Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda pernah berbelanja pakaian di Abercrombie & Fitch? Apa yang Anda pikirkan saat mendengar nama brand fashion asal Amerika tersebut? Tak keliru jika yang muncul di kepala Anda tentang Abercrombie adalah pria-pria bertelanjang dada yang hadir saat pembukaan gerai barunya atau juga foto-foto fashion nan seksi yang ada di dalam gerai-gerai tersebut.
Hal-hal sensual memang tampak menjadi strategi penjualan dan identitas Abercrombie yang dulu. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, cara pemasaran produk fashion seperti itu tampaknya tak lagi membuahkan hasil.
Angka penjualan Abercrombie pada tahun 2016 jatuh menjadi 15,2 juta dolar Amerika atau setara 202,1 miliar rupiah dari tahun sebelumnya sebesar 72,8 juta dolar Amerika atau sekitar 968 miliar rupiah. Brand fashion Abercrombie pun terpaksa harus menutup 54 gerainya.
Advertisement
Strategi Baru
Merespons hal tersebut, Abercrombie bertekad untuk mengubah citra diri dengan tak lagi memproduksi foto-foto iklan produk fashion yang terlampau seksi. Perubahan pun juga dilakukan pada koleksi-koleksi Abercrombie saat ini.
Melansir halaman Business Insider pada Selasa (30/1/18), brand fashion tersebut baru-baru ini merilis koleksi busana anak-anak netral gender atau dapat dikenakan oleh anak laki-laki dan perempuan.
Bernama “Everybody Collcetion”, koleksi tersebut berisi 25 produk yang dijual secara online maupun di gerai-gerai Abercrombie. Rancangan-rancangan busana anak itu hadir hanya dalam satu ukuran dengan rentang harga 19,95 dolar Amerika atau sekitar 265 ribu rupiah untuk kaus hingga 69,95 dolar Amerika atau setara 930 ribu rupiah untuk jaket bomber.
Advertisement
Pergantian Kepemimpinan
Selain perubahan strategi penjualan dan koleksi, brand fashion Abercrombie pun tengah mengalami pergantian kepemimpinan. Arthur Martinez akan meninggalkan posisinya sebagai executive chairman label itu pada awal Februari setelah tiga tahun menjabat. Penggantinya adalah Terry Burman yang sebelumnya merupakan direktur Abercrombie.
Bio In God Bless