Kenalan dengan Blockchain Publik Zilliqa Pengembang Kripto ZIL Coin

Zilliqa adalah rumah bagi banyak aplikasi terdesentralisasi.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Okt 2022, 14:14 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 14:14 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Zilliqa adalah blockchain publik tanpa izin yang dirancang untuk menawarkan hasil produksi dengan kemampuan untuk menyelesaikan transaksi per detik. 

Dilansir dari Coinmarketcap, Zilliqa berusaha untuk memecahkan masalah skalabilitas dan kecepatan blockchain dengan menggunakan sharding sebagai solusi peningkatan skala lapisan kedua. 

Zilliqa adalah rumah bagi banyak aplikasi terdesentralisasi, dan pada Oktober 2020, platform ini juga memungkinkan untuk melakukan fitur staking dan yield farming. 

Pekerjaan pengembangan secara resmi dimulai di Zilliqa pada Juni 2017, dan jaringan mulai hidup pada Maret 2018. Lebih dari setahun kemudian, pada Juni 2019, platform ini meluncurkan jaringan utamanya. 

Token kripto utilitas asli Zilliqa, ZIL Coin, digunakan untuk memproses transaksi di jaringan dan menjalankan kontrak pintar.

Siapa Saja Pendiri Zilliqa?

Zilliqa pertama kali oleh Prateek Saxena, seorang asisten profesor di National University of Singapore School of Computing. Saxena dan beberapa siswa di School of Computing ini menerbitkan sebuah makalah pada 2016 yang menguraikan bagaimana blockchain yang berfokus pada sharding dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan jaringan.

Pada sekitar waktu yang sama, Saxena mendirikan Anquan Capital bersama Max Kantelia, seorang pengusaha keuangan dan teknologi seumur hidup, dan Juzar Motiwalla, mantan presiden Singapore Computer Society. 

Perusahaan ini menggabungkan Zilliqa Research pada Juni 2017 untuk mengembangkan jaringan Zilliqa, dengan mengangkat Dong Xinshu CEO-nya, Yaoqi Jia sebagai direktur teknologinya, dan Amrit Kumar sebagai direktur ilmiahnya. Ketiganya bekerja sebagai peneliti di NUS School of Computing sebelumnya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Keunikan Ziliqa

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Apa yang Membuat Zilliqa Unik?

Zilliqa mengklaim sebagai blockchain publik pertama di dunia yang sepenuhnya mengandalkan pada suatu sharding jaringan. Ini mendukungnya untuk mencapai hasil produksi tinggi dan tingkat transaksi tinggi per detik, yang memecahkan masalah skalabilitas. 

Karena setiap shard memproses transaksi secara individual, seiring dengan pertumbuhan jaringan dan jumlah shard yang meningkat, jumlah transaksi yang dapat dilayani per detik pun meningkat. 

Selain itu, catatan-catatan segera ditambahkan ke blockchain Zilliqa setelah menyambut, tidak diperlukan waktu tambahan untuk konfirmasi.

Zilliqa berusaha menjadi blockchain pilihan untuk penggunaan perusahaan skala besar, termasuk di antara industri periklanan, game, hiburan, dan keuangan serta pembayaran. Dalam makalah posisi 2018, menyatakan platform ini bertujuan untuk menyaingi metode pembayaran hak tradisional seperti VISA dan MasterCard.

Pasar Kripto Anjlok, Investor Waspada Sikap The Fed hingga Data Inflasi AS

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, pasar kripto akhirnya kembali lesu pada perdagangan Selasa pagi(11/10/2022). Hal ini juga sejalan indeks saham Amerika Serikat (AS) yang berkinerja buruk, setelah Gedung Putih memperkenalkan aturan baru yang membatasi ekspor perusahaan chip semikonduktor AS untuk menjual produknya.

Penurunan indeks saham AS membuat sedikit pengaruh ke market kripto yang jadi kurang bergairah pada pagi ini. 

Investor juga cenderung bersikap wait and see untuk menanti dua perilisan laporan utama pada pekan ini, yakni risalah rapat The Fed (minutes of meeting) September yang dirilis Rabu, 12 Oktober 2022 dan data inflasi AS September yang menyusul sehari setelahnya.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan MoM The Fed menjadi sangat penting karena bisa memberi sinyal terhadap kebijakan moneter lembaga tersebut ke depannya. 

“Apabila tetap mengerek suku bunga, maka akan mempengaruhi pergerakan aset kripto. Indikator makroenomi masih terus mempengaruhi selera risiko investor, sebuah faktor krusial bagi yang ingin masuk atau keluar dari pasar aset berisiko, termasuk kripto,” ujar Afid dalam analisis pasa harian yang diterima Liputan6.com, Selasa, 11 Oktober 2022.

Afid mengungkapkan, data Consumer Price Index (CPI) juga penting untuk pergerakan kripto. CPI ini sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi. Jika inflasi AS meningkat lebih lanjut, permintaan untuk aset kripto mungkin akan terkena dampak negatif.

Analisis Teknikal

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Dari sisi teknikal, Afid memaparkan rata-rata volume perdagangan Bitcoin juga masih berada di bawah rata-rata dalam sembilan hari terakhir. Ini mengindikasikan investor bimbang untuk bersikap bullish atau bearish. Terlihat dari fear and greed index market kripto yang masih berada di bawah level 30 dengan kategori extreme fear.

“Bitcoin kini tampak sedang menguji level supportnya untuk turun di bawah USD 19.000 atau sekitar Rp 291,7 juta. Apabila berhasil breakdown, maka target penurunan terdekat berada pada harga USD 18.958 (Rp 291 juta).

Sementara, untuk Ethereum, Afid menyebut, major support Ethereum berada pada level USD 1.128 hingga USD 1.262 yang merupakan benteng pertahanan terakhir ETH untuk menahan laju penurunan harga, apabila breakdown support terdekatnya.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya