Indodax Gandeng BUMN Kliring Tingkatkan Perlindungan Transaksi Investor

CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan, Indodax merupakan satu satunya pertukaran kripto yang sudah terdaftar Bappebti dan bekerjasama dengan PT KBI.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 16 Jun 2022, 16:47 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2022, 16:42 WIB
Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)
Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)

Liputan6.com, Jakarta - Indodax, salah startup pertukaran kripto lokal asli Indonesia telah menjalin kerja sama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), perusahaan BUMN yang bergerak di bidang kliring. Kerja sama ini telah berjalan dua tahun dan persentase transaksi di Indodax pun terus meningkat.

CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan, Indodax merupakan satu satunya pertukaran kripto yang sudah terdaftar Bappebti dan bekerjasama dengan PT KBI. Langkah kerja sama ini dilakukan untuk mempermudah, melindungi, dan meningkatkan pelayanan serta kenyamanan kepada para member yang akan bertransaksi aset kripto.

"Dari awal Indodax berdiri, fokus kami selalu kepada transparansi, kredibilitas dan kepuasan customer. Dengan bekerja sama kepada lembaga kliring ini, setiap dana member yang hendak masuk ke kantong Indodax, akan melalui proses verifikasi dan proses double check terlebih dahulu oleh PT KBI,” ujar Oscar dalam keterangan tertulis, Rabu (15/6/2022).

Dengan begitu, dana nasabah akan aman. Karena ada penjamin, ini membedakan Indodax dengan kripto exchange lainnya yang transaksi rupiahnya belum terverifikasi. Ini meningkatkan perlindungan kepada masyarakat yang berinvestasi kripto di Indodax” lanjut Oscar.

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia, Fajar Wibhiyadi mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya pengembangan serta inovasi bisnis yang dilakukan KBI.

"Di tengah era dunia yang terus berkembang dan berubah, tentunya KBI harus mengadaptasi segala perubahan yang ada dengan mengembangkan berbagai usaha baru. Ke depan, sebagai korporasi KBI akan terus melakukan inovasi serta mengembangkan bisnis baru lainnya,” katanya.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Lembaga Kliring Berjangka

PT Kliring Berjangka Indonesia. Dok PKBI
PT Kliring Berjangka Indonesia. Dok PKBI

PT KBI adalah Lembaga Kliring Berjangka, lembaga ini merupakan badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk pelaksanaan kliring transaksi perdagangan berjangka. 

Segala transaksi komoditas di bursa berjangka komoditas harus terlebih dahulu diverifikasi oleh Lembaga Kliring Berjangka dan sekarang KBI juga mulai melakukan pengecekan atas transaksi aset kripto di Indonesia dan Indodax menjadi perusahaan percontohan untuk meningkatkan perlindungan terhadap konsumen aset kripto. 

Proses pengecekan mencakup kesesuaian dana pemilik aset kripto, catatan perpindahan dana pada sistem pedagang fisik aset kripto, dan nominal yang tercatat pada tempat penyimpanan aset kripto.  PT KBI sebagai lembaga kliring memiliki fungsi untuk menjamin kesahihan setiap transaksi yang terjadi. 

Oscar juga menambahkan, meskipun member Indodax memiliki double proteksi, ini tidak membuat biaya trading lebih mahal. Bahkan, trading fee di Indodax tergolong murah. Indodax adalah satu-satunya pertukaran kripto di Indonesia yang saat ini memberlakukan biaya pertukaran mulai dari 0 persen atau bebas biaya.

Pasar Kripto Lesu, Intip Tips Trading dari CEO Indodax Oscar Darmawan

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, Bitcoin dan Ethereum merupakan dua aset kripto yang paling populer di seluruh dunia.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, Bitcoin dan Ethereum merupakan dua aset kripto yang paling populer di seluruh dunia.

Sebelumnya, pasar aset kripto di pertengahan 2022 ini cenderung menurun. Namun, para investor aset kripto tidak perlu merasa khawatir karena market yang sedang menurun atau biasa kita sebut sebagai market bearish tidak selamanya selalu buruk.

