Liputan6.com, Jakarta - Sebuah paten dari raksasa media dan hiburan multinasional Amerika, Walt Disney Company baru-baru ini telah disetujui oleh Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO).
Disney mengajukan paten untuk ‘simulator dunia virtual’, yang terdiri dari peta tiga dimensi (3D) geometri tempat dunia nyata. Raksasa hiburan tersebut mengajukan paten pada akhir Desember lalu.
Baca Juga
Paten simulator dunia virtual sejalan dengan yang diutarakan oleh CEO Disney, Bob Chapek pada November ketika dia menjelaskan perusahaan tersebut siap untuk metaverse sendiri. Chapek juga menyoroti Disney selalu menjadi yang terdepan dalam teknologi terkini.
Advertisement
"Perusahaan Walt Disney memiliki rekam jejak yang panjang sebagai pengadopsi awal dalam penggunaan teknologi untuk meningkatkan pengalaman hiburan,” kata Chapek, seperti dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (13/1/2022).
Chapek menuturkan, upaya Disney hingga saat ini hanyalah sebuah prolog ke masa dengan Disney dapat menghubungkan dunia fisik dan digital lebih dekat.
"Hal itu memungkinkan untuk bercerita tanpa batas dalam metaverse Disney kami sendiri, dan kami berharap dapat menciptakan peluang yang tak tertandingi bagi konsumen untuk rasakan semua yang ditawarkan Disney di seluruh produk dan platform kami, di mana pun konsumen berada,” ujar dia.
Dalam metaverse, Disney akan mensimulasikan dunia virtual dengan menyesuaikan satu atau lebih efek virtual yang diidentifikasi dengan geometri tempat dunia nyata dari sudut pandang saat ini.
Paten Amerika Serikat dengan nomor 11.210.843 yang diajukan oleh Disney menjelaskan simulator dunia maya memiliki fitur protokol komputasi yang mencakup prosesor perangkat keras dan memori yang menyimpan kode perangkat lunak.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beri Pengalaman Virtual
Protokol tersebut juga melacak pengguna melalui komputer atau perangkat genggam untuk melakukan tindakan dengan peta geometri tempat Disney dari dunia nyata.
Pada dasarnya, teknologi ini adalah tiruan salah satu dari 12 taman hiburan Disney yang berlokasi di seluruh dunia. Perusahaan mungkin berencana memberikan pengalaman virtual untuk menebus pendapatan yang hilang karena penutupan taman hiburan fisik kepada pengunjung akibat pandemi Covid-19.
Menurut statistik dari Februari 2021, Disney kehilangan USD 2,6 miliar selama pandemi dan perusahaan baru-baru ini mulai menghasilkan keuntungan lagi pada Agustus 2021.
Advertisement