Hamas Bebaskan 5 Sandera Israel dari Jalur Gaza

Pembebasan sandera Israel terbaru ini berlangsung di sejumlah lokasi.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 22 Feb 2025, 19:27 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2025, 19:27 WIB
Sandera Israel yang Diculik Hamas
Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, melaporkan 60 warga Israel yang disandera milisi meninggal dunia dalam serangan udara Tel Aviv di Jalur Gaza sejak konflik pecah 7 Oktober lalu. (AHMAD GHARABLI/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gaza - Hamas membebaskan lima sandera dan dijadwalkan untuk melepaskan satu lagi dari Jalur Gaza pada Sabtu (22/2/2025) sebagai pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina. Pembebasan sandera ini terjadi setelah Israel mengonfirmasi bahwa jenazah yang diserahkan beberapa jam sebelumnya adalah benar Shiri Bibas.

Eliya Cohen (27), Omer Shem Tov (22), dan Omer Wenkert (23), yang semuanya diculik dari lokasi festival musik Nova dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di selatan Israel telah diserahkan kepada Palang Merah untuk dibawa ke pasukan Israel. Demikian dikutip dari Al Arabiya.

Sejumlah besar militan yang mengenakan penutup wajah berjaga di tengah kerumunan yang berkumpul untuk menyaksikan serah terima tersebut.

Di lokasi terpisah, tepatnya di Rafah, Gaza Selatan, Tal Shoham (40) dan Avera Mengistu (39) dibebaskan lebih awal.

Sandera keenam, Hisham Al-Sayed (36), diperkirakan akan dibebaskan di Kota Gaza.

Al-Sayed dan Mengistu telah ditahan oleh Hamas sejak mereka masuk Jalur Gaza atas kehendak sendiri sekitar satu dekade lalu. Shoham diculik dari Kibbutz Be'eri bersama istri dan dua anaknya, yang dibebaskan dalam gencatan senjata singkat pada November 2023.

Keenam orang ini adalah sandera hidup terakhir dari 33 sandera yang dijadwalkan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari. Sekitar 60 sandera lainnya, kurang dari separuhnya diyakini masih hidup, tetap berada di Jalur Gaza.

Pembebasan sandera, yang telah melibatkan seremoni di mana sandera dibawa ke panggung dan beberapa diminta berbicara, mendapat kritik yang semakin meningkat, termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mengutuk pemajangan sandera.

Hamas menanggapi kritik tersebut pada Sabtu, dengan menyebut upacara itu sebagai simbol kesatuan Palestina yang khidmat.

Sebagai imbalan pembebasan para sandera, Israel diperkirakan akan membebaskan 602 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Menurut Hamas, mereka akan mencakup 445 warga Palestina di Jalur Gaza yang ditangkap oleh pasukan Israel selama perang dan puluhan narapidana yang sedang menjalani hukuman panjang atau seumur hidup.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya