Harga Kripto Hari Ini 3 Februari 2025: Bitcoin Cs Kebakaran

Harga kripto jajaran teratas bergerak melemah pada Senin, 3 Februari 2025. Harga bitcoin turun 3,3 persen pada awal pekan ini.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 03 Feb 2025, 08:09 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 08:09 WIB
Harga Kripto Hari Ini 3 Februari 2025: Bitcoin Cs Kebakaran
Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Senin (3/2/2025). (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Senin (3/2/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah. Bitcoin turun 3,31 persen dalam 24 jam dan 4,48 persen sepekan. 

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 97.434 per koin atau setara Rp 1,59 miliar (asumsi kurs Rp 16.280 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut melemah. ETH turun 8,85 persen sehari terakhir dan 10,97 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 46,7 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 6,15 persen dan 6,95 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10,07 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 11,84 persen dalam sehari dan 15,86 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 13.006 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih melemah. SOL turun 5,91 persen dalam sehari dan 15,25 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,3 juta per koin. 

XRP kembali berada di zona merah. XRP melemah 12,94 persen dalam 24 jam dan 15,59 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 41.345 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE merosot 15,28 persen dan 20,73 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 4.299 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,06 dan 0,01 persen. Ini membuat harga keduanya sama yaitu USD 0,9999.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,24 triliun atau setara Rp 52.940 triliun, melemah sekitar 4,85 persen dalam sehari terakhir.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Prediksi Gerak Harga Bitcoin

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, pasar kripto dan Saham AS melemah pasca Bank Sentral AS, The Fed, mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25 persen-4,50 persen pada Januari ini. Bitcoin sempat turun ke level USD 101.800 setelah pengumuman tersebut sebelum akhirnya berhasil pulih setelah konferensi pers pemimpin The Fed, Jerome Powell, meredakan kekhawatiran pasar.

Situasi yang sama juga terjadi di pasar saham AS dengan indeks saham AS seperti S&P 500 dan Nasdaq yang menunjukkan pemulihan pasca konferensi pers Powell yang menyatakan tidak adanya rencana untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. 

Keputusan The Fed tersebut sejalan dengan prediksi para pengamat khususnya melihat kondisi inflasi secara umum yang mengalami kenaikan signifikan berdasarkan data CPI Desember.

Namun, pernyataan kebijakan The Fed pada pertemuan tersebut menciptakan gejolak di pasar keuangan, khususnya di pasar kripto dan saham AS.

Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan, fenomena tersebut menyoroti masih tingginya sensitivitas pasar kripto dan pasar saham AS terhadap sentimen makroekonomi AS.

“Hal ini mensinyalir tingginya kekhawatiran investor terhadap potensi risiko ke depan yang mungkin dapat terjadi jika The Fed mulai kembali menaikkan suku bunga guna menekan inflasi. Risiko tersebut diantaranya seperti potensi berpindahnya dana investasi dalam jumlah besar kembali ke instrumen berisiko rendah seperti dolar dan obligasi pemerintah AS dari pasar saham dan kripto,” ungkap Fahmi, Minggu  (2/2/2025).

Peluncuran teknologi AI DeepSeek turut menjadi faktor yang semakin meningkatkan kekhawatiran tersebut sebab tantangan ke depan yang mungkin dihadapi oleh saham-saham AS yang selama ini diyakini memiliki potensi pertumbuhan tinggi seperti saham di sektor teknologi, mungkin akan meningkat.

 

Pasar Stablecoin Capai Rekor USD 200 Miliar, Sinyal Bullish untuk Masa Depan Kripto?

Ilustrasi Kripto. Foto: Freepik/Rawf8.com
Ilustrasi Kripto. Foto: Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kripto, mulai dari membelinya hingga menambang. Tapi ada cara lain yaitu melalui Faucet Kripto.Freepik/Rawf8.com... Selengkapnya

Sebelumnya, pasar stablecoin baru saja melewati tonggak sejarah baru, mencapai rekor kapitalisasi pasar sebesar USD 200 miliar. Tonggak sejarah ini menandai peningkatan signifikan sebesar USD 40 miliar sejak awal November ketika hasil pemilihan presiden AS diumumkan. Sementara itu, stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC), telah mendominasi pasar.

Menurut data dari CryptoQuant, pasar stablecoin telah mengalami pertumbuhan yang mengesankan, dengan Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) memimpin. Meningkatnya stablecoin bukan hanya tentang kapitalisasi pasarnya yang terus meningkat.

CryptoQuant menunjukkan bahwa peningkatan likuiditas yang disediakan oleh stablecoin ini dapat menjadi dorongan positif bagi pasar kripto yang lebih luas. Meningkatnya ketersediaan likuiditas berarti lebih banyak dana yang beredar di pasar.

Melansir CoinDesk, Minggu (2/2/2025), Tether, stablecoin yang dominan, saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD 139 miliar, meningkat 15% sejak November. USDC mengikutinya dari dekat, tumbuh sebesar 48% hingga mencapai kapitalisasi pasar sebesar USD 52,5 miliar.

Namun, tren likuiditas untuk kedua stablecoin tersebut juga meningkat, dengan likuiditas 30 hari USDC meningkat sebesar 20%, menandai pertumbuhan tercepatnya dalam setahun.

Bitcoin (BTC), sebagai perbandingan, telah naik lebih dari 50%, dan total pasar kripto sekarang menjadi USD 3,5 triliun dari USD 2,2 triliun, menurut metrik TradingView, Total. Bitcoin telah mencapai ATH baru sebesar USD 110K, dapat memperoleh manfaat yang signifikan dari peningkatan likuiditas ini. Dengan lebih banyak dana yang tersedia untuk diperdagangkan, Bitcoin dan aset digital lainnya dapat terus meningkat nilainya.

 

Tether Bawa Stablecoin ke Bitcoin Lewat Lightning Network

Ilustrasi tether (Foto: DrawKit Illustrations/Unsplash)
Ilustrasi tether (Foto: DrawKit Illustrations/Unsplash)... Selengkapnya

Sebelumnya, Tether mengumumkan perluasan jangkauan stablecoin ke jaringan Bitcoin melalui Lightning Network, sebuah solusi penskalaan layer 2. Perkembangan ini diungkapkan oleh CEO Tether Paolo Ardoino dan CEO Lightning Labs Elizabeth Stark pada konferensi Plan B di San Salvador, El Salvador, pada tanggal 30 Januari.

Tether, stablecoin terkemuka berdasarkan kapitalisasi pasar, akan memanfaatkan protokol Taproot Assets, yang meningkatkan fungsionalitas Bitcoin untuk mendukung aset-aset yang ditokenisasi. Lightning Labs, entitas di balik Lightning Network, telah mengembangkan teknologi untuk memfasilitasi integrasi ini.

Dengan kapitalisasi pasar yang signifikan sebesar USD 139,4 miliar, USDT Tether hampir tiga kali lipat dari pesaing terdekatnya, USD Coin Circle, yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD 53,1 miliar. Pada tahun 2024, Tether memproses transaksi senilai USD 10 triliun, mendekati volume USD 16 triliun milik Visa. Stablecoin ini dikelola di lebih dari sepuluh blockchain, seperti Ethereum, Tron, Solana, dan Avalanche.

Integrasi dengan Lightning Network diharapkan akan memungkinkan para pedagang yang menerima Bitcoin untuk juga menawarkan USDT sebagai opsi pembayaran, dengan memanfaatkan infrastruktur yang sama. Elizabeth Stark dari Lightning Labs menyatakan bahwa langkah ini akan memungkinkan jutaan orang untuk menggunakan blockchain yang paling terbuka dan aman untuk mengirim dolar secara global.

Relokasi ke El Salvador

Dia juga menekankan manfaat bagi pengguna di pasar negara berkembang, yang sering menggunakan stablecoin sebagai lindung nilai terhadap devaluasi mata uang lokal. Lightning Labs mengantisipasi bahwa integrasi ini tidak hanya akan memfasilitasi pembayaran mikro USDT di Lightning, tetapi juga mendukung transaksi antara agen kecerdasan buatan dan kendaraan otonom di masa depan.

Awal bulan ini, Tether merelokasi operasinya ke El Salvador, yang saat ini menjadi satu-satunya negara di mana Bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah. El Salvador memperkenalkan Dompet Chivo yang didukung Bitcoin Lightning Network kepada warganya pada September 2021 dan pada awalnya mewajibkan pedagang untuk menerima Bitcoin. Namun, sebagai bagian dari perjanjian pinjaman senilai USD 1,4 miliar dengan Dana Moneter Internasional, negara ini kemudian menjadikan pembayaran Bitcoin sebagai pembayaran sukarela bagi para pedagang.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya