Membingkai Cara Berpikir dan Perjuangan Penyandang Disabilitas Dalam Film Dokumenter

Film ini berjudul Crip Camp menceritakan perjuangan kaum difabel dengan bumbu humor yang menghangatkan hati.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 23 Apr 2020, 10:10 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 10:03 WIB
Crip Camp
Film dokumenter tentang revolusi disabilitas Amerika.

Liputan6.com, Jakarta Netflix luncurkan film dokumenter tentang penyandang disabilitas. Film ini berjudul Crip Camp, dengan kisah perjuangan kaum difabel dengan bumbu humor yang menghangatkan hati.

Kisah dimulai dengan rekaman pada 1971 tentang acara berkemah anggota dewan penyandang disabilitas yang tiba di Camp Jened, sebuah kamp bobrok "untuk kaum difabel", di Pegunungan Catskill, negara bagian New York.

Dilansir Disability Horizons, para peserta kemah memiliki beragam keterbatasan termasuk Spinal Bifida, Cerebral Palsy, Polio, tuna netra, tuna rungu, dan ketidakmampuan belajar.

Acara tersebut memungkinkan mereka untuk mengambil bagian dalam kegiatan sehari-hari. Mulai dari olahraga, memasak, pertemuan sosial, merokok, hingga berkencan.

Ketika acara kemah berakhir, mereka merasa sulit untuk pulang ke rumah di mana mereka merasa terisolasi dan didiskriminasi.

Inilah yang menyebabkan timbulnya kampanye untuk hak-hak sipil orang-orang difabel.

Film ini melewati 20 tahun masa protes dan negosiasi dengan pemerintah AS. Hingga Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika  akhirnya dibuat.

Simak Video Berikut Ini:


Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika

Undang-undang Penyandang Disabilitas Amerika (ADA) didefinisikan sebagai: “Undang-undang hak-hak sipil yang melarang diskriminasi terhadap orang-orang penyandang disabilitas di semua bidang kehidupan publik, termasuk pekerjaan, sekolah, transportasi, dan semua tempat publik dan swasta yang terbuka untuk umum.

Tujuan undang-undang ini adalah untuk memastikan bahwa orang-orang difabel memiliki hak dan peluang yang sama dengan orang lain.

ADA ditandatangani menjadi payung hukum oleh Presiden George H.W. Bush pada 1990 setelah hampir dua dekade kampanye dan protes oleh orang-orang difabel dan pendukung hak sipil lainnya di seluruh Amerika Serikat.

Kampanye untuk hak-hak sipil penyandang disabilitas di Amerika dimulai oleh pengguna kursi roda dan aktivis difabel Judith Heumann, yang merupakan anggota keluarga Camp Jened dan pendiri organisasi Disabled in Action.

Dia terus mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas sepanjang karirnya dan menjabat sebagai Penasihat Khusus untuk Disabilitas Internasional di Departemen Luar Negeri AS.


Proses Produksi

Produksi Crip Camp dipimpin oleh mantan peserta kemping Jim LeBrecht, yang memiliki Spinal Bifida. Ia juga seorang perancang suara pemenang penghargaan untuk film dan teater.

Film dokumenter ini juga menampilkan wawancara asli dengan alumni acara kemping lainnya, termasuk Judith Heumann, Denise Sherer Jacobson, Neil Jacobson dan Lionel je ’Woodyard.

Film ini membutuhkan waktu lima tahun untuk diselesaikan, dengan berbagai sumber penelitian. Para pembuat film berharap proyek ini akan menciptakan pemahaman publik yang lebih besar tentang orang-orang difabel dan gerakan hak-hak penyandang difabel.

Jim LeBrecht mengatakan, "Tujuan kami adalah agar kami dapat membantu membingkai ulang cara orang berpikir tentang disabilitas dan orang-orang difabel, Jika kami dapat membuat orang melihat di luar kiasan lama yang terlihat di televisi dan film dan benar-benar melihat kami untuk siapa sebenarnya kami, maka itu adalah peningkatan kehidupan bagi semua orang," seperti dikutip dari Disability Horizons.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya