10 Penyebab dari Permasalahan Kulit Kepala Gatal-Gatal

Bosan dengan permasalahan kulit kepala gatal-gatal yang tak kunjung usai? Ini penyebabnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2018, 16:59 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2018, 16:59 WIB
Fimela
Photo: FIMELA / Windy Sucipto

Jakarta Permasalahan kulit kepala gatal-gatal tentu saja sangat mengganggu. Biasanya ketombe atau kulit kepala yang kotor dianggap sebagai dalang utama. Padahal, ada 10 penyebab lainnya, yang mungkin tidak kita sadari.

Yuk kita bahas satu persatu penyebab munculnya permasalahan kulit kepala gatal-gatal.

Jarang Keramas

Kebutuhan keramas setiap orang berbeda. Namun, idealnya keramas dilakukan 2-3 hari sekali. Jika lama tidak keramas, semua kotoran, debu, dan minyak yang mengumpul di kulit kepala akan menyebabkan gatal. Perlu diingat, kondisi kulit kepala tidak bersih bisa berdampak buruk pada kesehatan rambut secara keseluruhan.

Kulit Kepala Kering

Rawat kulit kepala agar tidak kering (terutama bagi pemilik rambut kering). Pakailah produk perawatan khusus rambut kering agar formulanya dapat melembapkan rambut dan kulit kepala secara mendalam. If you like natural treatment, you can go for coconut oil or argan oil.

Reaksi Alergi

Alergi bisa disebabkan oleh cat pewarna rambut atau bahan tertentu pada produk perawatan. Untuk mengetahui penyebab pasti dari reaksi alergi tersebut, disarankan memakai satu produk dulu dibanding banyak produk sekaligus.

Eksim dan Psoriasis

Dua gangguan kulit pada dasarnya disebabkan oleh sistem pertahanan tubuh yang lemah, bisa pula oleh stress, infeksi, dan cuaca dingin. Eksim biasanya diderita bayi dan anak-anak, sementara psoriasis muncul pada orang dewasa yang ditandai kulit berkerak dan kemerahan.

Kutu

Kutu atau telurnya yang menyebar di kulit kepala sudah jelas buat kepala sangat gatal. Jika benar ada kutu di rambut, segeralah pakai obat kutu dan shampoo merang. Tidak sekadar gatal berlebih, keberadaan parasite kecil di kepala ini juga membuat kita terkesan kurang bersih.

Rambut
Ilustrasi rambut (iStockphoto)

Infeksi Jamur

Malassezia adalah jenis jamur di kulit kepala yang menyebabkan infeksi. Biasanya infeksi jamur terjadi karena sisa-sisa produk perawatan rambut seperti shampoo dan conditioner tidak terbilas bersih sehingga menumpuk. Segeralah konsultasikan dengan dokter agar diberi resep obat anti-jamur. Disarankan pula melakukan eksfoliasi kulit kepala dan keramas dengan clarifying shampoo.

Alopecia Areata

Adalah kondisi yang ditandai rambut rontok parah hingga mengakibatkan kebotakan. Jika sudah tahap cukup serius, akan muncul bintik kecil dan rasa gatal. Bila kepala gatal diikuti dengan kerontokan rambut yang parah, segeralah konsultasikan dengan dokter kulit.

Limfoma

Waspada, kulit kepala gatal bisa jadi gejala penyakit limfoma, yakni kanker yang muncul dalam sistem limfatik yang menghubungkan kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Rasa gatal karena penyakit limfoma biasanya diiringi dengan pembengkakan kelenjar getah bening. Perempuan dan laki-laki yang menginjak usia 50 tahun memiliki risiko ini.

 

Hair dryer Pengering Rambut
Ilustrasi Foto Hair dryer (iStockphoto)

Folikulitis

Kondisi ini ditandai oleh kulit kepala gatal yang disertai munculnya benjolan serupa jerawat. Jika digaruk terlalu keras, benjolan bisa pecah, mengeluarkan nanah, dan bahkan berdarah. Cepat-cepatlah konsultasikan dengan dokter bila ini terjadi.

Ikatan Rambut Terlalu Kencang

Mengikat rambut terlalu ketat dalam waktu lama dan memasang hair extension akan menarik folikel rambut yang semakin lama akan menyebabkan masalah pada jaringan parut, mengakibatkan rambut rontok. Saraf dan otot di sekitar rambut juga akan tertarik, membuat kepala gatal dan sakit. Kalaupun rambut harus diikat, longgar saja atau tidak dalam waktu lama. Lagi pula digerai tidak kalah cantik, bisa sekaligus di-styling dengan gaya beachy waves yang chic.

Penulis: Monica Dian

Sumber: Fimela

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya