Liputan6.com, Jakarta - Petugas polisi Brasil dan Interpol telah menangkap sekelompok tersangka pencuri kripto yang membawa senjata, pihak berwajib berhasil mengamankan tujuh orang.
Dilansir dari Coinmarketcap, Selasa (10/10/2023), berdasarkan rilis resmi dari kepolisian sipil Santa Catarina, petugas diberikan delapan surat perintah penangkapan dan empat izin penggeledahan dan penyitaan minggu lalu. Mereka menindaklanjutinya dengan serangkaian penggerebekan di kota-kota Brasil dan Argentina.
Baca Juga
Para petugas bekerja sama dengan Interpol, Kementerian Kehakiman Brasil, dan Departemen Kepolisian Federal, serta Kepolisian Federal Argentina untuk operasi besar dengan nama sandi Blockchain. Dua tersangka ditahan pada Rabu, 4 Oktober, di Buenos Aires.
Advertisement
Tersangka lainnya ditahan di negara bagian Sergipe, Brasil, pada hari berikutnya. Dua tersangka pencuri lainnya sudah ditahan karena didakwa melakukan pelanggaran terkait perampokan bank. Salah satu tersangka pencuri berhasil menghindari petugas penegak hukum dan tampaknya melarikan diri.
Petugas mencurigai para tahanan, yang semuanya merupakan warga negara Brasil, melakukan pelanggaran terkait “perampokan” dan “pemerasan”.
Polisi menduga kelompok tersebut mencuri aset kripto yang tidak disebutkan namanya senilai lebih dari USD 230.000 atau setara Rp 3,6 miliar (asumsi kurs Rp 15.728 per dolar AS) dengan membobol lokasi yang dioperasikan oleh sebuah bisnis di Praia Brava, Itajaí, dengan bersenjatakan senjata.
Pemilik bisnis dilaporkan ditahan di bawah todongan senjata, bersama keluarga dan karyawannya, selama tiga jam.
Kelompok tersebut diduga memukuli tawanan mereka dan mengancam mereka dengan kekerasan jika pemilik bisnis tidak mengirimkan kripto miliknya ke dompet yang dioperasikan oleh tersangka pencuri.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Arus Masuk Produk Investasi Kripto Sentuh Rp 1,2 Triliun, Tertinggi Sejak Juli 2023
Sebelumnya diberitakan, arus masuk produk investasi mata uang kripto mencapai USD 78 juta atau setara Rp 1,2 triliun (asumsi kurs Rp 15.707 per dolar AS) pada minggu lalu, volume tertinggi sejak Juli, menurut data manajer aset kripto CoinShares.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (10/10/2023) peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa berjangka (ETF) Ether minggu lalu di AS menarik arus masuk sedikit di bawah USD 10 juta atau setara Rp 157 miliar pada minggu pertama, menyoroti selera yang lemah, kata CoinShares dalam sebuah laporan.
Volume perdagangan untuk produk yang diperdagangkan di bursa juga meningkat sebesar 37 persen menjadi USD 1,13 miliar atau setara Rp 17,7 triliun pada minggu lalu.
Bitcoin mengambil bagian terbesar, dengan USD 43 juta atau setara Rp 675,4 miliar, atau 55 persen dari total arus masuk USD 78 juta dari minggu lalu. Solana mengalami minggu arus masuk terbesar sejak Maret 2022, dengan total USD 24 juta atau setara Rp 376,9 miliar.
Sementara itu, jumlah dana yang dikumpulkan oleh perusahaan kripto turun ke level terendah dalam tiga tahun sebesar USD 2,1 miliar atau setara Rp 32,9 triliun pada kuartal ketiga 2023, menurut perusahaan intelijen on-chain Messari.
Advertisement
Bakal Ekspansi ke Eropa, Pertukaran Kripto Kraken Akuisisi Perusahaan Belanda
Sebelumnya diberitakan, pertukaran kripto Kraken berencana mengakuisisi platform cryptocurrency yang berbasis di Belanda sebagai basis untuk ekspansi Eropa di masa depan.
Bursa yang berbasis di Amerika Serikat, Kraken, telah mengumumkan kesepakatan yang tertunda untuk mengakuisisi bursa mata uang kripto yang berbasis di Belanda, Coin Meester BV (BCM) karena perusahaan tersebut mengarahkan pandangannya pada ekspansi Eropa.
Meskipun rincian keuangan dari kesepakatan tersebut belum diungkapkan, Kraken dan BCM mengumumkan akuisisi yang akan terjadi berkat pembentukan kerangka peraturan Pasar dalam Aset Kripto (MiCA) di Uni Eropa (UE).
Pengumuman dari Kraken menyoroti rencananya untuk mengembangkan bisnisnya di seluruh Eropa, setelah memperoleh lisensi penyedia layanan aset virtual (VASP) untuk beroperasi di Irlandia, Italia, dan Spanyol.
Pernyataan dari CEO Kraken David Ripley menyoroti kekuatan ekonomi Belanda, tingginya tingkat adopsi mata uang kripto, serta budaya inovasi sebagai alasan pendorong untuk membangun basis operasi di negara tersebut.
“Akuisisi BCM akan memberikan Kraken posisi yang cukup besar di pasar Belanda dan memungkinkan klien BCM mendapatkan keuntungan dari penawaran produk yang lebih kuat,” kata Ripley dikutip dari Cointelegraph, Sabtu (7/10/2023).
Basis Klien
Salah satu pendiri dan CEO BCM Mitchell Zandwijken mengatakan basis klien yang ada akan mendapatkan keuntungan dari investasi dan inovasi Kraken yang akan dihasilkan dari akuisisi tersebut.
“Kraken adalah pionir dalam bidang ini dengan rekam jejak lebih dari satu dekade, menjadikannya pelayan sempurna bagi bisnis kami di masa depan,” ujar Zandwijken.
BCM, yang baru-baru ini berganti nama dari Bitcoin Meester, didirikan pada 2017 dan menawarkan layanan perdagangan dan staking mata uang kripto yang mencakup akses ke lebih dari 170 mata uang kripto.
Perusahaan ini terdaftar sebagai penyedia layanan cryptocurrency Belanda di De Nederlandsche Bank. Kedua perusahaan mencatat bahwa kesepakatan tersebut masih memerlukan persetujuan regulator yang mencakup izin dari Bank Sentral Belanda.
Advertisement