Lolos Seleksi Skenario Film, Penyandang Tunanetra Asal Sidoarjo Punya Spirit Inklusif dalam Karyanya

Harapan penyandang tunanetra asal Sidoarjo, Jawa Timur, Abdul Majid untuk memasuki dunia industri film tanah air kini terbuka semakin lebar.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Jul 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2021, 10:00 WIB
Abdul Majid, penyandang tunanetra belajar bikin skenario film. Foto: Abdul Majid.
Abdul Majid, penyandang tunanetra belajar bikin skenario film. Foto: Abdul Majid.

Liputan6.com, Jakarta Harapan penyandang tunanetra asal Sidoarjo, Jawa Timur, Abdul Majid untuk memasuki dunia industri film tanah air kini terbuka semakin lebar.

Pasalnya, ia menjadi salah satu peserta kompetisi skenario film (SCENE 2021) yang karyanya lolos untuk mengikuti inkubasi nasional.

SCENE 2021 merupakan ajang perfilman nasional yang akan digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) pada 21 Agustus hingga 2 September 2021 di Bogor Jawa Barat.

Sebagai salah satu dari 14 peserta yang dinyatakan lolos untuk mengikuti masa inkubasi selama dua minggu, Majid mengaku senang dan sangat bersyukur.

“Ya untuk masuk ke inkubasi, skenario film yang sudah di mastering pada SCENE 2021 kota Surabaya, Bandung, Padang, dan Makassar harus melewati kurasi dari para mentor dan dewan juri,” katanya kepada kanal Disabilitas Liputan6.com, ditulis Rabu (28/7/2021).

Simak Video Berikut Ini

Proses Menulis Skenario

Sebagai penyandang disabilitas netra, ada tantangan tersendiri dalam menulis sebuah skenario film yang harus menggunakan bahasa visual, lanjut Majid.

“Namun dengan belajar, melakukan riset dan bantuan seorang pembisik (whisper angel) untuk memahami scene yang ada di sebuah film maka hambatan itu dapat diatasi,” paparnya.

Selain itu, peran para mentor dalam mentransfer keilmuan, pengalaman dan bimbingan teknis dalam menulis sebuah skenario cerita sesuai standar industri film sangat dibutuhkan oleh seluruh peserta.

Hal yang paling esensial juga menurutnya adalah kolaborasi dengan peserta lain ketika bertukar gagasan dalam penyusunan cerita. Padahal, mereka juga sedang bersaing mendapatkan tiket inkubasi.

“Inilah spirit sportifitas dan sikap saling membantu yang ditunjukkan oleh peserta SCENE,” paparnya lagi.

Harapan Majid

Majid berharap melalui kesempatan mengikuti masa inkubasi, dirinya akan lebih dekat dengan industri film tanah air.

Ketua organisasi disabilitas Sidoarjo LIRA Disability Care ini juga akan memanfaatkan kesempatan inkubasi untuk mengkampanyekan isu-isu inklusi sosial lewat industri film.

Ke depannya, dia akan mengajak kawan-kawan sesama penyandang disabilitas yang ada di Indonesia agar dapat mengikuti ajang SCENE pada tahun-tahun yang akan datang.

Sebelumnya, acara pengumuman peserta yang akan mengikuti masa inkubasi digelar secara daring pada Sabtu 25 Juli 2021.

Acara tersebut dihadiri Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf, Syaifulloh Agam. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa pihaknya akan mengakomodasi semua cerita yang telah ditulis dan dikurasi oleh tim mentor.

Nantinya, cerita-cerita tersebut akan dimasukkan ke dalam katalog film Kemenparekraf dan akan didistribusikan ke production house.

“Siapa tahu judul mereka akan diminati dan di produksi,” kata Syaifulloh.

Dia juga berpesan kepada seluruh peserta, agar tidak hanya terlarut dalam menuangkan ide gagasan menulis skenario film saja. Namun juga mengingatkan untuk melihat dan menganalisis data industri film agar nantinya karya yang akan di produksi dapat sesuai dengan kebutuhan industri dan permintaaan pasar.

 

 

 

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya