Penggunaan Tangan atau Kaki Palsu Bantu Pemulihan Penyakit Lebih Cepat

Menurut para pakar, prostetik membantu banyak pasien, termasuk mereka yang lahir dengan disabilitas,

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Nov 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi disabilitas. Image by Pixabay
Ilustrasi disabilitas. Image by Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Prostetik dan ortotik adalah cabang ilmu kedokteran yang menjamin rehabilitasi fisik penyandang disabilitas.

Menurut para pakar, prostetik membantu banyak pasien, termasuk mereka yang lahir dengan disabilitas, atau pun kehilangan anggota tubuhnya karena kecelakaan, dan mereka yang harus menjalani amputasi karena penyakit seperti diabetes.

"Prostetik juga membantu dalam proses penyembuhan, kata dokter saat berbicara di acara yang diadakan untuk menandai hari pertama International Day of Prosthethics dan Orthotics," seperti dilansir dari Hindustan Times, Minggu (13/11/2022).

Acara tersebut diselenggarakan oleh departemen kedokteran fisik dan rehabilitasi (DPMR) dan tahun ini diadakan di King George's Medical University (KGMU), pada hari Sabtu lalu.

“Kami merawat lebih dari selusin pasien amputasi kaki diabetik setiap bulan. Dalam beberapa kasus, kami menyediakan pasien dengan kaki palsu atau kaki lunak untuk mendukung penyembuhan cepat,” kata Shagun Singh, penanggung jawab lokakarya di DPMR.

“Selain mereka yang lahir dengan kelainan bentuk anggota tubuh atau mereka yang kehilangan anggota tubuh karena kecelakaan, pasien gangren, kanker tulang, nekrosis, penyakit iskemik (yang suplai pembuluh darahnya terhenti) juga dirawat oleh departemen kami,” tambah Singh.

Ia melanjutkan, “Karena kemajuan teknologi, telah terjadi perkembangan yang menakjubkan di bidang ini dalam dua dekade terakhir. Akibatnya, telah terjadi banyak perubahan dalam teknologi kaki palsu dan alat bantu untuk penyandang disabilitas. Beberapa jenis prostesis yang dioperasikan komputer, kosmetik, kaliper berteknologi tinggi sedang dibuat hari ini.”

 

Robotika Akan Membantu Penyandang Disabilitas

Penggunaan robotika di bidang ini juga merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang pasti akan melahirkan reformasi di masa mendatang. Itu akan membuat kehidupan penyandang disabilitas menjadi sederhana dan mudah, tambah Singh.

Sementara itu, profesor AK Gupta, ketua departemen, DPMR KGMU, mengatakan bahwa peran profesional prostetik dan ortotik telah merintis dan terpuji dalam memastikan rehabilitasi fisik dan sosial divyang.

Peluang Bisnis Pakaian Adaptif untuk Difabel

CIONIC, perusahaan pakaian ramah disabilitas yang berbasis di San Francisco di balik Cionic Neural Sleeve yang inovatif, mengumumkan bahwa mereka telah menerima investasi sebesar $12,5 juta (Rp 190,7 miliar) dalam Series A financing.

Dilansir dari Forbes, Cionic didirikan pada tahun 2018 oleh inovator teknologi Jeremiah Robison, yang termotivasi oleh perjuangan putrinya yang masih kecil penyandang cerebral palsy. Cionic Neural Sleeve sangat berbeda dengan yang lain di pasaran saat ini.

Keistimewaan Pakaian

Keistimeraannya ada di dalam pakaian legging yang menggunakan teknologi stimulasi listrik fungsional (FES). Jadi fungsi stimulasi listrik ini mendorong seseorang dengan stroke, cedera tulang belakang dan multiple sclerosis tetap dapat bergerak. 

Putaran pendanaan terbaru ini dipimpin oleh BlueRun Ventures, dengan partisipasi dari Caffeinated Capital, EPIC Ventures, JobsOhio Growth Capital Fund, dan LDV Capital dan memberikan kontribusi signifikan ke pot pendanaan sebesar $23 juta (Rp 350,9 miliar) yang telah dikumpulkan perusahaan hingga saat ini.

Teknologi yang dapat dioperasikan dengan smartphone ini sudah mendapat izin FDA sejak awal tahun 2022. Pendanaan ini diharapkan akan membantu perusahaan dalam mempercepat uji coba penelitian dan meningkatkan timnya dalam fungsi-fungsi penting seperti R&D, teknik, operasi, pemasaran, dan layanan pelanggan.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya