Liputan6.com, Palembang - Taman Kambang Iwak berlokasi di antara Jalan Tasik dan Jalan Sutomo, Kota Palembang. Taman ini merupakan salah satu peninggalan Belanda di Palembang yang masih ada hingga saat ini.
Belanda meninggalkan berbagai bangunan pasca kolonialisme. Tak hanya memenuhi fungsi estetis, bangunan-bangunan tersebut juga memiliki fungsi praktis.
Advertisement
Salah satu bangunan peninggalan Belanda itu ada di Palembang, yakni Taman Kambang Iwak. Mengutip dari indonesiakaya.com, taman kota ini sudah ada sejak 1900-an.
Advertisement
Baca Juga
Pembangunan taman ini dilakukan oleh orang-orang keturunan Belanda. Fungsi awalnya adalah sebagai tampat olahraga dengan danau di bagian tengahnya. Selain sebagai penghias taman, danau buatan ini juga berfungsi sebagai tempat menampung luapan air hujan, sehingga mampu menangkal banjir.
Terkait penamaannya, kambang iwak sebenarnya berasal dari bahasa lokal yang artinya kolam ikan. Masyarakat Palembang memiliki cita-cita ingin menjadikan danau yang ada di tengah taman tersebut sebagai kolam ikan, sehingga menambah fungsi taman yang sebelumnya menjadi tempat menampung air dan penghias danau.
Cita-cita tersebut harus sejalan dengan kesadaran untuk terus melestarikan dan menjaga kebersihan danau. Dengan demikian, Taman Kambang Iwak tetap bersih tanpa meninggalkan fungsi awalnya.
Taman yang memiliki luas sekitar 5 hektare ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang terus diperbarui, seperti taman bermain anak, tempat duduk, keran air siap diminum, serta hotspot gratis. Saat ini, Taman Kambang Iwak juga sudah dilengkapi dengan area jogging track, sehingga pengunjung dapat berolahraga pagi maupun sore.
Menariknya lagi, bantaran danau di Taman Kambang Iwak banyak dijumpai tumbuhan trembesi dan pepohonan rindang lainnya. Suara burung juga kerap menambah suasana asri di taman ini.
Adapun pada bagian tengah danau terdapat jembatan yang memiliki panjang sekitar 200 meter. Jembatan tersebut membelah danau sekaligus menghubungkan Jalan Tasik dan Jalan Sutomo.
Saat akhir pekan, pengunjung Taman Kambang Iwak cenderung meningkat, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Pengunjungnga pun berasal dari berbagai komunitas, mulai dari komunitas musik, sepatu roda, skateboard, sepeda, hingga tari dan teater.
Penulis: Resla