Berdasarkan data perdagangan Indodax pada Kamis, 12 Mei 2022 pukul 19.00 WIB, harga Bitcoin berkisar sekitar Rp 413 juta dan Ethereum di kisaran harga Rp 28 juta.

CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan penurunan harga kripto pada dasarnya terjadi karena aksi jual yang terjadi lebih banyak daripada aksi beli oleh para investor sehingga penawaran yang ada di pasar lebih banyak daripada permintaannya. 

Namun, aksi jual besar besaran ini tentu terjadi akibat sentimen negatif yang terjadi belakangan ini.

“Saya pikir sentimen negatif yang menyebabkan kripto menurun beberapa hari terakhir terjadi karena kebijakan kenaikan suku bunga The Fed. Kebijakan ini bertujuan untuk meredam inflasi di Amerika yang sedang melonjak,” ujar Oscar dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (14/5/2022).

“Oleh karena itu, tidak heran jika para “whales” (sebutan untuk investor yang berinvestasi di kripto dalam jumlah besar sehingga dampak nya bisa terasa di pasar) memilih untuk menjual aset kripto nya dan keluar terlebih dahulu,” ujar Oscar.

Melihat pasar kripto yang sedang menurun cukup signifikan, Oscar menilai investor cenderung menunggu sehingga pergerakan dari pasar kripto cenderung bergerak lambat untuk bullish kembali. 

Di masa seperti ini, ada beberapa tips trading yang bisa digunakan ketika menghadapi market yang sedang bearish.

Tips Kedua

Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)
Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)

Oscar Darmawan mengatakan, dalam trading kripto atau apapun, money management adalah hal yang sangat penting baik itu ketika kondisi market sedang bearish ataupun bullish.

“Jika seorang investor memiliki money management yang baik, maka bagaimanapun kondisi market tidak akan terlalu berpengaruh terhadap dirinya. Bahkan, jika seseorang memiliki money management buruk, ketika market sedang hijau sekalipun dia tidak akan menuai profit. Maka, seseorang perlu memiliki money management yang baik,” kata Oscar. 

Kemudian untuk tips yang kedua, investor juga bisa memanfaatkan kondisi ini dengan membeli kripto karena harganya yang sedang terdiskon. Istilah ini kerap disebut sebagai buy the dip. 

"Kondisi buy the dip ini biasa dilakukan oleh beberapa institusi investor seperti Microstrategy Inc ataupun negara El Salvador yang sudah beberapa kali membeli bitcoin untuk cadangan devisa negaranya ketika harga nya sedang terdiskon. Setelah investor membeli kripto tersebut, investor bisa menyimpan, dan menjualnya saat harganya naik nanti,” kata Oscar.

Investor Diingatkan Tetap Hati-Hati

Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)
Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)

Karena menurut Oscar Darmawan, sering kali saat penurunan market seperti ini, ada saat di mana harga Bitcoin dan lain-lain tiba-tiba meningkat drastis dan justru tidak lagi turun. 

"Artinya, penurunan seperti ini masih belum terlalu mengkhawatirkan. Para analis masih menyebutkan bahwa masih ada kemungkinan besar Bitcoin dan kripto lain naik secara tiba-tiba dan drastis. Indodax sudah pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Jika dilihat secara historis pun pattern bearish seperti ini tetap akan terjadi dan kemungkinan besar akan diikuti dengan All Time High kembali nanti,” tutur dia. 

Namun tetap, meskipun investor ingin melakukan teknik buy the dip, Oscar menyarankan agar para investor berhati hati, tetap menggunakan uang dingin, memilih aset kripto yang berfundamental bagus dan memiliki kapitalisasi besar, dan berpatokan terhadap trading plan yang sudah dibuat.

Terakhir, investor dapat melihat aset kripto lain yang tidak terpengaruh dengan turunnya harga Bitcoin. 

“Di Indodax, kami menyediakan beberapa short token seperti HEDGE dan BEAR yang merupakan short token dari Bitcoin, BNBHEDGE yang merupakan short token dari BNB, ETHHEDGE yang merupakan short token dari Ethereum, XRPHEDGE yang merupakan short token dari Ripple,” pungkas Oscar.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya