk ekspresi dan ketahanannya setelah tragedi tersebut.
Selain bermusik, Ifan juga menjajal dunia akting. Ia membintangi film 'Sukep: The Movie' pada tahun 2019 dan memproduseri film dokumenter 'Kemarin' pada tahun 2020, yang merupakan tribute untuk anggota Seventeen yang menjadi korban tsunami. Pengalaman ini menunjukkan bahwa Ifan tidak hanya berbakat di bidang musik, tetapi juga memiliki kemampuan di dunia perfilman.
Langkah Berani ke Dunia Politik dan Bisnis
Tak hanya berkarya di bidang seni, Ifan juga mencoba peruntungannya di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2014 dan 2019, meskipun tidak berhasil. Langkah ini menunjukkan bahwa Ifan memiliki ambisi untuk berkontribusi lebih dalam masyarakat, meskipun jalannya tidak selalu mulus.
Puncak karier Ifan terjadi pada 10 Maret 2025, ketika ia dilantik sebagai Direktur Utama PT PFN. Penunjukan ini mengejutkan banyak orang, mengingat latar belakangnya yang bukan berasal dari industri perfilman. Namun, pemerintah menilai bahwa pendidikan Ifan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi salah satu pertimbangan dalam pengangkatannya.
Advertisement
Harapan dan Tantangan di PFN
Dengan pengangkatannya sebagai Dirut PFN, banyak yang berharap Ifan dapat membawa perubahan positif bagi industri perfilman Indonesia. Meskipun ada pro dan kontra terkait kapasitasnya, banyak yang percaya bahwa Ifan dapat memanfaatkan koneksi dan pengalamannya di dunia musik dan hiburan untuk memajukan PFN. Kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan citra PFN dan menarik minat investor serta penonton untuk lebih memperhatikan industri film Indonesia.
Secara keseluruhan, perjalanan karier Ifan Seventeen mencerminkan keuletan dan ketahanan. Dari seorang vokalis band hingga menjadi Direktur Utama BUMN, kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan segala tantangan yang dihadapi, Ifan menunjukkan bahwa dengan semangat dan usaha, kita bisa mencapai hal-hal yang tidak terduga dalam hidup.
