Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Sabtu (15/2/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 1,29 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 1,67 persen sepekan.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 97.413,52 per koin atau setara Rp 1,58 miliar (asumsi kurs Rp 16.260 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) kembali menguat. ETH naik 3,26 persen sehari terakhir dan naik 5,77 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 44,55 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance Coin (BNB) turut melemah. Dalam 24 jam terakhir, BNB turun 0,75 persen, tetapi masih menguat 15,86 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10,82 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA menguat 0,34 persen dalam sehari dan 15,45 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 1.319 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih menguat. SOL naik 3,90 persen dalam sehari, dan masih menguat 6,08 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,28 juta per koin.
XRP masih berada di zona hijau. XRP naik 10,98 persen dalam 24 jam dan naik 16,38 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 44.715 per koin.
Koin meme Dogecoin (DOGE) juga kembali menguat. Dalam satu hari terakhir, DOGE naik 6,67 persen, tetapi masih menguat 12,16 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 4.480 per token.
Harga kripto hari ini untuk stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) sama-sama stabil. USDT menguat 0,02 persen ke posisi USD 1,00 dan USDC tetap di USD 0,9999 dengan perubahan 0,00 persen dalam sehari terakhir.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,26 triliun atau setara Rp 53.000 triliun, naik 2,43 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Gamestop Berencana Jajal Bitcoin
Perusahaan ritel video game GameStop (GME) baru-baru ini mengaku mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam mata uang kripto, termasuk Bitcoin (BTC).
Dilansir dari Yahoo Finance, GameStop masih dalam tahap eksplorasi dan belum membuat keputusan final mengenai investasi ini. Artinya, ada kemungkinan perusahaan tidak akan melanjutkan rencana ini. Namun, kabar tersebut sudah cukup untuk membuat para investor bersemangat, menyebabkan harga sahamnya melonjak hingga 20% setelah bel pembukaan pasar.
Meskipun demikian, setelah kenaikan tajam tersebut, saham GameStop mengalami sedikit koreksi dan kehilangan sebagian keuntungannya. Spekulasi dan Potensi Jajaki Kripto Spekulasi mengenai potensi keterlibatan GameStop dalam dunia kripto semakin menguat setelah CEO perusahaan, Ryan Cohen, mengunggah sebuah gambar di media sosial X pada akhir pekan lalu.
Dalam unggahan tersebut, Cohen terlihat bersama Michael Saylor, CEO Strategy dan sosok yang sangat dikenal dalam dunia kripto. Saylor merupakan pendukung besar Bitcoin dan telah mengaitkan perusahaannya, MicroStrategy, dengan mata uang digital tersebut.
Saat ini, MicroStrategy diketahui memiliki lebih dari 447.000 Bitcoin, menjadikannya salah satu perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia. Unggahan Cohen ini langsung memicu gelombang spekulasi di kalangan investor dan komunitas pasar keuangan.
Banyak yang berspekulasi GameStop mungkin akan mengikuti langkah MicroStrategy dalam mengadopsi Bitcoin sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Namun, hingga saat ini, GameStop belum memberikan pernyataan resmi mengenai apakah mereka benar-benar akan berinvestasi dalam mata uang kripto atau hanya sekadar menjajaki peluang tersebut.
Advertisement
Hasil Studi: Pengguna Media Sosial Punya Peluang Lebih Besar Berinvestasi Kripto
Sebelumnya, sebuah penelitian terbaru dari University of Georgia (UGA) menunjukkan semakin banyak platform media sosial yang digunakan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk berinvestasi dalam mata uang kripto.
Studi ini menemukan pengguna aktif di YouTube, X (sebelumnya Twitter), dan Reddit memiliki peluang investasi kripto lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak aktif di media sosial.
Media Sosial dan Pengaruhnya terhadap Investasi Kripto
Hasil penelitian menunjukkan hampir 50% pengguna media sosial yang disurvei telah berinvestasi dalam kripto, sementara di antara mereka yang tidak menggunakan media sosial, hanya 10% yang berinvestasi.
Data juga menunjukkan semakin banyak platform yang digunakan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka tertarik pada aset digital ini.
Platform seperti YouTube, Reddit, dan X menjadi yang paling berpengaruh karena memungkinkan diskusi panjang melalui video dan utas berbasis teks.
Sebaliknya, pengguna Instagram tampak kurang tertarik pada investasi kripto, kemungkinan karena fokus platform tersebut lebih pada konten visual daripada diskusi mendalam tentang keuangan dan teknologi.
Hasil Studi: Pengguna Media Sosial Punya Peluang Lebih Besar Berinvestasi Kripto
Sebelumnya, sebuah penelitian terbaru dari University of Georgia (UGA) menunjukkan semakin banyak platform media sosial yang digunakan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk berinvestasi dalam mata uang kripto.
Studi ini menemukan pengguna aktif di YouTube, X (sebelumnya Twitter), dan Reddit memiliki peluang investasi kripto lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak aktif di media sosial.
Media Sosial dan Pengaruhnya terhadap Investasi Kripto
Hasil penelitian menunjukkan hampir 50% pengguna media sosial yang disurvei telah berinvestasi dalam kripto, sementara di antara mereka yang tidak menggunakan media sosial, hanya 10% yang berinvestasi.
Data juga menunjukkan semakin banyak platform yang digunakan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka tertarik pada aset digital ini.
Platform seperti YouTube, Reddit, dan X menjadi yang paling berpengaruh karena memungkinkan diskusi panjang melalui video dan utas berbasis teks.
Sebaliknya, pengguna Instagram tampak kurang tertarik pada investasi kripto, kemungkinan karena fokus platform tersebut lebih pada konten visual daripada diskusi mendalam tentang keuangan dan teknologi.
Advertisement
Faktor Sosial
Profesor Lu Fan dari UGA menjelaskan faktor sosial memainkan peran penting dalam keputusan investasi. Banyak orang mulai tertarik berinvestasi setelah melihat teman, keluarga, atau bahkan selebritas membahas kripto di media sosial.
“Saat banyak orang di sekitar mereka berinvestasi, mereka merasa terdorong untuk ikut serta,” katanya, dikutip dari Cryptopotato, Rabu (12/2/2025)
Faktor Demografi dalam Investasi Kripto
Studi ini juga menemukan bahwa faktor demografi memengaruhi pola investasi. Pria dan individu dengan toleransi risiko tinggi lebih cenderung berinvestasi dalam kripto, sementara mereka yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung menghindarinya. Faktor usia juga berpengaruh, dengan investor yang lebih tua menunjukkan minat lebih rendah dibandingkan kelompok usia muda.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)