Laura Aurelia Atlet Disabilitas yang Jadi Kebanggaan Kampus UGM, Lulus dari Fakultas Psikologi

Gadis usia 24 ini merupakan mahasiswa unggulan yang telah meraih banyak prestasi baik secara nasional maupun internasional di bidang olahraga.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Sep 2024, 14:57 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2024, 14:55 WIB
Kenalan dengan Laura Aurelia Atlet Disabilitas yang Jadi Kebanggaan Kampus UGM, Kini Lulus dari Fakultas Psikologi
Kenalan dengan Laura Aurelia Atlet Disabilitas yang Jadi Kebanggaan Kampus UGM, Kini Lulus dari Fakultas Psikologi. Foto: UGM.

Liputan6.com, Jakarta Laura Aurelia Dinda Sekar Devanti adalah mahasiswi disabilitas yang baru merampungkan studinya di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Gadis usia 24 ini merupakan mahasiswa unggulan yang telah meraih banyak prestasi baik secara nasional maupun internasional di bidang olahraga.

Selama kuliah, selain sibuk belajar di Fakultas Psikologi UGM, Laura juga aktif sebagai atlet olahraga yang kerap tampil di ajang besar. Laura pernah menorehkan prestasi di kancah internasional dengan meraih dua medali emas dari World Para Swimming Championship di Berlin pada 2018.

Sebelumnya, ia pernah pula mendapat dua medali emas di ASEAN Para Games Malaysia 2017. Serta mendapat medali di Peparnas Papua tahun 2021.

Di 2024 ini, ia membawa tiga medali emas di kejuaraan olahraga Tuna Daksa dan Netra di Provinsi DKI untuk kategori 50 meter gaya kupu-kupu, 50 meter gaya punggung dan 50 meter gaya bebas.

Sebagai atlet, prestasi Laura dalam olahraga renang dinilai mengesankan. Ketertarikannya terhadap renang telah muncul sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Uniknya, sejak kecil Laura merasa tertarik dengan sisi kompetitif di olahraga renang.

“Aku mulai suka renang mungkin sejak SD kelas 4. Tapi, bukan renangnya sendiri yang aku enjoy waktu itu, melainkan sisi kompetitifnya. Awalnya renang karena asma, tapi lama-lama aku jadi suka kompetisinya,” jelasnya usai wisuda, Rabu, 28 Agustus 2024 mengutip laman resmi UGM.

Kompetisi Pertama Laura dan Medali Plastiknya

Momen yang paling berkesan menurutnya selama berkarier menjadi atlet adalah pada saat kompetisi pertamanya. Di mana ia berhasil mendapatkan medali yang terbuat dari plastik.

Meski begitu, medali plastik itu telah menjadi motivasi terbesarnya untuk terus berkompetisi hingga sekarang.

“Waktu pertama kali aku menang tuh dapat medali plastik aja, lomba antar kota. Terus diumumkan di sekolah, rasanya aku dapat motivasi yang besar untuk pengen ikut lomba renang lagi,” ujar Laura.

Sebagai anak tunggal, kedua orangtuanya sangat mendukung apa yang Laura inginkan, di bidang olahraga maupun akademik. Ayah Laura juga masih tetap mendukung Laura untuk mengejar prestasi akademiknya. Meski tak mudah, Laura mampu menemukan solusi terbaik untuk dapat menyeimbangkan keduanya.

Dengan ketekunan dan pengelolaan waktu, ia berhasil menjalani masa kuliahnya tanpa mengorbankan kariernya sebagai atlet.

“Aku tipenya suka menjadwal. Jadi, kalau ada tugas, aku lebih suka kerja di kampus dulu. Setelah itu kan latihan renang, terus malamnya tinggal melanjutkan apa yang perlu aku kerjakan,” paparnya.

Tantangan Selama Kuliah

Selama menjalani perkuliahan, Laura telah menghadapi berbagai tantangan. Salah satu yang terberat adalah menyeimbangkan antara tuntutan akademik dan latihan renang yang intens.

“Tantangan terbesarnya adalah ketika kita mau benar-benar fokus di satu hal, mau tidak mau harus ada hal yang dikorbankan. Aku harus cuti setengah semester waktu pelatnas, jadi IP-ku nggak terlalu bagus,” katanya.

Meski baru saja merayakan kelulusannya, Laura juga sudah bersiap untuk menghadapi tantangan berikutnya. Ia masih aktif mempersiapkan diri untuk Peparnas di Solo pada Oktober mendatang.

“Peparnas ini setara dengan PON, lombanya juga di daerah deket-deket kampung halamanku (Surakarta), di Karanganyar,” jelasnya.

Rencana Masa Depan

Setelah lulus, Laura juga menyampaikan bahwa ia tidak berniat untuk berhenti. Ia memiliki rencana yang jelas untuk masa depannya, termasuk melanjutkan karier di dunia renang serta mengejar profesi di bidang psikologi.

“Renang pasti lanjut, karena itu passion-ku. Tapi, aku juga ingin mengejar profesi psikolog,” ujarnya.

Ia juga menekankan betapa pentingnya menginvestasikan waktu dan usaha pada bidang yang benar-benar diminati.

”Investasikan waktu dan uang kamu di bidang yang tepat. Jangan takut mencoba sesuatu, karena sekalipun gagal, at least kamu sudah mencoba, dan kamu nggak akan menyesal di kemudian hari,” pesan Laura.

Infografis Besaran Bonus Atlet dan Pelatih Indonesia Peraih Medali Paralimpiade Paris 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Besaran Bonus Atlet dan Pelatih Indonesia Peraih Medali Paralimpiade Paris 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya