Jalankan Kebijakan Baru Eropa, Kraken dan Crypto.com Bakal Rilis Stablecoin

Kedua bursa tersebut tengah mengembangkan Stablecoin milik sendiri agar selaras dengan persyaratan peraturan Eropa.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 23 Feb 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 18:00 WIB
Ini 5 Fungsi Penting Stablecoin Bagi Investor Crypto
Stablecoin Stock Market Cryptocurrency. (iqoncept/depositphotos.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kraken dan Crypto.com berencana untuk memperkenalkan Stablecoin mereka pada tahun 2025. Langkah ini menyusul keluarnya peraturan baru Pasar Aset Kripto (MiCA) Uni Eropa.

Mengutip Cryptonews, Minggu (23/2/2025) kedua bursa tersebut tengah mengembangkan Stablecoin milik sendiri agar selaras dengan persyaratan peraturan MiCA.

Laporan Bloomberg menyebut, Kraken berencana meluncurkan Stablecoin milik sendiri yang didukung dolar melalui anak perusahaannya di Irlandia, untuk mempertahankan layanan tanpa gangguan di Uni Eropa berdasarkan peraturan MiCA.

Demikian pula, Crypto.com sedang dalam proses mengembangkan Stablecoin miliknya sendiri, yang diperkirakan akan diluncurkan pada akhir tahun 2025. Namun, rincian mengenai dukungan fiatnya belum diungkapkan.

Keputusan ini mengikuti ekspansi terbaru Kraken dan Crypto.com di semua negara anggota Area Ekonomi Eropa (EEA) setelah mendapatkan lisensi MiCA dari regulator Malta, yang memperkuat strateginya untuk menyesuaikan diri dengan persyaratan UE yang terus berkembang.

Berdasarkan peraturan MiCA yang mulai berlaku pada Januari 2025, semua penerbit Stablecoin harus memperoleh otorisasi UE untuk beroperasi.

Akibatnya, bursa mengambil langkah proaktif dengan mengembangkan Stablecoin milik sendiri daripada bergantung pada penerbit eksternal, yang banyak di antaranya belum memenuhi persyaratan kepatuhan.

Bursa kripto meningkatkan pengembangan stablecoin mereka untuk mematuhi peraturan MiCA yang ketat di Eropa.

Otoritas Sekuritas dan Pasar Eropa (ESMA) telah mengamanatkan agar semua Stablecoin yang tidak patuh dihapus dari platform perdagangan paling lambat akhir Q1 2025.

Tindakan regulasi yang tegas ini memaksa bursa untuk beralih dari penerbit Stablecoin pihak ketiga, yang penawarannya seperti USDT Tether saat ini tidak memiliki otorisasi UE yang diperlukan dan rencana kepatuhan yang komprehensif.

Sebagai tanggapan, para pemimpin industri seperti Kraken dan Crypto.com secara aktif bersiap untuk meluncurkan alternatif Stablecoin internal mereka sendiri.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Promosi 1

Menjaga Stabilitas Operasional

Ilustrasi Stablecoin. (Foto by AI)
Ilustrasi Stablecoin. (Foto by AI)... Selengkapnya

Dengan meluncurkan Stablecoin buatan sendiri, Kraken dan Crypto.com berupaya menjaga stabilitas operasional dan mengamankan akses pasar dalam lingkungan di mana pengawasan regulasi semakin intensif.

Selain Kraken dan Crypto.com, KuCoin juga mengambil langkah proaktif dengan mengajukan lisensi MiCA di Austria, memposisikan dirinya untuk beroperasi dengan lancar di seluruh Wilayah Ekonomi Eropa.

Langkah-langkah strategis ini menandakan pergeseran industri yang lebih luas menuju keselarasan dan transparansi regulasi yang lebih baik.

Seiring platform kripto beradaptasi dengan lanskap yang terus berkembang, baik investor berpengalaman maupun pendatang baru didorong untuk menilai kembali pandangan mereka tentang keuangan digital.

The Fed Desak Pemerintah AS Bikin Kebijakan Perdagangan Stablecoin

Mengenal Aset Crypto yang Stablecoin dan Aplikasi Pintu
Ilustrasi pemuda mengakses aplikasi di smartphone. (Shutterstock)... Selengkapnya

Diwartakan sebelumnya, Gubernur Federal Reserve (The Fed) Christopher Waller mendorong pemberlakuan kebijakan dan kerangka kerja yang memungkinkan bank dan nonbank di Amerika Serikat (AS) untuk menerbitkan Stablecoin.

Mengutip Cryptonews, Waller menyatakan bahwa stablecoin berpotensi memperluas jangkauan dolar AS dalam skala internasional. Namun, skala dan utilitas stablecoin akan bergantung pada serangkaian peraturan yang jelas.

Dalam sebuah konferensi di San Francisco, Waller mengatakan pasar stablecoin memerlukan kerangka kerja peraturan yang mencakup risiko stablecoin secara langsung dan penuh, sebelum lembaga keuangan dapat menerbitkannya.

"Kerangka kerja ini harus memungkinkan baik nonbank maupun bank untuk menerbitkan stablecoin yang diatur dan harus mempertimbangkan dampak peraturan pada lanskap pembayaran," kata Waller.

Sebagai informasi, stablecoin adalah mata uang kripto yang dikenal karena nilainya yang stabil dan dipatok pada mata uang fiat, yang paling umum adalah dolar AS atau surat berharga negara.

Dua stablecoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, USDT Tether, dan USDC, keduanya dipatok pada dolar AS.

Pernyataan Waller menggemakan pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Februari 2024 lalu. Saat itu, Powell menyatakan dukungan untuk penyusunan kerangka kerja stablecoin dalam sebuah pertemuan dengan Komite Layanan Keuangan DPR, menegaskan kembali komitmen untuk mengembangkan stablecoin dan Mata Uang Kripto Bank Sentral di AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya