7 Langkah Kecil Membuat Perjalanan Lebih Nyaman bagi Anak Autisme

7 tips berikut ini tak hanya bermanfaat bagi mereka yang memiliki anak dengan disabilitas perkembangan seperti autisme, tetapi juga bisa diterapkan untuk semua keluarga.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 16 Mar 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi deteksi awal autisme pada anak
Ilustrasi 3 Menit Deteksi Awal Autisme pada Anak. Photo by Sandy Millar on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Melakukan perjalanan dengan anak autisme, seringkali perlu pertimbangan untuk memastikan liburan yang sukses.

Itulah sebabnya bagi banyak orang tua dari anak-anak dengan anak-anak dengan kelainan saraf, gagasan bepergian bisa begitu menakutkan sehingga mereka bahkan mungkin tidak mencobanya. Namun setiap keluarga berhak untuk bepergian, tegas Dawn M. Barclay, pakar perjalanan.

Dalam bukunya, Barclay mewawancarai psikolog, agen perjalanan, orang tua, dan lainnya untuk membuat panduan perjalanan bagi keluarga dengan kebutuhan khusus. Dengan praktik terbaik untuk menavigasi perjalanan udara, perjalanan kereta api, jelajah, hotel, restoran, dan banyak lagi, ada banyak informasi dalam bukunya untuk semua jenis skenario dan masalah; tetapi di sini ada tujuh penyesuaian perjalanan yang menurut pakar dapat mempromosikan pengalaman liburan yang menyenangkan.

Dilansir dari Purewow, 7 tips berikut ini tak hanya bermanfaat bagi mereka yang memiliki anak dengan disabilitas perkembangan, tetapi juga bisa diterapkan untuk semua keluarga.

1. Mulai dari yang Kecil

Lakukan perubahan aktivitas secara bertahap, kata Barclay. “Mulailah dengan berjalan dan mengamati sekitar meskipun hanya ke warung. Kemudian perjalanan sehari, dua hari dan seterusnya sampai melakukan perjalanan naik pesawat dan pengalaman baru,” tulisnya.

Kebun binatang adalah tamasya yang sempurna untuk anak-anak autisme, lanjut dia. Selain itu, perkebunan atau pertanian juga ide menarik dengan aktivitas seperti memetik apel di kebun setempat, mendaki atau bersepeda bersama, atau bahkan sekadar mendirikan tenda dan tidur di halaman belakang.

 

2. Buat Jadwal

Persiapkan jadwal terperinci dari rencana perjalanan untuk anak Anda (termasuk banyak waktu istirahat) dan jelaskan setiap lingkungan yang akan dihadapi.

“Perkenalkan ide perjalanan menggunakan maskapai jauh hari dari sebelum keberangkatan melalui cerita, buku bergambar, permainan peran, atau hanya kunjungan awal ke bandara," kata Barclay.

Hal yang sama berlaku untuk bentuk perjalanan lainnya—Barclay menyarankan untuk mengunjungi terminal penumpang sebelum perjalanan kereta, misalnya, agar anak dapat merasakan stasiun, melihat kereta, dan mendengar suara yang terlibat.

 

3. Singkirkan Rangsangan yang Berpotensi Memicu Spektrum

Ada baiknya mengantisipasi potensi overstimulasi dan memperkenalkan beberapa pengalaman sensorik yang lebih baru sebelumnya.

“Jika cuaca di tempat tujuan Anda membutuhkan pakaian yang berbeda dengan di rumah, berlatihlah mengenakan pakaian ini sebelum berangkat.” Atau jika anak Anda belum pernah merasakan pantai sebelumnya, perkenalkan seperti apa rasanya pasir sebelum berangkat ke perjalanan Anda. Untuk toilet umum, siapkan headphone peredam bising dan catatan tempel untuk memasang sensor toilet otomatis.

 

4. Kemas “Tas Ajaib”

Simpan tas khusus dengan barang-barang yang dirancang untuk mengusir kebosanan, kewalahan, atau kelelahan yang mudah dijangkau saat dalam perjalanan. Itu dapat berupa headphone peredam bising, tas Ziploc ukuran camilan dengan makanan rendah/tanpa gula (seperti popcorn, sereal, wortel cangkir, kerupuk hewan), pakaian ganti, perlengkapan seni, banyak Band-Aids dan obat-obatan.

 

5. Staf Siaga

“Jangan menganggap akomodasi kebutuhan khusus akan ditawarkan—Anda harus memintanya. Dukung hak-hak anak Anda kapan pun diperlukan.”

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan agen perjalanan yang ramah autisme. Atau Anda dapat membuat catatan di reservasi untuk akomodasi khusus yang mungkin diperlukan.

 

6. Carilah Destinasi yang Ramah Autisme atau Bersertifikat Autisme

Untuk menemukan destinasi ramah autisme, lihat AutismTravel.com, situs web ini menawarkan daftar terbaru di tempat-tempat yang ditetapkan sebagai Pusat Autisme Bersertifikat (CAC) atau Pusat Autisme Bersertifikat Lanjutan (ACAC).

Beberapa contoh diantaranya Sesame Place di Pennsylvania, SeaWorld Orlando di Florida dan Nickelodeon Universe di Mall of America di Minnesota, semuanya adalah CAC.

 

7. Tetapkan Harapan Anda Sendiri

“Anak yang memiliki otak neurodivergen dapat membayangkan keadaan baru dengan kreativitas, hasrat, intuisi, humor, dan kebaikan yang tak tertandingi,” tulis Dr. Ellen Littman, seorang psikolog klinis berbasis di New York yang berspesialisasi dalam ADHD.

Ia mencatat bahwa liburan keluarga terbaik terjadi ketika orang tua memprioritaskan kebutuhan anaknya— terlepas dari diagnosis apa pun atau kekurangannya.

Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga
Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya