El Salvador Minta Bantuan Binance Terkait Adopsi Bitcoin

CEO Binance Changpeng Zhao memuji El Salvador karena mengambil peran perintis dalam adopsi Bitcoin.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 10 Apr 2022, 09:39 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2022, 09:39 WIB
Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Liputan6.com, Jakarta - Duta besar negara Amerika Tengah untuk Amerika Serikat mengatakan, El Salvador mencari dukungan dari pertukaran cryptocurrency Binance untuk implementasi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dan penerbitan obligasi Bitcoin.

Chief Executive Officer Binance, Changpeng Zhao mengunjungi El Salvador dan berencana untuk bertemu dengan Presiden Nayib Bukele pada Kamis waktu setempat, kata duta besar Milena Mayorga kepada wartawan, dilansir dari Channel News Asia, Minggu (10/4/2022).

Mayorga mengatakan kunjungan Zhao adalah mosi percaya atas keputusan Bukele untuk mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah September lalu, serta rencananya untuk menerbitkan obligasi yang didukung bitcoin.

Zhao memuji El Salvador karena mengambil peran perintis dalam adopsi Bitcoin dan mengatakan kepresidenan Bukele akan dikenang dalam istilah "heroik" untuk taruhannya yang berani di masa depan.

Adopsi Bitcoin di negara itu telah dilanda oleh skeptisisme publik tentang cryptocurrency, yang telah terdepresiasi secara substansial sejak mencapai rekor tertinggi pada awal November.

Pemerintah El Salvador juga mengatakan akan menunda rencananya untuk menerbitkan obligasi Bitcoin. Jika nantinya obligasi Bitcoin terealisasi, maka kembali El Salvador menjadi negara yang pertama menerbitkan obligasi Bitcoin. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Binance Bantu Kembalikan Dana yang Dicuri dari Game Axie Infinity

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Sebelumnya, pertukaran kripto Binance memimpin kontribusi investor untuk membantu korban pencurian koin digital senilai USD 615 juta atau sekitar Rp 8,8 triliun dari jaringan Ronin milik game P2E Axie Infinity. 

Perusahaan yang berbasis di Vietnam, Sky Mavis, yang menjalankan game Axie Infinity, mengatakan pekan lalu mereka telah terkena salah satu pencurian kripto terbesar yang membuat pengguna tidak dapat menarik uang mereka dari game tersebut.

Sky Mavis mengatakan akan mengganti uang yang hilang melalui kombinasi dana neracanya sendiri dan USD 150 juta yang dikumpulkan oleh investor termasuk pertukaran cryptocurrency Binance dan perusahaan modal ventura a16z.

CEO Sky Mavis, Trung Nguyen mengatakan akan berkomitmen mengganti seluruh kerugian pengguna. 

“Sky Mavis berkomitmen untuk mengganti semua dana pengguna kami yang hilang dan menerapkan langkah-langkah keamanan internal yang ketat untuk mencegah serangan di masa depan," kata Trung dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 7 April 2022. 

“Bagian dari jaringan yang diretas adalah jembatan blockchain yang disebut Ronin, yang memungkinkan pengguna untuk memindahkan dana masuk dan keluar dari permainan. Jaringan akan dibuka kembali setelah peningkatan keamanan dan audit yang dapat memakan waktu beberapa minggu,” lanjut Trung. 

CEO Binance, Changpeng Zhao mengatakan pihaknya sangat percaya pada perusahaan Sky Marvis untuk menangani hal tersebut. 

“Kami sangat percaya Sky Mavis akan membawa banyak nilai dan pertumbuhan untuk industri yang lebih besar dan kami percaya itu perlu untuk mendukung mereka karena mereka bekerja keras untuk menyelesaikan insiden baru-baru ini,” ujar Zhao. 

Meskipun begitu, Binance dan Sky Mavis tidak memberikan angka berapa banyak dari USD 150 juta yang akan disediakan Binance untuk Sky Marvis. 

 

Binance Jadi Sponsor Grammy 2022

Ilustrasi binance (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi binance (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Sebelumnya, Binance, salah satu pertukaran kripto terkemuka, kembali menjadi perbincangan. Meskipun berhadapan dengan regulator di berbagai yurisdiksi dalam beberapa bulan terakhir, Binance terus melebarkan sayap bisnis kriptonya.

Binance menargetkan pasar AS dengan menjadi sponsor Grammy. Binance menjadi mitra pertukaran kripto resmi pertama di Recording Academy. Recording Academy adalah penyelenggara penghargaan Grammy, satu-satunya penghargaan musik yang paling ditunggu-tunggu bagi banyak orang di dunia. 

Informasi tersebut disampaikan langsung pihak Binance melalui siaran pers perusahaan, Kamis, 31 Maret 2022.

"Dimulai dengan Grammy, kami bersemangat untuk bekerja sama dengan Recording Academy untuk menghadirkan pengalaman baru yang segar yang didukung oleh blockchain dan semua hal hebat yang dapat dibawa oleh teknologi Web3 ke hiburan," ujar Co-founder Binance, Yi He dalam keterangan tertulis, dikutip dari CoinDesk, Jumat, 1 April 2022.

Gelaran Grammy tahun ini akan berlangsung di Las Vegas pada 3 April, Grammy dimaksudkan untuk menghormati pertunjukan musik terbaik selama 2021. 

Selanjutnya

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Banyak perusahaan kripto  saat ini yang sudah mulai sadar pentingnya pengenalan brand pada khalayak luas. Hal itu mendorong para pertukaran kripto untuk beriklan atau menjalin kerja sama dalam acara mainstream. 

Misalnya pada Februari 2022 lalu, pertukaran kripto eToro, FTX, Coinbase, dan Crypto.com ditampilkan di Super Bowl LVI. Perusahaan tersebut membeli waktu iklan paruh waktu dalam acara Super Bowl.

Binance sendiri bukan kali pertama menjadi mitra dalam industri entertainment. Pada awal Maret 2022, Binance mengumumkan kerja sama dengan SM Entertainment untuk mengembangkan Blockchain dan NFT. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya