Berkaca dari Kasus UST, Apakah Stablecoin Masih Aman?

Setelah drama yang terjadi pada UST, apakah Stablecoin menjadi aset kripto yang masih aman?

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 16 Mei 2022, 09:56 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2022, 09:56 WIB
Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Aset kripto Terra USD (UST) dan Terra (LUNA) sedang jadi sorotan sepekan ini. Alasannya harga kedua aset kripto tersebut tak stabil dan bahkan LUNA turun sampai 99 persen hanya dalam hitungan hari, padahal ia sempat jadi primadona investor dan capai harga tertinggi sepanjang masa.

Berdasarkan situs Coinmarketcap, pada Jumat, 13 Mei 2022 pukul 14.00 WIB, LUNA diperdagangkan pada USD 0,00005687 dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 557 juta atau sekitar Rp 8,1 triliun, anjok 63 persen. 

Pada perdagangan Senin, 16 Mei 2022, TerraUSD (UST) melemah 21,91 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, UST terperosok 81,93 persen. Pada pukul 09.46 WIB, UST di posisi USD 0,18.

Sedangkan Terra Luna makin tak bernilai. LUNA jeblok 31,62 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, LUNA anjlok 100 persen. Saat ini LUNA ditransaksikan di USD 0,0002598.

Penurunan harga LUNA ini sangat terpengaruh oleh faktor peg atau berkurangnya nilai dari stablecoin asli jaringan Terra, UST. Stablecoin UST turun ke level USD 0,22 pada perdagangan Jumat yang merupakan terendah sepanjang masa. Melihat hal ini apakah stablecoin masih aset kripto teraman untuk investasi saat ini?

Sebelum menjawab hal tersebut, perlu diketahui apa yang terjadi pada UST. Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menjelaskan, mekanisme stablecoin algoritmik memiliki kelemahan sebagai penopang sebagian besar nilai UST. Hal inilah yang menjadikan harga LUNA sangat terpengaruh oleh penurunan UST yang sangat dramatis.

Afid menuturkan, CEO Terra, Do Kwon pun mengakui model stablecoin tersebut hadir dengan beberapa pengorbanan. Faktanya, memang koin sangat terdesentralisasi. Namun, dibandingkan dengan koin seperti Tether, ia menghadapi beberapa masalah stabilitas harga, terutama jika sistemnya berada di bawah tekanan.

"Jika terlalu banyak orang yang mencoba menembus UST sekaligus, "death spiral" hipotesis dapat terjadi dengan token LUNA yang dipasangkan dengannya. Nilai LUNA akan mulai runtuh karena lebih banyak token dicetak untuk memenuhi permintaan pengguna," ujar Afid, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (14/5/2022). 

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

LUNA Tak Ada Harapan?

Ilustrasi Terra (Foto: tangkapan layar terra.money)
Ilustrasi Terra (Foto: tangkapan layar terra.money)

LUNA memiliki hubungan mutual dengan UST. Setiap ada UST diterbitkan, ada supply LUNA yang di-burn, begitu pula sebaliknya. Seharusnya secara algoritma, ketika harga UST jatuh, ada UST yang di-burn dan LUNA yang diterbitkan. Nilai Terra LUNA bisa turun, jika Terra USD dianggap tidak stabil.

"Blockchain Terra sempat berhenti untuk menghindari penyerangan governance pada jaringannya dan untuk membentuk rencana baru. Governance attack adalah kondisi di mana token yang digunakan untuk hak suara dikendalikan sebagian besar oleh satu pihak saja sehingga bisa merusak atau mengubah jaringan," kata Afid.

Untuk saat ini LUNA terlihat semakin tidak ada harapan dengan harga yang turun drastis dan kondisi keuangan perusahaan yang masih jatuh. 

Jadi jika Terra mau kembalikan lagi ke peg-nya itu UST USD 1,00, mau tidak mau haru melakukan burn UST yang supply-nya berlimpah, dan efeknya supply LUNA semakin banyak, otomatis harga LUNA akan terus anjlok sampe UST bisa stabil ke USD 1,00 lagi.

Apakah Stablecoin Masih Aman?

Drama UST dan LUNA membuat investor khawatir dan ragu atas kondisi pasar stablecoin yang sebelumnya, dianggap aman sebagai instrumen investasi, namun kini terlalu volatil.

Tidak semua stablecoin menggunakan mekanisme algoritmik seperti UST. Binance IDR (BIDR) contohnya. BIDR merupakan stablecoin berbasis Rupiah yang dapat diperdagangkan dengan aset kripto lainnya. 

BIDR menggunakan Binance Chain (BEP-2) yang dipatok ke dalam Rupiah (IDR). BIDR akan tersedia untuk pembelian langsung dan penukaran dengan harga 1 BIDR setara dengan 1 Rupiah.

Untuk menjaga kestabilannya, BIDR didukung 1:1 oleh Rupiah di rekening bank terpisah di Indonesia. BIDR akan diaudit setiap bulan oleh perusahaan audit. Laporan audit akan dipublikasikan di Tokocrypto untuk referensi bagi pengguna BIDR.

Harga atau nilai BIDR di bursa mungkin sedikit menyimpang dari Rp 1, karena kekuatan penawaran dan permintaan pasar untuk aset tersebut. Namun, penyimpangan harga tersebut akan kecil, karena arbitrase pasar akan bekerja untuk membawa harga BIDR kembali ke 1 Rupiah Indonesia.

 

Harga Kripto Senin Pagi 16 Mei 2022

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya sebagian besar kembali ke zona hijau pada Senin pagi, 16 Mei 2022. Pada perdagangan Senin pagi, cardano dan solana pimpin penguatan di antara kripto teratas lainnya.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) naik 3,84 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan, harga bitcoin masih melemah 8,23 persen. Saat ini, harga bitcoin ditransaksikan di posisi USD 31.224,34 atau sekitar Rp 456,18 juta (asumsi kurs Rp 14.610 per dolar AS).

Penguatan harga bitcoin ini diikuti harga ethereum (ETH). Harga ethereum melonjak 4,4 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, dalam sepekan, harga ethereum merosot 14,57 persen. Harga ethereum kini berada di posisi USD 2.146,60 atau sekitar Rp 31,36 juta.

Demikinian juga harga BNB berada di zona hijau. Harga BNB bertambah 4,82 persen selama 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BNB susut 12,21 persen. Kini harga BNB di posisi USD 312,01.

Harga XRP naik 4,61 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, harga XRP tersungkur 21,03 persen dalam sepekan. Saat ini, harga XRP berada di posisi USD 0,4476.

Harga Cardano melambung 10,84 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga cardano merosot 19,34 persen. Kini harga cardano di posisi USD 0,5945.

 

Harga Kripto Lainnya

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Selain itu,harga solana melesat 11,66 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga solana tergelincir 22,41 persen. Harga solana ditransaksikan di posisi USD 58,44.

Sementara itu, harga dogecoin naik 3,38 persen selama 24 jam terakhir. Harga dogecoin susut 25,48 persen dalam sepekan. Saat ini, harga dogecoin ditransaksikan di posisi USD 0,09254.

Stablecoin seperti tether naik tipis 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga tether melemah 0,10 persen. Kini harga tether ditransaksikan di posisi USD 0,9989.

Selain itu, harga USD Coin (USDC) turun terbatas 0,05 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga USD Coin menguat 0,06 persen. Saat ini harga USDC berada di posisi USD 1,00.

Harga binance USD (BUSD) melemah terbatas 0,06 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga binance USD naik 0,11 persen. Harga binance USD saat ini ditransaksikan USD 1,00.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya