Pria China Jadi Pendaki Buta Asia Pertama yang Sukses Taklukkan Puncak Gunung Everest

Zhang mengatakan dirinya terinspirasi oleh Eric Weihenmayer, seorang pendaki buta asal Amerika Serikat yang sukses mencapai puncak Everest pada 2001

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Jun 2021, 13:12 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2021, 13:12 WIB
Gunung Everest
Gunung Everest (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Zhang Hong menjadi pendaki buta asal Asia pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest. Hal itu membuatnya termotivasi untuk mencapai semua puncak tertinggi di tujuh benua serta pergi ke Kutub Utara dan Selatan.

Pria 44 tahun asal Tiongkok itu pun menjadi pendaki tunanetra ketiga yang mencapai puncak tertinggi di dunia itu dan diakui secara internasional.

Zhang sendiri mencapai puncak Gunung Everest pada 24 Mei lalu dan kembali dengan selamat ke Kathmandu. Ia menempuh perjalanannya bersama para pemandu dan beberapa orang Sherpa.

Dilansir dari AP News pada Selasa (1/6/2021), Zhang mengatakan dirinya terinspirasi oleh Eric Weihenmayer, seorang pendaki buta asal Amerika Serikat yang sukses mencapai puncak Everest pada 2001.

Setelah Weihenmayer, seorang pendaki buta asal Austria pun kemudian berhasil mencapai puncak Gunung Everest.

"Saya pikir ada begitu banyak orang tunanetra lain di seluruh dunia dan juga di Asia, dan saya berharap apa yang saya lakukan dapat menjadi inspirasi bagi mereka," kata Zhang.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Berlatih Selama Lima Tahun

FOTO: China Ukur Ulang Tinggi Gunung Everest
Tim pembangunan jalan membuat rute menuju sebuah kamp pada ketinggian 7.028 meter di Gunung Qomolangma atau Gunung Everest di Daerah Otonom Tibet, China, Minggu (10/5/2020). Teknologi canggih akan dilibatkan dalam pengukuran kali ini. (Xinhua/Sun Fei)

Zhang mengalami kebutaan saat dirinya masih berusia 21 tahun akibat Glaukoma. Pria ini akhirnya bekerja sebagai seorang tukang pijat di sebuah rumah sakit di Tibet dan tinggal bersama sang istri.

Selama lima tahun sebelum pendakian ke Everest, Zhang berlatih dengan membawa tas berisi berat 30 kilogram menaiki tangga rumah sakit tempatnya bekerja. Dia juga mendaki beberapa puncak di China.

Zhang mengatakan bahwa selama pendakian di Everest, dia kesulitan menavigasi jalan yang licin dan bergerak di sekitar es karena angin yang kencang.

Pada Mei lalu, pemerintah Nepal telah membuka gunung Everest bagi pendaki asing setelah sisi utara yang berada di Tiongkok ditutup karena pandemi COVID-19.

Zhang mengatakan dia dan semua timnya sudah divaksinasi sebelum ekspedisi dimulai, serta memiliki kamp yang terpisah untuk menjauhkan mereka dari pendaki lainnya.

Setelah sukses menaklukkan Gunung Everest, Zhang pun mengungkapkan keinginannya dalam beberapa tahun ke depan.

"Saya pribadi berencana mencoba 'grand slam' dalam beberapa tahun ke depan, tujuh puncak di seluruh dunia di tujuh benua, serta Kutub Utara dan Selatan," katanya.


Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya