Gandeng Mastercard, Startup Stablecoin Australia Ekspansi ke Eropa

Ekspansi ini akan memungkinkan pengguna Stables melakukan pembelian dengan USD Coin Circle di 27 negara di Eropa.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Jul 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Stables mengumumkan ekspansinya ke Eropa dalam kemitraan dengan Mastercard. Stables adalah startup pembayaran stablecoin AustraliaIlustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Startup pembayaran stablecoin Australia, Stables mengumumkan ekspansinya ke Eropa dalam kemitraan dengan Mastercard.

Melansir Cointelegraph, Selasa (22/7/224) salah satu pendiri Stables, Bernado Bilotta mengatakan bahwa ekspansi tersebut menandai langkah penting bagi perusahaannya untuk mencatat peningkatan pasar dan pelanggan baru di Eropa. 

Ia memperkirakan, pasar Stables di Eropa dua puluh kali lebih besar dari Australia.

Kemitraan baru ini akan memungkinkan pengguna Stables melakukan pembelian dengan USD Coin Circle di 27 negara di seluruh Eropa, di mana pun MasterCard diterima dan melalui vendor digital seperti Apple dan Google Pay.

Dia menambahkan bahwa stablecoin tidak lagi hanya diperuntukkan bagi mereka yang hidup dengan kripto. Sebaliknya, aset yang dipatok dalam dolar diambil oleh orang-orang biasa yang memiliki kebutuhan nyata untuk menggunakannya.

Meskipun kripto sendiri dikenal sangat spekulatif, menurut Bilotta, sangat disayangkan bahwa produk dengan "kesesuaian pasar produk” terbaik sebenarnya adalah yang paling stabil.

"Semua orang di dunia kripto membicarakan tentang Dogwifhat, hal-hal yang naik dan turun. Tetapi jika Anda melihat datanya, hal yang benar-benar sesuai dengan pasar produk adalah dolar digital," jelasnya,

Saat ini, stablecoin digunakan oleh ratusan ribu pengguna asli kripto dan non-kripto untuk perdagangan, pengiriman uang, pembayaran lintas batas, dan aplikasi pembayaran lainnya di seluruh dunia.

Bilota menyebut, masyarakat dari negara-negara yang mengalami tingkat inflasi tinggi salah satunya seperti Argentina dan Turki, serta wilayah dengan fragmentasi mata uang tingkat tinggi seperti Asia Tenggara berbondong-bondong menggunakan stablecoin sebagai alternatif yang lebih stabil.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sekilas Tentang Stables

Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar

Sebagai informasi, Stables adalah startup pembayaran stablecoin Australia yang didirikan pada tahun 2021.

Layanannya memungkinkan pengguna membeli barang sehari-hari dengan USDC melalui kartu debit digital di mana pun Mastercard diterima.

Pada Maret 2024, Stables meluncurkan kemampuan bagi pengguna untuk melakukan pembayaran pengiriman uang internasional antara Australia dan Filipina.

Kemudian pada 25 Juni, Stables, bekerja sama dengan Mastercard, mengaktifkan dukungan untuk euro pada aplikasinya, memungkinkan pengguna untuk membelanjakan USDC di sekitar 20 negara di seluruh Uni Eropa.


Australia Dinilai Masih Menjadi Pasar Kripto Ideal

Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)

Meskipun peraturan kripto di Australia tidak sejelas di Uni Eropa , yang akan memperkenalkan kerangka kerja kripto yang luas, MiCA, pada bulan Desember, Billato mengatakan Australia masih menjadi pasar yang ideal untuk membangun perusahaan kripto.

"Australia merupakan salah satu negara yang memiliki batasan regulasi tertinggi di dunia dalam hal jasa keuangan. Jadi, beroperasi di rezim berstandar tinggi berarti lebih mudah bagi kami untuk mengekspor model kami ke yurisdiksi lain," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya