Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin (BTC) secara kasar masih datar selama 24 jam terakhir dan turun 6 persen selama seminggu terakhir. Dalam kondisi ini para trader masih berhati-hati dalam mengambil keputusan.Â
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu (7/5/2022), Bitcoin (BTC) stabil di sekitar USD 36.000 atau sekitar Rp 521,9 juta (asumsi kurs Rp 14.498 per dolar AS). Secara umum, cryptocurrency diperdagangkan dengan volatilitas yang lebih rendah selama 24 jam terakhir dibandingkan aksi jual yang tinggi sebelumnya. Hal ini terjadi saat pasar kripto masih berada dalam sentimen bearish.
Kripto alternatif (altcoin) juga relatif stabil pada Sabtu, meskipun mayoritas masih berada di zona merah dengan penguatan dipimpin oleh Binance Coin (BNB) yang naik 0,74 persen dan XRP menguat 0,58 persen.Â
Advertisement
Baca Juga
Pergerakan harga yang berombak selama seminggu terakhir terus mencerminkan ketidakpastian di antara para pedagang, terutama karena risiko makro ekonomi yang terus membayangi.Â
Dilansir dari CoinDesk, Sabtu 7 Mei 2022, pada Kamis lalu, Bank of England (BOE) menaikkan suku bunga dan memperingatkan publik tentang penurunan ekonomi. Hal itu memicu kekhawatiran stagflasi, atau inflasi yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lambat, di kalangan investor.Â
Prospek suram BOE adalah kebalikan dari nada optimistis Federal Reserve AS pada Rabu, yang untuk sementara meyakinkan investor kondisi ekonomi AS dapat menahan suku bunga yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan, pergeseran dari kebijakan moneter yang akomodatif ke langkah-langkah yang lebih restriktif telah menyebabkan meredanya aktivitas spekulatif di kalangan investor global. Itu bisa menjadi angin sakal untuk saham dan kripto tahun ini.Â
Dalam jangka pendek, aksi harga tetap netral, dan beberapa altcoin sempat mendapat manfaat dari lonjakan harga singkat yang terjadi beberapa hari lalu.Â
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Sabtu Pagi 7 Mei 2022
Sebelumnya, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau mulai kembali mengalami pergerakan harga yang beragam, Sabtu pagi, 7 Mei 2022. Namun, mayoritas kripto jajaran teratas masih terkoreksi cukup dalam.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 1,22 persen dalam 24 jam dan 6,78 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 35.980,74 per koin atau setara Rp 521,6 juta (asumsi kurs Rp 14.498 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga masih melemah hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH anjlok 1,85 persen dan 4,36 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.693,13 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) yang pagi ini berhasil sedikit menguat di tengah kripto lain yang melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 0,59 persen, tetapi masih melemah 3,33 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 379,97 per koin.
Â
Â
Â
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Kemudian Cardano (ADA) masih di zona merah hari ini. Dalam satu hari terakhir ADA melemah 0,76 persen dan 2,74 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,7845 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih melemah pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 2,74 persen dan 12,77 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 81,94 per koin.
XRP mengikuti jejak BNB yang turut menguat tipis hari ini. Dalam satu hari terakhir, XRP menguat 0,72 persen. Namun masih melemah 1,80 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,5997 per koin.
Terra (LUNA) juga masih melemah hari ini. Terra anjlok 5,38 persen dalam 24 jam terakhir dan 7,68 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 78,60 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah sebesar 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya USDT berada di level USD 1,00. Sedangkan USDC harus turun ke level USD 0,9998.
Â
Goldman Sachs Tawarkan Pinjaman Pertama yang Didukung Bitcoin
Sebelumnya, bank investasi global Goldman Sachs telah menawarkan pinjaman tunai pertama yang didukung oleh Bitcoin (BTC). Sistem mudahnya, pinjaman tunai dijamin dengan Bitcoin milik peminjam.
Dilansir dari CoinDesk, Rabu, 4 Mei 2022, hal itu dijelaskan oleh seorang juru bicara Goldman Sachs yang mengatakan kesepakatan itu menarik bagi Goldman Sachs karena struktur dan manajemen risiko 24 jamnya.
Bank investasi ini semakin bersahabat dengan cryptocurrency. Pada Maret 2022, Goldman Sachs menampilkan cryptocurrency, metaverse, dan digitalisasi di berandanya.
Perusahaan ini juga melihat metaverse sebagai peluang bisnis dengan keuntungan sebesar USD 8 triliun atau sekitar Rp 115,6 kuadriliun.
Bank investasi global ini juga membawa kembali meja perdagangan bitcoin pada Maret tahun lalu. Pada Mei 2022, secara resmi membentuk tim perdagangan cryptocurrency dan meluncurkan perdagangan derivatif Bitcoin.
Kemudian pada Juni, Goldman Sachs memperluas meja perdagangan mata uang kriptonya untuk memasukkan ethereum (ETH) berjangka dan opsi. Selanjutnya pada Maret tahun ini, bank melakukan transaksi kripto OTC pertamanya.
Goldman Sachs juga mengatakan pada Januari 2022 harga Bitcoin bisa mencapai USD 100 ribu. Pinjaman yang didukung kripto Bitcoin menjadi lebih populer saat ini.
Perusahaan perangkat lunak yang terdaftar di Nasdaq, Amerika Serikat, Microstrategy, baru-baru ini memperoleh pinjaman USD 205 juta dari Silvergate Bank yang didukung oleh kepemilikan Bitcoin perusahaan.
Microstrategy menggunakan pinjaman tersebut untuk membeli Bitcoin tambahan untuk perbendaharaan perusahaannya.
Advertisement