FDA Peringatkan Bahaya Pelampung Leher pada Bayi Berkebutuhan Khusus

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperingatkan bahwa orang tua harus menghindari penggunaan pelampung leher untuk bayi dengan kebutuhan khusus atau keterlambatan perkembangan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Jul 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi bayi ABK berenang. Photo by Terry Jaskiw on Unsplash
Ilustrasi bayi ABK berenang. Photo by Terry Jaskiw on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperingatkan orangtua untuk menghindari penggunaan pelampung leher untuk anak kebutuhan khusus atau keterlambatan perkembangan.

Dilansir dari WebMD, hal ini dilatarbelakangi oleh sebuah perusahaan yang telah mengiklankan pelampung leher bayi memiliki manfaat kesehatan bagi anak-anak dengan masalah fisik dan perkembangan, meskipun kurangnya bukti untuk klaim tersebut.

Perusahaan, yang tidak disebutkan FDA, mengklaim bahwa terapi air dengan pelampung dapat membantu bayi dengan kebutuhan khusus, seperti mereka yang menderita spina bifida, untuk meningkatkan tonus otot, meningkatkan fleksibilitas dan jangkauan gerak, dan membangun kapasitas paru-paru, di antara manfaat lainnya.

Tetapi pejabat FDA menyampaikan, penggunaan pelampung leher yang salah dapat menyebabkan cedera serius dan kematian. Setidaknya satu bayi telah meninggal, dan satu dirawat di rumah sakit, setelah menggunakan pelampung, katanya.

Produk pelampung berbentuk seperti cincin dari plastik yang ditiup dan dikenakan di leher bayi, memungkinkan mereka mengapung bebas di air. Beberapa dari produk ini dipasarkan untuk bayi berusia 2 minggu, serta untuk bayi prematur. Tetapi FDA mengatakan keamanan dan efektivitas produk untuk anak-anak ini belum terbukti.

“(Pelampung) belum dievaluasi oleh FDA dan kami tidak mengetahui adanya manfaat yang ditunjukkan dengan penggunaan pelampung leher untuk intervensi terapi air,” kata badan tersebut dalam pernyataan 28 Juni.

Sementara cedera dan kematian akibat pelampung leher jarang terjadi, FDA mengatakan keluarga dan pengasuh harus menyadari bahwa insiden ini dapat terjadi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Memicu ketegangan leher bayi

Sejak lama dokter anak tidak merekomendasikan penggunaan pelampung leher bayi ini. Seperti dilansir WebMD, perangkat ini bisa memicu ketegangan leher pada bayi.

"Tidak ada manfaat yang terbukti untuk menggunakan pelampung leher bayi dan ada risiko yang terkait dengannya," kata seorang dokter anak di gawat darurat di Nationwide Children's Hospital, Columbus, Ohio, Sarah Denny MD.

American Academy of Pediatrics sendiri menyatakan dengan tegas bahwa bayi tidak memerlukan perangkat apapun, bahkan saat berenang. Sebab, yang terpenting adalah kedekatan dan kewaspadaan orangtua.

Instruktur renang anak juga tidak mendukung penggunaannya. "Kami tidak akan merekomendasikan penggunaan pelampung leher bayi. Seharusnya peran orangtua yang mengawasi saat anak berada di dalam air," kata Direktur eksekutif U.S. Swim School Association, Lisa Zarda.

Anak berisiko tenggelam

 

Setiap pelampung berisi udara dan berpotensi kempes, sehingga membuat anak-anak berisiko tenggelam. "Aktivitas ini dapat menjadi sebuah perangkap mematikan. Pelampung yang dijahit tidak kencang bisa kempes dan menyebabkan bayi Anda terluka," kata mantan anggota American Academy of Pediatrics (AAP), Kyran Quinlan, mengutip Good Housekeeping.

Pelampung leher bayi pertama kali mulai populer beberapa tahun yang lalu. Orang tua sekarang banyak menggunakannya untuk bayi di bak mandi, kolam renang dan bahkan "spa bayi".

 

Anak bisa bergerak bebas tanpa pelampung leher

"Walaupun penggunaan pelampung pada orang dewasa bisa membantu mengusir stres, ini bukan hal yang dibutuhkan bayi secara fisik atau emosional. Aktivitas ini benar-benar bertentangan dengan esensi berenang bayi, yaitu kontak manusia.  Lebih baik bergaul dengan anak Anda sehingga mereka dapat menjelajahi air di lingkungan yang aman, santai, dan menyenangkan," kata anggota Asosiasi Guru Renang, Kayle Burgham dalam sebuah pernyataan.

Anda tidak perlu menghindari kolam. Walau para ahli tidak merekomendasikan program berenang bayi secara formal, Anda dapat dengan aman menikmati aktivitas air dengan bayi.

Namun penting untuk diingat, orangtua tetap harus memperhatikan bayi, sekaligus menghindari gangguan yang dapat menarik perhatian sehingga Anda lengah.

Pelampung leher bayi merupakan salah satu tren yang seharusnya dilewatkan oleh orangtua, karena tren ini dapat membahayakan si kecil. 

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya