Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya mengalami pergerakan beragam pada Kamis, 13 Maret 2025.
Mengutip data dari Coinmarketcap, Kamis (13/3/2025) kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 1,19% dalam 24 jam dari pelemahan 6,43% dalam sepekan. Harga Bitcoin hari ini berada di level Rp 1.377.006.994,42.
Advertisement
Baca Juga
Ethereum (ETH) melemah 0,27% dalam 24 jam dan 14,13% dalam sepekan. Harga ETH sekarang berada di level Rp 31.373.119,85 per koin.
Advertisement
Harga kripto hari ini seperti stablecoin Tether (USDT) melemah hingga 0,26% dalam 24 jam tetapi masih menguat 0,77% dalam sepekan. Hal itu membuat USDT diperdagangkan seharga Rp 16.410,25.
XRP memasuki zona hijau dengan penguatan 2,77% dalam 24 jam dari penurunan 9,16% dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 36.905,94 per koin.
Harga Binance coin (BNB) naik 3,11% dalam 24 jam tetapi menurun 3,98% dalam sepekan. Harga kripto BNB kini dipatok Rp 9.348.297,73per koin.
Sementara itu, Solana (SOL) berhasil mencapai zona hijau dengan kenaikan 0,40% dalam sehari tetapi menurun 12,42% dalam sepekan. Saat ini, harga SOL diperdagangkan di level Rp 2.074.186,91 per koin.
Adapun USD Coin (USDC) menurun 0,26% dalam 24 jam tetapi masih naik 0,79% dalam sepekan. USDC hari ini berada di kisaran Rp 16.413,05.
Kemudian Cardano (ADA) menguat 1,11% dalam 24 jam terakhir dari penurunan 22,96% sepekan. Dengan begitu, harga ADA berada pada level Rp 12.087,95 per koin.
Sedangkan coin Meme Dogecoin (DOGE) menguat 4,34% dalam sehari dari pelemahan 14,47% sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.833,40 per token.
TRON (TRX) merosot 0,75% persen dalam 24 jam dan 7,61% sepekan. Harga TRON kini diperdagangkan Rp 3.658,11.
Adapun keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level Rp 44.47P, naik 1,10% dibandingkan sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Melihat Prospek Harga Bitcoin di Tengah Perang Dagang hingga Sinyal The Fed
Analyst Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengingatkan sikap The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) yang lebih dovish dapat memicu permintaan untuk aset berisiko, termasuk Bitcoin (BTC).
Fyqieh mencatat, laporan data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang akan datang dapat mengubah narasi pada Jumat malam, 28 Februari 2025.
Inflasi AS yang lebih rendah dan pendapatan serta pengeluaran pribadi yang lebih rendah dapat meningkatkan taruhan pada beberapa pemotongan suku bunga Yhe Fed pada tahun 2025.
Saat ini, aset kripto terpopuler di dunia itu diperdagangkan di sekitar USD 79.539 setelah kehilangan level support penting di USD 80.313.
"Jika tekanan jual berlanjut, BTC kemungkinan akan menguji support berikutnya di USD 76.741. Jika level ini gagal bertahan, harga bisa merosot lebih jauh ke USD 71.529, memperpanjang tren bearish yang sedang berlangsung," ungkap Fyqieh dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Sabtu (1/3/2025).
Untuk membatalkan skenario bearish ini, menurut Fyqieh Bitcoin perlu kembali melampaui kisaran USD 80.313 dan mencoba menembus kembali ke level USD 85.000.
"Jika ini terjadi, ada kemungkinan bahwa pasar akan memulai pemulihan yang lebih stabil menjelang pertengahan tahun 2025," ujar dia.
Sementara itu, meskipun kondisi pasar saat ini menunjukkan tren penurunan yang tajam, para analis masih melihat peluang bagi pasar kripto untuk bangkit lebih kuat di masa mendatang.
"Namun, ketidakpastian ekonomi global tetap menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan oleh para investor," imbuh Fyqieh.
Disebutkannya, dalam skenario Bearish, kekhawatiran perang dagang, data ekonomi AS yang lebih kuat, sikap agresif The Fed, serta resistensi terhadap Cadangan Bitcoin Strategis AS (SBR) dapat menyebabkan BTC akan terus melemah di bawah USD 80.000.
Sedangkan dengan skenario bullish atau optimis, analisis Fyqieh menunjukkan bahwa meredanya ketegangan perdagangan, inflasi AS yang lebih rendah, sinyal The Fed yang dovish, dan kemajuan SBR dapat mendorong harga Bitcoin menuju level resistensi kuat USD 90.000.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Analis Standard Chartered Ramal Bitcoin Tembus Rp 3,3 Miliar pada 2025
Sementara itu, analis kripto dari Standard Chartered memperkirakan harga Bitcoin (BTC) berpeluang mencapai USD 500.000 atau Rp8,2 miliar selama masa jabatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Optimisme ini juga terlepas aksi jual yang menenggelamkan mata uang digital terbesar di dunia itu ke level terendah dalam tiga bulan.
Mengutip CNBC International, kepala penelitian aset digital di Standard Chartered, Geoffrey Kendrick mengatakan bahwa ia yakin Bitcoin akan mencapai angka USD 200.000 atau Rp3,3 miliar tahun ini sebelum naik lebih jauh di tahun-tahun mendatang.
"Dalam ekosistem kripto, yang kita butuhkan adalah pelaku keuangan tradisional, seperti Standard Chartered, seperti BlackRock dan yang lainnya yang sekarang memiliki ETF untuk benar-benar masuk," ujar Kendrick dalam sebuah wawancara dengan CNBC.
"Seiring industri menjadi lebih terlembaga, industri ini akan menjadi lebih aman," ucapnya, seraya menambahkan bahwa hal ini akan menghasilkan lebih sedikit berita utama yang negatif, seperti peretasan senilai USD 1,5 miliar baru-baru ini pada bursa mata uang kripto Bybit.
Kendrick mengatakan katalis yang diperlukan bagi lembaga keuangan besar untuk mendapatkan kepercayaan diri untuk berinvestasi dalam bitcoin dan aset kripto lainnya adalah stabilisasi harga, serta kejelasan regulasi.
Awal pekan ini, harga Bitcoin sempat merosot ke level terendah tiga bulan di bawah USD 90.000 di tengah penurunan pasar ekuitas global. Pada hari Kamis, token tersebut diperdagangkan pada harga USD 86.418.
Angka tersebut menandai penurunan Bitcoin sekitar 20% dari level tertinggi sepanjang masa di USD 108.786, yang merupakan puncak koin tersebut pada Januari 2025, menurut data CoinGecko.
